SELAMAT DATANG

Selamat datang di blog saya, semoga anda diberkati, Tuhan Yesus mengasihi anda.
Jika membutuhkan pelayanan saya silahkan menghubungi email dave_kandar@yahoo.com; atau Hp. 0813-6409-5029.

Tentang saya

My photo
Pelayanan di Gereja Methodist Indonesia (GMI) Getsemani Binjai Sumatera Utara sebagai asistan gembala sidang dan gembala Pos Pelayanan di Brahrang (2004-2011). Gembala Sidang GMI Damai Sejahtera Jakarta Barat (2011-2013). Asistan gembala sidang di GMI Anugerah Batam (2013-2014). Gembala Sidang GMI Kana Marelan (2014-2015). Pimpinan Perguruan PKMI Methodist-10 TK-SD-SMP Belawan (2015-2018). Asistan Pimpinan Jemaat GMI Kanaan Medan (2018-2019). Pimpinan Perguruan PKMI 2 Kisaran Asahan (2019-2021). Gembala Sidang GMI Kanaan Medan (2021-2022). Pimpinan Perguruan PKMI Pangkalan Brandan dan Gembala Sidang GMI Pangkalan Brandan (2022- sekarang) Tinggal di Pangkalan Brandan Langkat dan melayani bersama istri Pdt. Delima Li En dan dikaruniai seorang anak Daud Kharis Delvidson Kandar.

Blog Archive

Sunday, March 30, 2008

Album Malam pemulihan II

Inilah Foto-Foto Malam Pemulihan II "Kasih yang Sempurna" KKR Paskah Pos Pelayanan Methodist Brahrang





Suasana KKR


Pdt. Haris P. Siagian sebagai Pembicara yang di Urapi TuhanPersonel Acara : Asen (Song Leader), Helius (Keyboardist), Ev Bertland dan Ev. Juliana (Singers)












Tuesday, March 18, 2008

"AKSI DONOR DARAH" GEREJA METHODIST INDONESIA GETSEMANI BINJAI

Dalam memperingati dan mengenang pengorbanan dan karya kematian Tuhan Yesus di atas kayu salib sebagai bukti "KASIH"nya. GMI Getsemani BinjaI ingin juga merealisasikan "KASIH" yang telah dianugerahkan kepada anak-anak Tuhan dalam Persekutuan GerejaNYa. Maka bertepatan dengan Perayaan Paskah 23 Maret 2008, GMI Getsemani mengadakan Aksi DONOR DARAH di PKMI GETSEMANI BINJAI. Aksi ini dimuali dengan membagikan Brosur ke beberapa Gereja diantaranya HKBP, GBKP, GMI SILOAM. Dan juga kepada siswa-siswi PKMI Binjai, dan juga dengan memasang enam spanduk ditempat-tempat strategis.

Diharapkan dengan memasyrakatkan acara ini, banyak peminat untuk mendonorkan darahnya sebagai wujud kepedulian masyarakat secara khusus umat Kristiani yang telah mendapatkan anugerah KASIH Allah dlam Acara Paskah ini.

Bagi yang membaca blog ini, dan ingin ikut serta mendonorkan darahnya dapat datang ke PKMI Binjai Jl Jend. Sudirman 136 Binjai pada hari Minggu, 23 Maret 2008 dari Pk. 09.00-15.00. Terimakasih. Tuhan Yesus Memberkati.

Sunday, March 16, 2008

Acara retreat bersama Pos Pelayanan GMI Brahrang dan Persekutuan Rumah Tangga (PDRT) Kampung Tanjung

Sukses,thanks GOD!!!!!!!!!!!!!!!!!!, itulah kalimat pertama ketika aku tiba dikamarku, dan menuliskan kalimat demi kalimat draft ini.
ya Sukses untuk God acara tersebut, walaupun dalam keterbatasan para koordinator (Pdt. Sudiharto, Ibu dan aku sendiri), serta para pembina yang ikut dalam acara (Ev. Rosey N70, Ev Bertland) dan aktivis (Ishak, Raras, Li hong), serta Pdt. Haris Siagian sebagai pembicara.

Acara dimulai dengan waktu yang tepat, Pk. 12.00 rombongan PDRT Kampung Tanjung Take Off dari PKMI Binjai dengan 3 Bus besar PKMI, dan 1 Mobil Kijang, sedangkan 1 Bus besar yang khusus membawa rombongan Pos Pelayanan Brahrang sudah tiba terlebih dahulu di tempat tujuan untuk acara yaitu Pantai SB Brahrang.
Sampai ditempat itu, kami memulai dengan Ibadah, puji-pujian dipimpin oleh Ev. Bertlan dengan Gitaris Sdr. Ishak, dan Firman Tuhan dibawakan oleh Pdt. Haris Siagian. Setelah Ibadah dilanjutkan dengan acara makan siang bersama sesuai dengan menu yang dibawa masing masing tentunya dengan selera masing-masing. Setelah makan siang diisi dengan acara bebas, ada yang berenang disungai, ada yang hanya gobrol dan duduk duduk di pondok,
ada juga yang tidur (siapa ya... eh ternyata gitaris kita,, kenapa ??kecapekan ya??)he he he
khusus Yong Dim sekeluarga mereka mengadakan acara panggang kepiting, ayam dan sosis serta lain lagi, ikut bergabung juga di dalam keluarga Yong Dim: aku, ibu Pdt, Anna,and gak lupa si "Scott" Charlie. (mana Rory , ternyata Rory sedang asyik berenang, mungkin kali pertama ia berenang di sungai Brahrang, kapan lagi ya sebelum pulang ke Canada he he he).
Acara bebas selesai Pk. 15.30 dan kami berkumpul kembali, untuk persiapan pulang, tetapi sebelum pulang ada acara lagi yang dibawakan oleh Ishak, apa itu?? acara yang mirip-mirip "Fear Factor" mungkin... tetapi asyik juga walaupun acara hanya setengah jalan karena dilanda hujan.. (Gak apa ya lain kali lagi kan bisa). Setelah acara itu, dimulailah acara yang ditunggu-tunggu Lucky Draw, ada 5 hadiah disediakan dan hadiah utama adalah Kipas angin yang dipersembahkan oleh alah seorang anak Tuhan. Habis acara tersebut kami pulang....tentunya dengan kecapekan tetapi juga dengan kesan masing-masing...

Special thanks buat : Pdt. Haris Siagian, Para hamba Tuhan yang ikut (Ev. Rossey N70, Ev. Bertlan), Aktivis (Li Hong, Ishak, Raras), dan semua partisipan, khususnya yang sudah jadi donatur untuk Lucky draw..eh gak lupa juga thanks buat yang punya Pantai SB, sudah memberikan discon lebih dari 50% buat tiket masuk kami. Tuhan Yesus memberkati semuanya.

(Foto-foto acara menyusul....)

"Kualifikasi Pelayanan Paulus"

Khotbah Minggu 16 Maret 2008 yang disampaikan oleh Pdt. Sudiharto, S.Th di GMI Getsemani Binjai bertemakan "Kualifikasi Pelayanan" yang diambil dari teks Firman Tuhan II Korintus 3:1-6 sangat memberkatiku, bagaimana ditengah tantangan tantangan dalam pelayanan, ditengah penolakan akan keberadaan pelayanan, ditengah "badai gelombang" pelayanan, bahkan ditengah keegoisan manusia dan penilaian pribadi manusia terhadap seorang hamba Tuhan. maka diwaktu itulah kita sebagai harus dapat mengasihi mereka atau orang-orang yang menilai negatif terhadap pelayanan seorang hamba Tuhan.

Seperti Paulus, ditengah tantangan terhadap dirinya yang diperhadapkan kepada pernyataan segelintir orang pada saat itu yang menyatakan bahwa Paulus adalah bukan seorang rasul, dan ketidak percayaan orang-orang terhadap pelayanan Paulus,
tetapi Paulus memiliki "Kualifikasi pelayanan" yang baik sebagai seorang hamba Tuhan yang patut diteladani. Dia tidak membenci orang-orang yang tidak mempercayainya, tetapi ia (Paulus) malah mengasihi orang tersebut, karena Paulus meyakini bahwa "Kasih Kristus" ada dalam dirinya. mampukah aku secara pribadi seperti Paulus,
ataukah mampukah kita sebagai hamba-hamba Tuhan yang mungkin berada di dalam tantangan yang sama berlaku seperti Paulus?
Doaku secara pribadi "Mampukan aku ya Tuhanku". Amin

(Uraian diatas rangkuman yang dirangkum oleh Ev. David Kandar dari inti khotbah yang disampaikan oleh Pdt.Sudiharto, S.Th di GMI Getsemani Binjai, 16 Maret 2008)

"Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah kami seperti orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu? 2Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang. 3Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia. 4Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus. 5Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. 6Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan." (II Korintus 3:1-6)

Thursday, March 13, 2008

"Jesus, The Solid Rock Nats:"I Petrus 2:1-20

Ev. David Kandar
Pendahuluan

Alkitab sering memakai kata-kata figurative untuk menggambarkan suatu kebenaran. Salah satu kata-kata figurative itu adalah Personifikasi, atau mempersonkan Allah atau kebenarannya dengan berbagai benda. Tetapi perlulah diingat, bahwa penggambaran itu adalah suatu cara untuk mempermudah para pembaca Alkitab memahami siapa Allah atau kebenaran yang ingin disampaikan. Penggambaran itu biasanya dipakai melalui benda-benda yang dapat dikenal dan ditemukan atau dipakai oleh manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Penggambaran itu hanya sebagai jembatan untuk menjelaskan arti suatu kebenaran. Benda atau medium yang dipakai sebagai analogi bagi Allah, secara hakiki tidak pernah dapat menggambarkan Allah secara utuh. Analogi jauh melebihi dari yang dianalogikan.

Alkitab memakai berbagai gambaran atau analogi untuk menjelaskan tentang pribadi atau sifat Allah. “ Tuhan adalah gembalaku, Allah bagaikan burung rajawali, dan lain-lain.
Dalam teks ini Tuhan Yesus Kristus sebagai batu karang. Apa yang ada dalam pikiran kita jika kita mendengar kata batu karang? Kata itu sebenarnya berbicara tentang sesuatu yang kokoh, tempat perlindungan atau tempat dimana orang percaya dapat berlindung. Dalam Perjanjian Lama dipakai istilah yang hampir sama mis. “Gunung batu” Tuhan Yesus sebagai batu karang yang teguh artinya setiap orang percaya harus berdiri di atas-Nya, sehingga ia akan selamat dan aman dari segala setiap bentuk gelombang kehidupan. Berbicara tentang Yesus sebagai batu karang yang teguh, Alkitab berbicara tentang fondasi atau dasar kehidupan manusia. Ada banyak dasar dalam kehidupan manusia, tetapi hanya Yesuslah dasar kehidupan yang sesungguhnya. Cerita Alkitab tentang dua orang yang membangun rumahnya di atas dasar yang berbeda, (Pasir dan batu), maka ketika badai aau banjir (tantangan kehidupan datang), bangunan yang dibangun di atas pasir, segera rubuh. Sebaliknya rumah yang dibagun di atas batu, tetap berdiri di tengah-tengah gelombang. (Mat.7:24-27)

Dalam teks kita, Yesus digambarkan sebagai batu, yang dibuang oleh tukang bangunan atau manusia pada umumnya, tetapi Ia dipilih oleh seorang arsitek dan dipakai menjadi batu penjuru yang mahal.
Sebenarnya dalam teks yang kita baca ada banyak dipakai istilah batu (batu penjuru, batu sandungan, batu sentuhan, batu hidup) tetapi istilah “batu karang” (band.. Mat.16:18) hanya muncul satu kali dalam teks, dan anehnya istilah batu ini sebanyak dua kali justru dihubungkan dengan orang yang jatuh karena menyadungnya.
Batu yang seharusnya bermanfaat untuk membangun, tetapi justru membuat manusia jatuh, mengapa? Karena orang-orang pada umumnya tidak percaya dan menghargai Yesus
Tetapi bagi orang yang percaya,Ia menjadi pribadi yang termahal yang tidak dapat dibandingkan dengan apapun. Menjadi satu-satunya jalan keselamatan.

Dalam teks ini, selain Yesus digambarkan sebagai Batu karang, orang percaya (orang yang percaya kepada batu karang) digambarkan sebagai “batu hidup”. Batu ini bermanfaat untuk membangun suatu rumah rohani

Dari bagian-bagian firman Tuhan ini kita dapat mengajukan pertanyaan antara lain:
1 .Bagaimanakah caranya kita dapat berdiri teguh di atas batu karang itu (Yesus Kristus)?
2. Bagaimanakah hidup kita dapat menjadi batu hidup untuk pembangunan rumah rohani?


Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas, kita akan melihatnya dalam bagian firman Tuhan ini.

1. Kita harus dilahirkan kembali.

Apa artinya dilahirkan kembali dan bagaimana caranya agar dapat dilahirkan kembali?

1. Dilahirkan kembali berarti dikuduskan oleh Roh, percaya kepada Yesus, mengalami karya Kristus. Dilahirkan kembali berarti memiliki hidup yang tidak dapat binasa, karena kita dilahirkan dari benih yang kekal yang tidak binasa (1:23) . Orang yang tidak percaya kepada Yesus adalah orang yang akan binasa, binasa dalam penghukuman, karena ia hanya dilahirkan dari benih yang dapat binasa (hanya dilahirkan dari benih manusia). Penafsiran yang salah terhadap Yesus, diperanakkan, Ia lahir sebagai manusia, tetapi Ia tidak prnah dilahirkan dari benih manusia tetapi dari benih Ilahi

- Orang yang lahir hanya satu kali (hanya lahir dari benih manusia,) maka ia akan mati dua kali. Mati secara fisik ketika ia dipanggil oleh pencipta-Nya, tetapi juga akan mati binasa dalam penghukuman yang kekal.

- Orang yang lahir dua kali (lahir dari benih manusia, tetapi juga dilahirkan oleh Roh Allah, karena ia percaya kepada Yesus) hanya mati satu kali, ketiak ia dipanggil Tuhan, dan kematian secar fisik itu justru sebagai pintu ke Rumah Bapa untuk menikmati hidup yang kekal.

Pertanyaan : Adakah di antara kita yang tidak takut mati? Mengapa kita takut mati, jika kematian itu (bagi orang yang percaya) merupakan jalan menuju kehidupan kekal ? Apakah kita takut mati karena, ketakutan yang biasa saja, atau kita takut mati karena kita memiliki keyakinan bahwa jika kita mati kita akan Mengalami kematian yang kekal?
Kalau kita mati hari ini kemana kita ? Atau pertanyaannya saya ubah, Siapakah diantara kita yang hadir pada saat ini yang telah percaya kepada Yesus? (angkat tangan).
Bagi yang mengangkat tangan, jika engkau mati hari ini kemanakah engkau ?
Kata kunci dalam teks ini adalah kata “percaya” artinya mempercayakan hidup kepada Yesus (Ilustrasi : Seorang kakek tua yang memikul bebannya di atas kereta api)

Pokok penting dalam kelahiran kembali ialah pertobatan (ay.1)
Banyak orang yang dapat berkata aku orang Kristen, aku sudah Kristen dari nenek moyangku, aku sudah percaya Yesus, aku sudah aktif dalam gereja, persekutuan dan lain-lain. Semua itu baik, tetapi tidak ada artinya jika kita tidak bertobat sungguh-sungguh). Dalam teks ini dosa itu digambarkan sebagai sesuatu yang kotor, yang menjijikkan, sehingga harus dibuang. Pemahaman Alkitab tentang dosa dengan pemahaman manusia pada umumnya (termasuk kita) sangat berbeda, manusia menganggap dosa itu sebagai sesuatu yang sangat mengasyikkan, memuaskan, manis dan yang serba wah….. Ini memang strategi Iblis, sehingga manusia sulit untuk berbalik atau membuang setiap kebiasaan kotor yang dilihatnya sebagai sesuatu yang indah

Bukankah Alkitab berkata, bahwa ilah jaman ini telah membutakan iman orang percaya?
Orang-orang percaya di perantauan, yang mengaku sebagai orang percaya,tetapi mereka masih berlaku seperti orang-orang yang tidak mengenal Tuhan, mereka membalas kejahatan dengan kejahatan, menderita karena dosa, mati sakit bukan mati sahid, tidak taat terhadap pemerintah, hidup dikuasai hawa nafsu dll.


2. Kita harus bertumbuh (ay.2)

Langkah ini tidak boleh dibalik, Karena pertumbuhan hanya akan terjadi bagi orang yang telah dilahirkan.(benda mati, biar disimpan berapa lama,) tidak akan pernah dapat bertumbuh. Tidak ada pertumbuhan tanpa diawali dengan kelahiran. Usia kita ditentukan kapan kita lahir, tetapi usia kita juga ditentukan bagaimana kita bertumbuh, apakah pertumbuhan kita normal? Pertumbuhan tidak lepas dari apa yang kita makan dan bagaimana cara hidup kita . (keponakan saya tinggi2). Kira-kira berapa usia kita>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>? Kalau kita hanya makan senin –kamis, atau kalau kita makan yang kotor dan tidak bergiji, kira-kira bagaimana pertumbuhan kita?
Dalam Alkitab banyak cara yang dipakai untuk menggambarkan pertumbuhan orang percaya. Salah satu dari antaranya ialah pertumbuhan orang percaya digambarkan seperti sebatang ranting yang menempel kepada Pokok (Yoh.15). satu ranting tidak dapat hidup dari dirinya sendiri, dia hanya dapat hidup jika terus menempel kepada pokok itu.

Dalam teks, kita pertumbuhan seseorang ditentukan oleh makanan yang sehat. Makanan sehat >>>>>> makanan yang bergiji, makanan yang sesuai dengan tahap pertumbuhan kita (dipakai istilah susu yang murni dan bersih = bayi yang sehat)
Jemaat Korintus adalah salah satu contoh jemaat yang kerdil, artinya jemaat yang lambat untuk bertumbuh, usia mereka tidak sesuai dengan masa pertumbuhan
Apakah yang harus kita makan supaya kita dapat bertumbuh? Jawab: Firman Allah, firman Allah memberikan gizi yang kita perlukan, firman Allah membersihkan kita, firman Allah memberikan kita kekuatan, sehingga tidak ada pertumbuhan tanpa firman Allah
Pada sisi yang lain, kehidupan orang Kristen yang digambarkan sebagai batu hidup dapat bertumbuh, jika segala sesuatu yang menghambat, merusak pertumbuhan itu dibersihkan.
Sekuat apapun kita, jika kita membiarkan segala bentuk bakteri yang dapat menghambat petumbuhan kita, maka kita pada akhirnya akan hancur.
Saudara pernah melihat batu besar yang lama kelamaan hancur karena apa? Mungkin karena percikan air yang kelihatannya sangat lemah, atau lumut yang kelihatannya kecil tetapi pada akhirnya mampu memecahkan batu itu.
Kehidupan kekristenan kita tidak ada yang imun atau kebal terhadap dosa yang mungkin kelihatan sangat kecil dan sepele.
Semua kotoran yang mengganggu kehidupan kita harus dibersihkan


Kesimpulan : Apakah kita sudah termasuk orang-orang yang telah percaya kepada Yesus, dan kita telah berdiri di atas batu karang itu? Atau kita termasuk orang-orang yang membuangnya atau menolaknya ? Jawaban atas pertanyaan ini hanya akan membawa kita kepada dua kemungkinan, kita akan memperoleh hidup yang kekal atau kita akan binasa.

Wednesday, March 12, 2008

From Glory to Glory

Dari Kemuliaan kepada Kemuliaan
Daniel 1-12.
-DaVe-
Intro.
Dalam kitab Daniel ini kita menyimak mengenai kehidupan Daniel yang masih muda. Karier Daniel meningkat mulai dari status seorang buangan hingga pejabat tinggi Babel.. Kalau dilihat dari Kitab Daniel 1 hingga Daniel 11, kemuliaan raja-raja Babel malah makin hari makin naik-turun, terlibat dalam banyak peperangan, namun Daniel tetap jaya. Daniel mendapat perlindungan khusus dari Allah. Daniel merupakan nabi dalam PL yang amat berbeda dengan nabi lain. Ia adalah seorang nabi yang setia sampai akhir.
Bukan sesuatu hal yang mudah bagi Daniel untuk mengalami kemuliaan demi kemuliaan. Daniel harus berjuang dengan keras di lingkungan yang tidak bersahabat. Namun Daniel memiliki filsafat atau faham yang membuatnya selalu maju terus dalam Tuhan dan dalam kariernya.
Berbeda dengan kehidupan anak-anak muda di jaman akhir ini, banyak diantara mereka tidak memiliki hidup yang meningkat, banyak yang hancur hidupnya ketika memasuki umur 20 tahun. Mereka jatuh kedalam narkoba, prostitusi, dan kriminalitas. Mereka menikmati hidup enak hanya sementara, tapi akhir hidupnya tragis. Amsal mengatakan: “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut”.
Pada saat ini kita ingin mengetahui bagaimana kehidupan Daniel ini begitu luar biasa. Ia memulai hidup kemudaannya dengan kemuliaan dan mengakhirinya dengan kemuliaan. Siapakah Daniel itu ? Dan apa yang dilakukannya sehingga ia berhasil ?
1. Daniel adalah seorang yang dikasihi Tuhan (Daniel 10:11).
Malaikat Tuhan mengatakan: “Daniel engkau orang yang dikasihi”. “You are highly esteemed”, artinya highly valued of treasure, harta benda yang berharga, harta kesayangan dari pada Allah. Sebagai harta kesayangan ia mestiu dijaga dan dilindungi oleh Tuhan. Tuhan sangat memberkati Daniel. Ia bukan menjadi anak kesayangan orang-orang di sekitarnya, tapi anak kesayangan dari pada Allah. Namanya Anak Kesayangan, pasti dimanjakan oleh Allah.
Saudara, apakah anda menjadi anak kesayangan orangtua, belum tentu menjadi anak kesayangan dari pada Allah. Karena begitu disayangi orangtua, akhirnya saudara jatuh kedalam dosa. Apa yang saudara minta diberi, akhirnya saudara tidak memuliakan Allah.

2. Daniel adalah seorang yang mempertahankan kekudusan hidup (Daniel 1:8-9).
Ia tidak menjual kekudusan dengan materi (Makanan, jabatan, perempuan-perempuan cantik, emas, perak dll.). Pada jaman Daniel hal-hal seperti ini sangat dikejar oleh masyarakat Babel, tetapi Daniel mengejar kekudusan hidup.
(Daniel 1) Kehidupan Daniel bukan berdasarkan apa yang dimakan, apa yang dimiliki, apa yang ditawarkan, tetapi apa yang disembah. (bukan We are what we eat, and what we have, but We are what we worship).
Daniel seorang yang menyembah kepada Allah yang hidup dan kudus, dan mempertahankan kekudusan Allah dalam dirinya sehingga Allah mengaruniakan kasih dan sayang kepadanya (Daniel 1:8-9). Sehingga ia 10 kali lebih cerdas dari orang pintar dan Daniel memenangkan kontes kecantikan (Danile 1:14-20).
“Segala kemuliaan ini akan kuberikan kepadamu kalau engkau sujud menyembah aku” (Matius 4:8-9). Tawaran-tawaran dunia membuat banyak anak-anak Tuhan tidak dapat mempertahankan kekudusan mereka.
Aplikasi: Apakah saudara selalu mau mempertahankan kekudusan hidup ?.
Apakah anda menjaga kekudusan kalau ujian, apakah anda takut kalau menjaga kekudusan Allah anda akan menjadi bodoh ? Apakah engkau takut akan kurang disenangi teman kalau menjaga kekudusan Allah ? Mazmur 119:9, 11.
2. Daniel adalah seorang yang lebih menghormati Allah dari pada manusia (Daniel 5:17-29).
Ia tidak takut kepada raja sekalipun.
Ia berani memberitakan kebenaran kepada raja Nebukadnezar dan Belsyasar walaupun berita kebenaran itu adalah berita buruk bagi raja. Artinya ia tidak memutarbalikkan kebenaran. “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia.
(Daniel 1) Kehidupan Daniel bukan berdasarkan apa yang dinilai oleh manusia, tetapi apa yang dinilai oleh Allah (bukan We are what we judge, tetapi we are what God judge). Oleh sebab itu ia lebih menghormati Allah dari pada manusia. Prioritas Daniel adalah Allah, bukan manusia.
Nama “Daniel” berarti “God is Judge”.
Daniel memberikan dirinya dinilai oleh Allah bukan oleh manusia. Ia dididik selama 3 tahun dalam budaya Babel, makanan dan minuman Babel, tetapi itu tidak merubah paradigmanya. Justru Daniel mempertahankan budaya surgawi. Dia memilih menjadi seorang vegetarian dari pada makan makanan yang dipersembahkan kepada berhala. Ia memberikan dirinya dinilai oleh Allah.
Aplikasi: Banyak anak Tuhan lebih senang penilaian orang lain daripada dinilai oleh Allah. Orang menilai seringkali dilandasi dengan materi, dll. Nilai manusia tidak lagi memiliki nilai.
Karena orang lain menilai maka anak-anak Tuhan mengikuti figure orang lain, bukan figure Yesus.
3. Daniel adalah seorang yang tidak mengandalkan kemampuannya tapi kemampuan dari Allah, sebab itu ia memiliki roh yang luar biasa (Daniel 5:10-12; Daniel 2:27-30).
(Daniel 1) Kehidupan Daniel bukan berdasarkan apa SDMnya tetapi berdasarkan apa SDInya (bukan we are what we think, tapi we are what we believe).
Walaupun ia seorang yang cerdas, tapi ia selalu mengandalkan Tuhan dan kemudian kecerdasannya ia gunakan untuk Tuhan. Oleh sebab itu Kehidupan Daniel bukan berdasarkan apa yang dipahami manusia, tetapi apa yang dipahami Allah (bukan We are what we are, tetapi we are what God is) (Daniel 2). Daniel percaya bahwa Allah memiliki kuasa yang mustahil.
Daniel memiliki keseimbangan dalam hidup iman dan ilmunya. Sehingga ia dapat memanfaatkan kecerdasannya untuk Tuhan.
Aplikasi: Makin tinggi cita-cita kita, makin tinggi pengetahuan dapat dicapai, tapi iman jauh lebih tinggi dari gunung dan lebih dalam dari lautan. Kalau cita-cita tercapai, gunakanlah untu kemuliaan nama Allah. Ada banyak anak muda yang cerdas, berkarisma di jaman ini, tapi mereka menggunakan kelebihan itu bukan untuk Tuhan, tapi untuk setan. Jangan biarkan setan memakai keahlian saudara.
4. Daniel adalah seorang yang memiliki penyerahan hidup yang luar biasa, dan seorang yang penuh Roh Kudus (Daniel 3:16-18).
Kehidupan Daniel bukan berdasarkan apa yang diinginkan orang lain, tetapi apa yang diinginkan Allah (bukan We are what we want, tetapi we are what God wants).
Rencana Allah berbeda dengan rencana manusia, Allah berkuasa melakukan segala sesuatu. Oleh sebab itu ia menyerahkan semuanya kedalam tangan Tuhan, membiarkan Tuhan bertindak di masa-masa sulit dan tetap mempercayai Allah walaupun seolah-oleh Tuhan tidak mendengar (Daniel 3:17-18). Daniel telah menyerahkan hidupnya sejak ia masih muda sekali, hidupnya sepenuhnya bagi Kristus.
Aplikasi:
Banyak anak muda sejak masa muda tidak menyerahkannya kepada Allah, tetapi kepada iblis, dunia. Ia jatuh dalam pelukan roh-roh jahat. Ia dimiliki oleh pribadi lain yang membawanya jauh dari Allah danrencana Allah.
7. Daniel adalah seorang yang rendah hati.
Ketiga temannya tetap ada bersama dia, tidak disingkirkannya atau takut kalau temannya menyaingi dia. Bagi Daniel hidup adalah perlombaan, tapi berlomba untuk menghadapi musuh-musuh iman dan bukan sesama seiman. Mereka berlomba-lomba untuk mengasihi Tuhan, mereka bangga karena mengasihi Tuhan (Daniel 6:11-12).
Kehidupan Daniel bukan berdasarkan apa kebesarannya, tetapi apa kerendahan hatinya (bukan We are what we have, tetapi we are what we don’t have).
Kerendahan hatinya membuat mereka dapat bersekutu dan saling mendukung dengan baik. Kerendahan hati Daniel adalah kunci kepada kemenangan dalam perlombaan rohani. Karena kerendahan hatinya ia dapat saling mendukung, menegur, menasehati, dan bersatu.
Aplikasi: Apakah anda sesama seiman selalu berusaha saling kompetisi dan ingin menjadi yang lebih baik dari yang lain. Daniel berlomba-lomba bukan untuk jabatan, tapi berlomba-lomba bersama untuk meningkatkan iman. Ia tidak berlomba dengan teman-temannya tapi untuk menghadapi tantangan.
5. Daniel adalah seorang visioner, melihat ke depan dengan kaca mata Allah, Daniel menilai apa kata Tuhan.
(Daniel 7-11) Kehidupan Daniel bukan berdasarkan apa di belakangnya, tetapi `apa yang jauh ke depan yaitu harapan. (bukan We are what have, tetapi we are what we see).
Daniel seorang pemuda yang memiliki visi untuk melihat masa depan. Ia memiliki cita-cita dan kerinduan bersama Tuhan. Daniel tidak merasa bosan dengan hidupnya di tanah orang karena ia mempunyai visi dan masa depan. Alkitab berkata: “Without vision my people perish”, tanpa visi umatku binasa.
Aplikasi: Banyak anak muda yang hidupnya tidak menentu. Ia tidak mempunyai arah dan tujuan hidup yang hendak dicapainya. Tidaklah heran banyak anak muda menjadi bosan hidup, keindahan dan kenikmatan dunia tidak memuaskan hati mereka sehingga banyak yang bunuh diri, lari ke narkoba, jadi tukang ngamen di jalan-jalan. Ini hidup yang muda tapi tidak berguna.
Teladanilah Daniel, “Life is excited”. Ia tidak bosan hidup, ia bermasa depan bersama Tuhan.
Kesimpulan.
Marilah kita berusaha untuk meneladani Daniel, sehingga menjadi anak kesayangan atau harta kesayangan Allah yang selalu hidup memuliakan Tuhan, maju dalam karier, dan maju dalam iman.
Gunakan masa muda kita untuk Kristus.

Pelayanan Di Bangun Atas Dasar Cinta Akan TUHAN

Pelayanan di bangun atas dasar cinta akan Tuhan
Oleh : David Kandar. S.Th

Mazmur 84:2-3 dan 11
"Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya TUHAN semesta alam!
Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN,
Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada
seribu hari di tempat lain;
lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik."

“Tidak pernah sekali pun aku meragukan panggilan Tuhan dalam hidupku ini.
Tidak pernah sekalipun dibenakku ada pemikiran bahwa nanti aku akan meninggalkan panggilan pelayanan ini”
-Author-
Banyak orang membangun pelayanan atas dasar “aku ingin melayani saja” tanpa tujuan dan dasar yang jelas. Tapi seharusnya pelayanan dibangun atas dasar cinta akan Tuhan. Karena Tuhan tahu hati pelayanan yang dilandasi dengan cinta.
Mungkin kita satu-satunya orang yang memberikan “kado”. Tetapi kita memberikan “kado” dengan di dalamnya ada tulisan “with love”. Masalahnya bukan terletak pada kadonya, tetapi tulisan “with love” tersebut. Sebagian orang beranggapan bahwa kado adalah hanya sebuah kado. Tetapi bagi yang lain, kado yang sangat special itu yang akan selalu dikenang, karena di dalamnya mengandung sejuta perhatian. Sejuta perhatian yang diwakili dengan kata “with love”. Kado seperti inilah yang dipersembahkan kepada Tuhan. Kado yang didalamnya tertera “with love”.
Banyak orang mengandalkan pelayanan hanya “just pelayanan” tanpa tujuan dan dasar yang jelas, atau lebih parah lagi hanya ikut-ikutan, tetapi bukan dengan cinta. Mereka mempunyai kado yang diberikan tetapi tanpa tertera “with love” sebagai ungkapan yang bisa selalu dikenang dan sebagai suatu ungkapan ketulusan “with love”.
Siapa yang dengan ketulusan dapat mempersembahkan sesuatu untuk Tuhan, mempersembahkan pelayanan untuk Tuhan? Banyak orang mempersembahkan sesuatu, bahkan pelayanan untuk Tuhan dengan menggerutu. Banyak orang mempersembahkan hidupnya dengan setengah hati. Mengapa? karena mereka tidak mendasari hidupnya berdasarkan “with love”.
“With love” dapat ada karena pertama-tama adalah berasal dari “His Love” (Kasih-cintaNYa). CintaNya kepada kita yang membuat kita mempunyai “with love” untuk melayaniNya, mempersembahkan hidup kita bagi DIA, tanpa “His Love” mustahil ada “with love” dalam diri kita, dalam pelayanan kita.
Dalam Lukas 7:37-38
Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa,
Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang
Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.
Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu
Membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan
rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak
wangi itu.
Dikisahkan Tuhan Yesus diundang makan oleh seorang Farisi. Tiba-tiba masuklah seorang wanita berdosa ke dalam ruangan itu sambil menangis di kaki Yesus. Ia membasuh kaki Yesus dengan air matanya, kemudian menyekanya dengan rambutnya. Dan ternyata Tuhan tidak memandangnya sebagai tindakan emosional belaka. Meskipun apa yang wanita itu lakukan juga melibatkan banyak emosi di dalamnya.
Tuhan justru memuji dia dan berkata kepada Simon : Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: "Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. (Lukas 7:44)
Apa yang dibuat wanita itu akan dikenang sepanjang masa. Tanpa disadari , memang apa yang wanita itu lakukan dicatat oleh para penulis Injil. Saya percaya wanita ini melakukan karena Roh Kudus menginspirasikannya. Dengan kata-kata “Apa yang diperbuatnya akan dikenang sepanjang masa”. Sejak hari itu juga pelacur itu menjadi anak-Nya.
Di mana letak perbedaannya? Apa beda hubungan Yesus dengan Simon dan Yesus dengan wanita itu? kedua-duanya berkomitmen kepada Yesus, dua-duanya mengenal Yesus, dua-duanya anak Yesus, dua-duanya anak Tuhan.
Tetapi yang satu tidak hanya mengasihi Tuhan tetapi cinta kepada Tuhan, hubungannya dengan Yesus diwarnai dengan cinta yang sangat mendalam. Cinta itulah yang dimiliki wanita itu. Cinta itulah yang seharusnya dimiliki dalam pelayanan.
Cinta yang dibangun membuat pelayanan lebih nyata. Cinta yang membuat Daud berkata “My Soul follows haed after thee!” Suatu cinta yang mempunyai keintiman kepada Tuhan, pencarian yang sungguh-sungguh terhadap Tuhan. Suatu kedekatan yang sulit dijabarkan dengan kata-kata. Dalam pelayanan dimanapun dan kapan pun ingat “Lord, How I love You?” “Lord I need You”
My Heavenly Father, only You I praise
I know I’m not alone again
My heavenly Father, thanks for Your love and care
I feel the peace and feel the warmth in Your hand
I’m not alone again, not alone again
Father is with me wherever I’ll be
I love You, Father….I love You Father….
I love You Father… My King

IBADAH DAN MUJIJAT

IBADAH DAN MUJIJAT
Oleh: Ev. David Kandar, S.Th

Untuk dapat memahami hubungan Ibadah dan Mujijat, maka pertama-tama kita harus memahami apa itu ibadah khususnya ibadah Kristen dan apa yang dimaksud dengan mujijat.

1. Arti “ibadah Kristen”

Ibadah merupakan satu kata yang sulit untuk dirumuskan. Apa yang membedakan ibadah dengan kegiatan-kegiatan manusia lainnya, khususnya dengan kegiatan-kegiatan yang dianggap penting karena sering diulang. Bagaimana kita menentukan apa yang membuat tersebut Kristen. Apa tanda khas yang membuat suatu ibadah itu kristen ? berkaitan dengan hal itu. Apakah semua ibadah yang ditawarkan komunitas Kristen itu selalu Kristen?

Ada tiga metode yang dapat kita pakai untuk mengkalrifikasi apa yang dimaksud dengan “ibadah Kristen”. Pertama, metode fenomenologis artinya ibadah dipahami sebagaimana yang biasa dilakukan oleh orang-orang Kristen (Doa, menyanyi, diakonia,perjamuan dan lain-lain). Kedua, metode Abstraksi yang lebih luas, yaitu rumusan yang dipakai oleh pemikir-pemikir Kristen. Apa yang dipahami oleh pemikir-pemikir Kristen sebagai ibadah merupakan merupakan arti ibadah yang dapat diterima.

Beberapa istilah yang dapat dicatat antara lain, Paul W Hoon, menurut Hon, inti ibadah adalah Allah sedang bertindak untuk memberikan hidup-Nya bagi manusia dan membawa manusia mengambil bagian dalam kehidupan itu. Karenanya semua yang kita lakukan sebagai individu-individu atau gereja dipengaruhi oleh ibadah.. Kehidupan Kristen menurut Hon adalah kehidupan yang liturgis. Ibadah Kristen menurut Hon adalah penyataan diri Allah sendiri dalam Yesus Kristus dan tanggapan manusia terhadap-Nya.. Ibadah adalah “penyataan-tanggapan”. Allah berinisiatif mencari kita melalui Yesus Krsitus, dan kita menjawabnya melalui Yesus Kristus, dengan menggunakan emosi, kata-kata dan bermacam-macam perbuatan.

Definisi yang lain adalah menurut Peter Brunner seorang teolog Lutheran, ia memiliki definisi yang hampir sama. Ibadah sebagai “pelayanan Allah kepada jemaat” dan ibadah sebagai “pelayanan jemaat dihadapan Allah”

Dari kedua pengertian tersebut di atas kita melihat kesamaan bahwa Allahlah yang berkarya.. Ibadah itu suatu kemungkinan : “Pemberian Allah mengundang penyembahan manusia kepada Allah” .

2. Arti Mukjijat

Dari sekian banyak definisi “mukjijat” yang telah pernah dikemukan, maka salah satu definisi yang lebih disukai dan definisi yang paling lebih konsisten dengan doktrin Alkitab adalah “ Mukjijat adalah suatu aktifitas Allah yang kurang lazim dimana ia membangkitkan rasa terpesona dan ketakjuban manusia dan memberi kesaksian tentang diri-Nya sendiri (antara lain, Wqayne Grudem, Systematika Theology: An introductory Course in Doctrinal Theacings of the Whole Bible Leicester : InterVarsity, 1993 : bab 16)

Dari definisi tersebut di atas dapat di catat beberapa hal penting antara lain:
1. Definisi itu menjelaskan mukjijat sebagai bentuk pemeliharaan Allah atas ciptaannya dalam “bentuk yang tidak lazim”
2. Mukjijat itu dilakukan untuk membangkitkan ketakjuban, kekaguman orang sehingga dengan cara demikian menjadi kesaksian bagi Allah sendiri. Atau dengan kata lain Campur tangan Allah itu cukup mengejutkan, luar biasa dan tidak disangka-sangka sehingga menarik perhatian.

Jika kita menerima definisi tersebut di atas, maka pertanyaannya ialah, “hal-hal yang bagaimana yang dapat dianggap mukjijat? “

Isu-isu terhadap Mukjijat , Masihkah Mukjijat relevan dalam kehidupan masa kini?
Isu ini mulai memanas dalam tiga gelombang pembaharuan yang terjadi dalam abad ini (gerakan Pentakosta, Karismatik dan gelombang ketiga)

Pada satu sisi, paham penghentian (cessationism) menolak segala bentuk mukjijat dalam kehidupan masa kini., menurut pandangan ini semua bentuk-bentuk karunia rohani (ajaib) Roh Kudus yang disebut dalam Perjanjian Baru berhenti setelah zaman para Rasul, sebab karunia tersebut sudah tidak perlu lagi setelah Perjanjian Baru lengkap.
Sebaliknya pada sisi yang lain, kelompok karismatik memiliki kecenderungan atau kegilaan kepada hal-hal yang bersifat spektakuler sebagai tanda dari kehidupan spiritual yang dinamis.
Argumentasi-argumentasi kelompok Karismatik,

1. Perjanjian Baru bukanlah catatan mengenai apa yang terjadi pada suatu generasi, melainkan sebuah blue print mengenai apa yang harus terjadi dalam setiap generasi sampai Yesus datang “
2. Mukjijat sebagai sarana peneguhan bagi pemberitaan Injil
3. Teks Karismatik Ibrani 13:8, Markus 16, Yes. 53:5

Argumentasi kelompok protestan yang menolak Mukjijat

1. Mat.16:4, “kecuali tanda Yunus”

Dasar-dasar teologis tentang Mukjijat
1. Dalam Perjanjian Lama : Berbagai Mukjijat terjadi dalam PL (Tulah, perjalanan bangsa Israel, dalam pelayanan para Nabi : Elia dan Elisa,
2. Dalam Perjanjian Baru : pelayanan Tuhan Yesus dan para Rasul

Dalam Perjanjian Lama secara ekspilit dijelaskan tentang tujuan pemberian Mukjijat:
Untuk memperlihatkan bahwa Ia adalah Allah, tujuan pemberitaan, didorong oleh belas kasihan Allah.

Tuesday, March 11, 2008

Hidup Memuliakan Allah


GMI Sambu Baru
Khotbah 09 Maret 2008 Pk. 10.30

Tema : HIDUP BAGI KEMULIAAN TUHAN
Nats : Yesaya 49:7
Ev. David Kandar

“Semua orang yang disebutkan dengan namaKU, yang kuciptakan untuk kemuliaanKU, yang kubentuk dan yang kujadikan”

Allah menciptakan manusia bukan tanpa maksud dan tujuan, Allah menciptakan manusia, supaya manusia hidup tetapi bukan untuk mengikuti kehendaknya sendiri, dan bertindak sesuka hatinya.
Allah menciptakan manusia bertujuan agar manusia mengetahui bahwa ia harus memuliakan Allah pencipta , inilah tujuan kita semua diciptakan, tujuan utama setelah kita lahir baru, karena keselamatan yang diberikan oleh Tuhan Yesus melalui pengorbananNya diatas kayu salib.
Sewaktu saya mempersiapkan khotbah ini saya teringat dengan sebuah lagu “Muliakanlah..muliakanlah Tuhan Allah, Tuhan Allah maha tinggi…Damai dibumi…” syair lagu yang di ambil dari sebuah ayat di Alkitab.
Waktu saya masih remaja saya berpikir, Allahkan maha kuasa, maha mulia… DIA kan sudah mulia..kenapa DIA masih meminta kita untuk memuliakanNYA???Kemudian sewaktu saya masih mahasiswa Theologia Tingkat V ada anak pelayanan di Persekutuan Remaja yang saya layani menanyakan hal yang sama kepada saya yaitu “Mengapa Allah meminta kita manusia ciptaanNYA untuk memuliakan DIA??
Lalu saya bertanya kembali kepada anak remaja tersebut “Sebelum kita memuliakan Allah, apakah kemuliaan Allah sudah sempurna?” Jawab mereka “Justru Allah sudah mulia, kenapa harus dimuliakan oleh kita”

Sebenarnya pertanyaan dari hal ini adalah sederhana “Jikalau Allah sudah mulia, kenapa harus meminta manusia ciptaanNYA memuliakan DIA?”

Saya mencoba merenungkan hal ini, dan saya mendapatkan sebuah gambaran seperti ini:
Matahari mempunyai cahaya sendiri, benar??bulan tidak mempunyai cahaya sendiri, tetapi bulan memancarkan 8% dari cahaya yang diterimanya dari matahari. Lalu bulan menjadi alat untuk memantulkan cahaya tersebut ke semua benda-benda yang lain.
Lalu kalau saya mengambil cermin dan memantulkan cahaya matahari tersebut kembali ke matahari, pertanyaannya ketika saya memantulkan cahaya tersebut kembali ke matahari, apakah cahaya matahari akan bertambah?? Matahari bertambah bercahaya???Tentu tidak…

Begitu juga, ketika Allah meminta kita memuliakanNYA, bukan berarti kita yang terbatas sebagai ciptaanNYA menambah kemuliaan Allah, tidak!!!!Tetapi maksudnya disini, ketika kita diminta untuk memuliakanNYA berarti Allah menginginkan hidup kita seturut dengan kehendakNYA, karena jika hidup kita focus untuk memuliakanNYA maka kita berusaha untuk mentaati perintahNYA dan tidak keluar dari kehendakNYA. Dan kita bertahan untuk hidup berkenan dan searah dengan tujuanNYA.
Banyak orang hidup tidak sesuai dengan kehendak Allah, misalkan banyak orang Kristen mempunyai suara bagus, tetapi tidak mempergunakan suaranya untuk memuliakan Allah, malah digunakan untuk bernyanyi di klub malam, hanya untuk memuaskan hobbynya sehingga manusia menjadi egois.
Ini sangat celaka!!!!!!!!kalau ini terjadi pada semua orang Kristen, kalau manusia ciptaanNYA tidak
memahami hidupnya berasal dari Allah, maka manusia tidak memahami tujuan hidupNYA untuk kemuliaan Allah.
Tetapi jika orang Kristen, kita semua disini memahami bahwa tujuan kita diciptakan untuk memuliakan DIA, maka apa yang Tuhan berikan seperti talenta dan kemampuan kita berguna bagi pelayanan,
Misalkan
1. Suara bagus dipergunakan untuk pelayanan, bukan untuk di klub malam,
2. Kalau manusia memahami kesuksesannya dari Tuhan, maka manusia tidak akan menjadi orang yang sombong, malah akan memuliakan Tuhan,
3. Kalau manusia memahami kekayaannya dari Tuhan, maka Kas Gereja tidak akan kosong karena persembahan gereja tersebut selalu lancar. Dan manusia tersebut memuliakan Tuhan dengan persembahannya. Dan akhirnya semua potensi yang ada dalam diri manusia, dalam diri kita berguna untuk memuliakan DIA.

Selanjutnya:………………….
Bagaimana kita dapat memuliakan Tuhan! ada empat (4) point praktis untuk kita dapat memuliakan Allah:

I. Kita memuliakan Allah dengan menyembahNYA, menyembahNYA bukan hanya sekedar menyanyi, menaikkan pujian penyembahan, doa penyembahan. Tidak!!!menyembah Allah adalah dengan gaya hidup kita yang dapat menikmati anugerahNYA dengan baik dan mempergunakan potensi yang ada dalam diri kita dengan baik, mengasihiNYA dan memberikan diri kita dipakai untuk tujuan-tujuanNYA.
Roma 6:13 “Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk diapakai sebagaio senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang yang dahulu mati tetapi yang sekarang hidup dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata kebenaran”

II. Kita memuliakan Allah dengan hidup bersama dengan rukun dalam satu persekutuan tubuh Kristus untuk saling mengasihi dan memperhatikan.
Roma 15:7 “Sebab terimalah satu akan yang lain sama seperti Kristus yang telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah”

III. Kita memuliakan Allah dengan menjadi serupa seperti Kristus.
Menjadi serupa seperti Kristus mempunyai proses yang senantiasa bertumbuh kearah kesempurnaan, orang percaya, anak-anak Tuhan harus bertumbuh dalam kerohanian untuk menjadi serupa dengan kristus, melalui pencapaian akan keserupaan dengan Kristus maka anak-anak Tuhan akan menuju kepada kedewasaan rohani, dan dengan kedewasaan rohani maka itu adalah memuliakan Tuhan.
Menjadi serupa dengan Kristus adalah dengan cara berpikir dan bertindak sesuai dengan teladan Kristus.
Yohanes 15: 8 “Dalam hal inilah BapaKu dipermuliakan , yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-muridKU”

IV. Kita memuliakan Allah dengan melayani sesama dengan karunia-karunia kita, buikan dengan tujuan egois
untuk diri sendiri, karena karunia tersebut berasal dari Allah.
I Petrus 4:10-11

AMIN…………………………………………..




MALAM PEMULIHAN II-"Kasih yang Sempurna" METHODIST Pos Pelayanan BRAHRANG



Koordinator Acara : Persekutuan Remaja Pos Pelayanan Brahrang
Pembina : Ev. David Kandar
Setelah kesuksesan untuk kemuliaan Allah, GMI Getsemani Pos Pelayanan BRAHRANG pada tanggal 25 November 2007 Pk. 19.30 mengadakan "MALAM PEMULIHAN I"-Mujijat itu Nyata- dengan komposisi personil Pelayan Tuhan:
Pembicara : Ev. Raja Sihombing
Worship Leader : Sdr. Ishak Beriman, S.Com
Singers : Sdri. Raras Prabarini, Dipl. TB
Ev. Juliana Damanik
Pemusik : Sdr. Helius
Koordinator : Ev. David Kandar, S.Th (Pembina Pos Pelayanan GMI Brahrang)
Ev. Bertlan Sihombing S.Th. S.PAK
Penasehat : Pdt. Sudiharto S.Th (Gembala Sidang GMI Getsemani Binjai)
Maka:
Pada tanggal 29 Maret 2008, Pk. 19.30 akan diadakan kembali "MALAM PEMULIHAN II"-Kasih yang Sempurna" KKR PASKAH
Dengan Koordinator "Youth GMI Pos Pelayanan Brahrang"
Komposisi Personil
Pembicara : Pdt Haris Pulo Siagian, M.A (Staff Kantor Pusat GMI Wilayah I Medan)
WL : Sdri.Siska
Singers : Sdri. Levi
Sdri. Henni
Pemusik : Sdr. Helius
Koordinator : Ev. David Kandar, S.Th (Pembina Pos Pelayanan GMI Brahrang)
Ev. Bertlan Sihombing S.Th. S.Pak
Penasehat : Pdt. Sudiharto S.Th (Gembala Sidang GMI Getsemani Binjai)

Doakan acara ini dan hadirilah agar menjadi berkat bagi Pos Pelayanan GMI Brahrang, dan secara khusus Kota Brahrang dimenangkan bagi KRISTUS.
Oleh : Ev. David Kandar, S.Th (Pembina Pos Pelayanan GMI Brahrang)d/a: GMI Pos Pelayanan Brahrang Jl Mayjen Sutoyo Gg. Pekong No. 211 N-M Brahrang-Binjai

Thanks untuk semua sahabat-sahabat Persekutuan Remaja Methodist Pos Pelayanan Brahrang yang sudah terlibat aktif untuk acara ini, hanya nama TUHAN yang dipermuliakan, khususnya buat kawanku Ev. Bertland, thanks untuk dukungannya membuat acara ini terlaksana baik dari Malam Pemulihan I "Mujijat itu Nyata" sampai pada Persiapan Malam Pemulihan II "Kasih yang Sempurna. Doa kita semua keberhasilan untuk Brahrang bagi Tuhan Yesus. Amin!!!!!!!!!!!!

I Korintus 14:13-25 "Bahasa Roh"



Saat ini kita bersama melanjutkan dalam tema yang sama kelanjutan dari pembahasan Paulus dalam I Korintus 14:13-25 tentang Fungsi dan Peranan Bahasa Roh dalam kehidupan berjemaat.
Bahasa Roh pertama kali dialami oleh Para Rasul-Rasul pada hari Pentakosta. (Kisah Para Rasul 2:1-4) yaitu dimana Para rasul keluar dan membagikan berita Injil kepada orang banyak dan berbicara kepada orang banyak pada saat itu dengan bahasa mereka masing-masing.
Lalu pada kelanjutan dalam periode berikutnya kisah yang di alami oleh Rasul-Rasul ini yaitu mengalami Kepenuhan Roh Kudus dengan perwujudan dari penggunaan Bahasa Roh. menjadi salah satu ajaran utama yang penting dalam era Abad 18 dengan munculnya suatu pergerakan yang dinamakan Gerakan Pentakosta. Dengan pokok ajaran, setiap umat Tuhan yang sungguh-sungguh telah bertobat dan telah mendapatkan “Berkat ke dua”/ “Secaond Blessing” harus di wujudkan dengan kemampuan untuk berbahasa Bahasa Roh.
Bahasa Roh atau sering juga dikenal dengan Bahasa Lidah adalah salah satu Karunia yang diberikan oleh Allah kepada umat-Nya. Tetapi banyak penafsiran yang salah mengenai fungsi dan peranan Bahasa Roh ini dalam hubungannya dengan jemaat.
Bahasa Roh adalah bahasa doa kepada Allah yang sangat mungkin tidak dapat dipahami bahkan oleh orang yang berbicara itu sendiri.
Setiap orang Kristen atau orang Percaya tidak semua memiliki karunia Bahasa Roh, karena karunia ini semata-mata adalah pemberian Allah. Allah memberikan karunia yang berbeda-beda pada setiap umat-Nya untuk saling membangun menuju kepada jemaat Allah yang bertumbuh. (I Korintus 12:10)
Mengenai Bahasa Roh sampai saat ini merupakan karunia yang paling menjadi perdebatan di antara berbagai aliran gereja sehingga menimbulkan perpecahan karena perbedaan pendapat tentang penafsiran dari karunia ini.
Tetapi pada saat ini kita bersama akan belajar dari nasihat Paulus dan penjelasannya mengenai apa dan bagaimana Karunia Bahasa Roh yang dimaksud serta pemakaiannya dalam hubungan dengan jemaat.

Dalam teks Alkitab yang telah kita baca:
I Korintus 14:13-25, Paulus memberikan penjelasan yang mendasari pemakaian Bahasa Roh.




BAGIAN PERTAMA
Mengenai Bahasa Roh dan penafsiran / penerjemahan
Perhatikan ayat 13: ”karena itu siapa yang berkata-kata dalam Bahasa Roh, ia harus berdoa supaya kepadanya diberikan juga karunia untuk menafsirkannya ”.
Berarti: Paulus menekankan di sini pemakaian Bahasa Roh sangat perlu ditafsirkan atau diterjemahkan. Karena orang yang berkata-kata dengan Bahasa Roh akan menjadi sia-sia bila berkata-kata di hadapan jemaat atau tidak ada faedahnya, sebab tidak semua orang/ jemaat mampu untuk memahami arti dari Bahasa Roh tersebut. (Ingat!!!!! Setiap anak-anak Tuhan diberikan Tuhan Karunia yang berbeda-beda)

Paulus katakan selanjutnya dalam ayat 14-15:
14. ”Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka roh ku lah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa,” 15. jadi apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan roh ku , tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan bernyanyi dan memuji dengan rohku tetapi aku akan bernyanyi dan memuji dengan akal budiku.”
Paulus menekankan tentang penggunaan bahasa Roh dalam kehidupan pribadinya dengan Allah, kalau dia bisa berdoa hanya dengan bahasa roh, hanya roh nya lah yang berdoa, tetapi bagaimana dengan akal budinya.
Ini berkaitan dengan hubungan pribadi kita dengan Allah, jika berbahasa Roh maka hanya Roh saja yang berhubungan dengan Allah sedangkan yang Allah tuntut dari umat-Nya adalah segenap kehidupan kita, segenap hati, segenap jiwa, dan hidup kita seluruh eksistensi dalam hidup kita.
Jika kita kembali kepada isi dari ayat 13 lalu 14-15, kita memahami bahwa jika Bahasa Roh tidak ada yang menafsirkan dan jika hanya berdoa dengan Bahasa Roh saja maka semua akan sia-sia, karena bukan berdasarkan kepada maksud dan tujuan Tuhan untuk membangun umat-Nya. Allah menginginkan adanya suatu keragaman karunia dalam umat-Nya yang memperkaya umatnya untuk senantiasa bertumbuh.

BAGIAN KEDUA,
Selanjutnya perhatikan ayat 16-17, Saling membangun!!
16. ” Sebab jika engkau mengucap syukur dengan rohmu saja, bagaimana orang biasa yang hadir sebagai pendengar dapat mengatakan ”amin” atas pengucapan syukurmu? Bukankah ia tidak tahu apa yang engkau katakan” 17. ”Sebab sekalipun pengucapan syukurmu itu sangat baik tetapi orang lain tidak dibangun olehnya”
Kesatuan dalam gereja sebagai tubuh Kristus salah satunya cirinya adalah saling membangun satu dengan yang lain dalam kehidupan kerohanian. Tetapi jika penggunaan Bahasa Roh digunakan hanya oleh jemaat yang mendapatkan karunia bahasa Roh dipakai dalam keseluruhan jemaat dengan karunia berbeda-beda yang dimungkinkan sekali ada yang tidak memahami bahasa roh, pertanyaan bagi kita apakah itu akan membangun satu dengan yang lain? Satu jemaat atau beberapa kelompok jemaat dengan karunia Bahasa Roh sedangkan jemaat yang lain tidak memahami, malah jika ada jemaat yang baru akan kebingungan, apakah ini membangun???? (Perhatikan ayat 27) ” Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh , biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang seorang demi seorangdan harus ada seorang lain untuk menafsirkan”
Karunia Bahasa Roh memang diberikan Allah kepada umatNya, tetapi hanya untuk hubungan pribadi dengan Allah, hanya untuk membangun kerohanian pribadi, bukan sebagai bukti penting pertobatan. Bukan juga untuk kesombongan rohani mempertunjukkan kemampuan karunianya dihadapan jemaat. Sehingga akhirnya jemaat tidak dibangun olehnya.

BAGIAN KETIGA
Paulus menjelaskan tentang pemakaian Bahasa Roh dalam jemaat.
Dalam ayat 18 ”Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua”
ayat ini menerangkan bahwa sebenarnya dia bisa berbahasa roh. Bahkan dikatakan lebih dari kamu semua, tetapi dalam pertemuan jemaat Paulus lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain daripada beribu kata dalam Bahasa Roh (Perhatikan Ayat 19)
Maksud Paulus disini bahwa karunia bahasa roh ini adalah lebih baik tidak digunakan di dalam jemaat jikalau tidak dapat ditafsirkan atau diterjemahkan, Agar tidak melemahkan iman jemaat .

Ilustrasi : Pengkhotbah Bahasa Mandarin yang tidak diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan saya pendengarnya…………………..saya tidak mendapat berkat apapun dari Firman Tuhan yang disampaikan.
Begitu pula dengan pemakaian bahasa roh ditengah jemaat....................Jemaat tidak mendapat berkat apapun……………………………………….

Dalam ayat berikut (20-25)
BAGIAN KEEMPAT,
ANTARA BAHASA ROH DAN NUBUATAN

Di sini Paulus menekankan antara 2 karunia Bahasa Roh dan Nubuat
Ayat 22. Perhatikan!!!
Bahasa Roh untuk Orang yang beriman, jika yang tidak beriman mendengar akan menganggap GILA.
Jadi perhatikan lagi ayat 23, Jika ada orang dalam suatu kebaktian memakai bahasa roh, datanglah orang yang belum memahami Firman Tuhan, atau belum mempunyai iman yang kuat, atau belum lama menjadi Kristen, atau orang awam mendengarnya, mereka akan kebingungan.
Maka Paulus ...lebih mengutamakan untuk bernubuat Perhatikan ayat 24-25.
.............................................................................................................................
Bernubuat: sama dengan memberitakan Firman Tuhan....Menjelaskan arti dan isi dari Firman Tuhan.

Kesimpulan :

Bahasa Roh memang adalah salah satu dari berbagai karunia rohani yang diberikan oleh Allah, tetapi pada fungsi dan kegunaannya adalah untuk pertumbuhan dan membangun iman pribadi, karena bahasa roh adalah bahasa doa kepada Allah
Paulus menekankan bahwa dalam pertemuan jemaat bahasa roh bukan berguna untuk membangun jemaat, yang lebih berguna untuk membangun jemaat adalah salah satunya bernubuat.



How can I tell you…


How can I tell you…
How much I want to be your best friend forever will be
How can I show you how precious you’re to me
So precious forever will be
Will you give your love to me?
Will you give your heart to me?
You forever will be…
Will you give your love to me?
Will you give your heart to me?
You Forever will be…
“Tanpa pacaran kudus, tidak mungkin ada Pernikahan Kudus”
Tiga Prinsip Pacaran Kudus

Prinsip pertama : Pacaran sekali untuk menikah
Tidak ada ayat Alkitab yang secara spesifik berbicara atau menjelaskan mengenai masalah ini. Namun Paulus pernah berkata bahwa orang yang memiliki Roh Tuhan dan Pikiran Kristus, tidak akan hidup menurut daging”
(Roma 8:5-16)
Rom 8:5 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Rom 8:6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.
Rom 8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Rom 8:8 Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
Rom 8:9 Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.
Rom 8:10 Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran.
Rom 8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Rom 8:12 Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging.
Rom 8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Rom 8:14 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
Rom 8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Rom 8:16 Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Paulus benar, orang yang memulai dengan Roh tidak akan mengakhirinya dengan daging! Jadi bila kamu sudah lahir baru dan Roh Kudus diam dalam diri kamu, tanpa di minta pun kamu sudah pasti bersedia belajar mempertanggungjawabkan pilihan kamu.
Bila kita mencintai seseorang, tentu kita menghormatinya. Cinta bukan hanya berarti ekspresi, tetapi juga berarti tanggung jawab. Cinta seperti apakah yang memberi kepuasan yang dalam? Cinta yang bertanggung jawab! Kalau kamu bisa menghargai pasangan kamu pada saat berpacaran, terlebih lagi pada saat kamu menikahinya. Dengan demikian, orang tersebut menjadi sangat berharga di mata kamu. Jadi, bila kamu mulai berpikir untuk berpacaran pastikan bahwa orang tersebut nantinya akan menjadi teman hidup kamu. Orang tersebut bukan hanya orang yang kamu cintai, tetapi juga orang yang akan menemani kamu sampai akhir hidup kamu.
Memulai hidup dengan benar!
Pada saat kamu jatuh cinta, dan mulai menjalin hubungan yang serius dengannya, kamu harus berkomitmen mencintai dia seumur hidup dan akan menikahi dia.
Kapan saat yang tepat untuk memulai pacaran??
Kidung Agung 8:4 “Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem: mengapa kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum di ingininya?”

Kata-kata mengapa kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya? Berbicara tentang kapan tepatnya seseorang boleh mulai berpacaran. Sebelum memutuskan untuk berpacaran, sebaiknya mulailah dengan pertanyaan: “Kapan mau menikah?” Setelah tahu jawabannya, barulah kamu memikirkan kapan saat yang tepat untuk memulai hubungan yang lebih dekat dengan seseorang.
Rencanakanlah dengan baik. Itu adalah hal yang penting “When you fail to plan, you plan to fail”, yang berarti kalau kamu gagal merencanakan sesuatu, kamu sedang merencanakan untuk gagal. Maka rencanakanlah dengan mantap.
Jadi apabila kamu sekarang berumur 17 tahun dan merencanakan akan menikah pada umur 25 tahun maka rencanakanlah demikian: Oke! Umur 25 tahun kamu dan dia akan menikah. Selisih antara 17 tahun dan 25 tahun adalah 8 tahun. Apa itu berarti kamu mau berpacaran dengannya selama 8 tahun. Apakah dengan pacaran sedemikian lama itu akan langgeng kepada pernikahan? Mengapa kamu memutuskan untuk berpacaran sekarang? Apakah kamu ingin pacaran hanya untuk coba-coba dan bila tidak cocok akhirnya putus? Kamu egois sekali! Apakah kamu tidak tahu bahwa putus pacar itu menyakitkan? Bisa dua-duanya sakit atau salah satu sakit, dan lagi seperti itu malah membuang waktu dan kesempatan.
Ingat pacaran juga harus punya tujuan, apakah dengan kamu memaksa untuk berpacaran pada usuia kamu 17 tahun, tetapi merencanakan untuk menikah usia 25 tahun, apakah dengan itu kamu bisa berkomitment untuk membangun hubungan pacaran kamu dengan prinsip kekudusan? Atau kalian akan hanya berputar-putar di padang gurun penantian?
Memang ada kasus pacaran selama itu dan akhirnya menikah, ini kasus pengecualian! Jika kamu belum mau membina hubungan yang serius dengannya, lebih baik urungkan niatmu terlebih dahulu untuk memacarinya!
Bagi orang yang sering berganti-ganti pasangan, prinsip ini sulit untuk dilakukan, karena memang mereka tidak bisa setia dengan satu pasangan. Tetapi yang kita inginkan bukan cinta murahan sperti itu bukan? Apalagi kita telah di tebus dengan harga yang mahal dengan darah yang mahal. Orang-orang di luar sana bisa menikmati ini dengan keberdosaannya yang ujungnya menuju kebinasaan.
Tidak ada larangan untuk jatuh cinta. Karena mencintai itu sah-sah saja! It is just normal for you to fall in love. Justru kamu bisa di katakan tidak normal bila kamu tidak pernah jatuh cinta. Tetapi jangan menggerakkan dan membangun cinta sebelum waktunya! Cinta itu kudus! Jadi perlu dihargai!


Prinsip 2: Mengutamakan buah-buah Roh / Buah-buah kasih dalam berpacaran.
(Matius 7:16-20)
Mat 7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
Mat 7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
Mat 7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
Mat 7:19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
Mat 7:20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.

Seseorang ketika sedang di “mabuk cinta” tiba-tiba menjadi sangat peka dengan suara Tuhan. Merasa yakin ketika melihat seseorang yang dicintainya, maka ia akan berkata itu “berasal dari Tuhan”, “Tuhan menyetujui pilihan saya” atau “saya mendapatkan nubuatan dari Tuhan bahwa dia teman hidup saya nanti” bahkan banyak orang yang juga berani memastikan bahwa ia mendapat penglihatan dan mendengar Suara Tuhan yang audible.
Konsepnya bukan pada Suara Tuhan, tetapi kepada buah buah yang ditunjukkan. Yang penting adalah memperhatikan karakter orang tersebut dan kesiapan pribadinya untuk menjalin hubungan sampai kepada pernikahan.
Dalam berpacaran yang dicari bukan “Apa kata Tuhan”. Tetapi bagaimana kamu dan pasanganmu memuliakan Tuhan dengan “buah-buah” yang nyata. Apa gunanya kamu berkata “Aku dapat dari Tuhan” tetapi setelah berpacaran, dua-duanya mengalami kemunduran rohani.
Prinsip sederhananya “Jangan cuma bangga pada pohonnya”. Ini lho pohonnya dari Tuhan. Tetapi justru sebaliknya, dengan tahu buahnya kita langsung tahu kualitas pohonnya!
Menghormati hukum tubuhmu
Saya pernah belajar beladiri, didalamnya ada prinsip “Kamu tidak bisa menaklukan lawanmu kalau kamu tidak dapat belajar menghormati kekuatanmu”
Demikian juga dengan prinsip berpacaran, kalau kamu menaklukkan “daging”(hawa nafsu, keinginan nafsu) kamu dalam berpacaran, tidak ada jalan lain untuk kamu harus menaklukkan kedagingan dalam diri kamu terlebih dahulu.
Apakah kedagingan tersebut seperti “ciuman”
Inti kalimat ini adalah dengan pertanyaan sederhana, Apakah boleh berciuman selama pacaran?
Bagi saya Kiss on the lips but only 2 second, karena lebih dari itu adalah sudah dimulai dengan namanya foreplay (Pemanasan dalam hubungan persetubuhan)
Ekspresi cinta bisa dengan Kiss on the lips but only 2 second untuk perpisahan, tetapi jangan ditempat gelap-gelap, bisa di depan rumah waktu mengantar pulang, tetapi hanya 2 detik tidak lebih dari itu.
Satu hal lagi, hormati kamar! Sebelum menikah tidak boleh memasuki kamarnya
Apa yang kamu “berhalakan” dalam berpacaran, itu yang tak akan kamu nikmati dalam pernikahan.
Andaikata seks yang kamu berhalakan selama pacaran, justru dalam kehidupan pernikahanmu nanti seks tidak akan bisa kamu nikmati. Karena kamu akan tertarik kepada orang lain dari pada dengan pasanganmu.
Andaikata kebersamaan selalu adalah berhala kamu, nanti setelah menikah justru kamu bukan pasangan yang dekat.
Yang kamu sakralkan dalam berpacaran itu yang akan kamu nikmati dalam pernikahan nanti.
Prinsip 3: Dipenuhi dengan kasih yang abadi (eternal love)
Kasih yang abadi adalah frame-nya. Antara orang yang single dengan yang sudah married, yang berbeda hanya fotonya saja. Bingkainya sama. Kasih yang abadi hanya ditemukan di tempat yang benar, yaitu di dalam keluarga Tuhan, di dalam Tuhan, saran saya:
Bagi yang belum memiliki pasangan: Jangan gelisah! Tuhan pasti menyediakan yang terbaik pada saat yang tepat! Yang harus dilakukan saat ini adalah berdoa, bergaulah dengan sehat. Jangan mencemarkan kasih dengan cinta! Supaya akhirnya kamu bisa menikah dengan sahabatmu! Penampilan memang bukan segala-galanya, tetapi akan lebih baik bila kita bisa menjaga sikap, tutur kata dan penampilan kita.
Bagi yang telah memiliki pasangan : Cinta adalah “Bunga” dalam pernikahan, bukan patokan kebahagiaan. Banyak pasangan yang memulai dengan cinta yang berlebihan tetapi mengakhiri hubungannya dengan kepahitan. Cinta mereka kandas di tenagh jalan. Yang terpenting dalam sebuah pernikahan (dan pacaran) bukan seberapa cinta yang akan di terima atau sebaliknya. Tetapi seberapa besar pengertian yang kita miliki, yang membuat kita memahami kelebihan dan kelemahan pasangan kita. Saling memahami satu sama lain itulah jalan menuju kepada kebahagian sejati.
Karena itu biarkan cinta itu tumbuh ke arah kasih yang abadi. Kasih yang merangkum semua perasaan dan kemurahan hati untuk menerima pasangan kita apa adanya.
Bagi yang telah menikah : “ Biarkan cinta dan kasih kalian dilanjutkan sampai kepada keabadian.
Satu hal bila cinta bertumbuh ke arah kasih yang abadi bukan nafsu “You will take time to love him/her forever, because you will have him/her forever”.
Jika cinta bertumbuh kearah nafsu, kamu akan mengambil semua yang dimilikinya sekarang, Cinta seperti itu tidak akan pernah abadi.



Oleh : David Kandar
Februari 14, 2005

不是人的奴僕 / "Bukan Hamba Manusia" I korintus林前7:17-24


Shalom bapak, ibu, saudara, saudari yang menjadi tema atau topik perenungan kita saat ini ini adalah “Bukan hamba manusia” dan fokus perenungan kita pada pagi ini adalah terdapat pada I Korintus 7:23
“Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar, Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia”
Di sini Paulus mau menggingatkan kepada kita bahwa sejak manusia jatuh ke dalam dosa, manusia sudah menjadi milik iblis. Tetapi karena Allah sangat mengasihi manusia, sehingga melalui anak-Nya yang tunggal IA telah menebus kita dari cengkeraman iblis.
Kita telah ditebus dengan darah yang mahal, yaitu darah KRISTUS. Sekarang kita sudah bebas dan sudah menjadi milik TUHAN, kita sudah terbebas dari cengkeraman maut dan belenggu dosa. Karena itu janganlah mau menjadi hamba manusia.
Apa yang dimaksud menjadi hamba manusia? Hamba manusia adalah kita masih diperhamba dalam perbuatan-perbuatan yang bersifat kedagingan atau masih hidup dalam keinginan dan tabiat manusia. Apa saja yang termasuk tabiat atau keingin daging. Galatia 5:19-21 menuliskan bahwa keinginan keinginan daging adalah
“Perbuatan daging telah nyata, yaitu: Percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya”.
“Terhadap semua hal itu kuperingatkan kamu seperti yang telah kuperbuat dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah”
Jadi sekarang mari kita bersama merenungkan apa nasihat Paulus mengenai tema perenungan kita pagi ini tentang “Jangan menjadi hamba manusia”
Pertama: Kita perhatikan pada bagian I Korintus 7:17-19, Dalam bagian ini Paulus ingin menjelaskan masalah tentang sunat dan hidup mentaati hukum-hukum Allah, Mengapa jangan meniadakan tanda sunat.
Dalam Kejadian 17:11 dijelaskan bahwa sunat adalah tanda perjanjian antara Allah dan manusia. Manusia harus memegang perjanjian itu. Jadi kalau waktu jemaat di Korintus dipanggil Allah dalam keadaan sudah bersunat, janganlah sunat itu menjadi penghalang bagi jemaat Korintus dalam meresponi panggilan Allah. Karena sunat itu adalah tanda Perjanjian!
Tetapi dalam bagian lain Paulus mengatakan kepada orang Korintus juga “Jangan mau bersunat? Mengapa demikian, karena keselamatan kita tidak tergantung pada sunat tersebut lagi. Keselamatan kita ada dalam kasih karunia Allah dalam Tuhan Yesus dan diselamatkan oleh karena iman kepadaNya. (Efesus 2:8)
Kristus sudah mati untuk kita terlepas dari dosa, kalau jemaat di Korintus masih melaksanakan sunat sebagai tanda keselamatan, ITU ADALAH SALAH!
Dalam bagian lain Paulus menjelaskan tentang sunat Galatia 5:6, sangat jelas mengatakan bahwa: “Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak emmpunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih” Bahkan Galatia 6:15 menuliskan “Sebab bersunat atau tidak, tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang berarti!
Menurut Paulus yang terpenting adalah mentaati hukum-hukum Allah dengan melakukan dan mentaati hukum-hukum Allah kita menyatakan diri kita bukan lagi menjadi hamba manusia. Sunat atau tidak bersunat tidak mempengaruhi keselamatan jemaat di Korintus.


Kedua, perhatikan dalam ayat 17
Paulus katakan “Selanjutnya….”berarti kata selanjutnya melanjutkan kelanjutan dari penjelasan ayat sebelumnya, yaitu tentang masalah perkawinan dan perceraian, dalam hal ini nasihat Paulus jangan ada lagi percabulan, perzinahan dan mementingkan diri sendiri dalam perkawinan, apalagi sampai terjadi perceraian.kalau kita masih hidup dalam keadaan dalam keberdosaan seperti hal-hal tadi yaitu percabulan, perzinahan dan mementingkan diri sendiri dalam perkawinan, apalagi sampai terjadi perceraian. Berarti kita masih menjadi hamba manusia yang diperbudak dalam tabiat kedagingan.
Ketiga, Perhatikan I Korintus 7:20-22,
Paulus di dalam ayat ini menjelaskan tentang status dalam jemaat, ayat 20 mengatakan ”Baiklah tiap-tiap orang tinggal dalam keadaan seperti waktu ia dipanggil Allah” artinya Setelah seseorang menjadi Kristen, baiknya ia tetap tinggal di dalam keadaan seperti waktu ia dipanggil Allah, kalau sewaktu dipanggil Allah adalah hamba, maka setelah dipanggil Allah status mereka tetap hamba , tetapi bukan menjadi hamba manusia lagi melainkan hamba Tuhan.
Hidup kita harus mencerminkan bahwa kita adalah milik Tuhan dan sudah menjadi hamba NYA.
Bagaimana caranya agar hidup kita mencerminkan bahwa kita milik Tuhan?
Melayani dia dengan segenap tubuh kita I Korintus 6:20 ayat ini sejajar dengan I Korintus 7:23, ”Sekarang kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar” karena tu muliakanlah Allah dengan tubuhmu” Karena kamu telah ditebus denga mahal, maka janganlah menjadi hamba manusia.
Bagaimana status kita waktu dipanggil Allah?
status kita waktu dipanggil Allah?
adalah hamba manusia dan hamba diri sendiri, bahkan hamba dosa. Kita sering hanya mementingkan diri sendiri.
Tetapi saat ini kita, saya dan semua yang hadiri disini telah dibebaskan dari status sebagai hamba manusia, hamba dosa, tabiat atau karákter kita sekarang bukan lagi karákter manusia berdosa, tetapi meneladani karákter Kristus Yesus yang telah menebus kita. Oleh karena itu kalau kita sudah bukan lagi hamba manusia, kalau kita sudah ditebus dengan darah yang malah oleh Yesus Kristus, bahkan sudah meneladani karákter Yesus Kristus, maka pergunakanlah kesempatan mu dalam statusmu yang baru saat ini, pergunakan lah hidupmu untuk kemuliaan Tuhan salah satunya adalah melayani Tuhan, semua yang sudah dibebaskan Tuhan dari perhambaan manusia HARUS MELAYANI, dalam hal ini tidak ada tawar menawar, kalau kita tidak mau melayani berarti kita masih menjadi hamba manusia.
Bagaimana keadaan hidup kita saat ini?
Mungkin dulu kita pernah melakukan bahwan diperhamba oleh dosa perzinahan, keegoisan, saling berselisih satu dnegan yang lain, bahkan saling iri hati!!!Atau dulu kita menjalankan usaha yang tidak berkenan kepada Allah, atau kita pernah datang kepada paranormal, dukun untuk mengejar kesuksesan dalam pekerjaan, jabatan.
Hari ini Firman Tuhan mengingatkan kepada kita
“Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar, Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia”
Bagaimana respon kita, tanggapan kita? Maukah kita mengakui bahwa kita bukan lagi hamba manusia, bahwa sekarang kita sudah menjadi milik Kristus?? Lakukanlah apa yang Kristus kehendaki
Kiranya Tuhan Yesus menolong dan membimbing serta mengarahkan hidup kita, Amin!


*Khotbah GMI Getsemani Binjai, 1 Juli 2007 Pk.07.30 Wib