SELAMAT DATANG

Selamat datang di blog saya, semoga anda diberkati, Tuhan Yesus mengasihi anda.
Jika membutuhkan pelayanan saya silahkan menghubungi email dave_kandar@yahoo.com; atau Hp. 0813-6409-5029.

Tentang saya

My photo
Pelayanan di Gereja Methodist Indonesia (GMI) Getsemani Binjai Sumatera Utara sebagai asistan gembala sidang dan gembala Pos Pelayanan di Brahrang (2004-2011). Gembala Sidang GMI Damai Sejahtera Jakarta Barat (2011-2013). Asistan gembala sidang di GMI Anugerah Batam (2013-2014). Gembala Sidang GMI Kana Marelan (2014-2015). Pimpinan Perguruan PKMI Methodist-10 TK-SD-SMP Belawan (2015-2018). Asistan Pimpinan Jemaat GMI Kanaan Medan (2018-2019). Pimpinan Perguruan PKMI 2 Kisaran Asahan (2019-2021). Gembala Sidang GMI Kanaan Medan (2021-2022). Pimpinan Perguruan PKMI Pangkalan Brandan dan Gembala Sidang GMI Pangkalan Brandan (2022- sekarang) Tinggal di Pangkalan Brandan Langkat dan melayani bersama istri Pdt. Delima Li En dan dikaruniai seorang anak Daud Kharis Delvidson Kandar.

Blog Archive

Wednesday, March 12, 2008

IBADAH DAN MUJIJAT

IBADAH DAN MUJIJAT
Oleh: Ev. David Kandar, S.Th

Untuk dapat memahami hubungan Ibadah dan Mujijat, maka pertama-tama kita harus memahami apa itu ibadah khususnya ibadah Kristen dan apa yang dimaksud dengan mujijat.

1. Arti “ibadah Kristen”

Ibadah merupakan satu kata yang sulit untuk dirumuskan. Apa yang membedakan ibadah dengan kegiatan-kegiatan manusia lainnya, khususnya dengan kegiatan-kegiatan yang dianggap penting karena sering diulang. Bagaimana kita menentukan apa yang membuat tersebut Kristen. Apa tanda khas yang membuat suatu ibadah itu kristen ? berkaitan dengan hal itu. Apakah semua ibadah yang ditawarkan komunitas Kristen itu selalu Kristen?

Ada tiga metode yang dapat kita pakai untuk mengkalrifikasi apa yang dimaksud dengan “ibadah Kristen”. Pertama, metode fenomenologis artinya ibadah dipahami sebagaimana yang biasa dilakukan oleh orang-orang Kristen (Doa, menyanyi, diakonia,perjamuan dan lain-lain). Kedua, metode Abstraksi yang lebih luas, yaitu rumusan yang dipakai oleh pemikir-pemikir Kristen. Apa yang dipahami oleh pemikir-pemikir Kristen sebagai ibadah merupakan merupakan arti ibadah yang dapat diterima.

Beberapa istilah yang dapat dicatat antara lain, Paul W Hoon, menurut Hon, inti ibadah adalah Allah sedang bertindak untuk memberikan hidup-Nya bagi manusia dan membawa manusia mengambil bagian dalam kehidupan itu. Karenanya semua yang kita lakukan sebagai individu-individu atau gereja dipengaruhi oleh ibadah.. Kehidupan Kristen menurut Hon adalah kehidupan yang liturgis. Ibadah Kristen menurut Hon adalah penyataan diri Allah sendiri dalam Yesus Kristus dan tanggapan manusia terhadap-Nya.. Ibadah adalah “penyataan-tanggapan”. Allah berinisiatif mencari kita melalui Yesus Krsitus, dan kita menjawabnya melalui Yesus Kristus, dengan menggunakan emosi, kata-kata dan bermacam-macam perbuatan.

Definisi yang lain adalah menurut Peter Brunner seorang teolog Lutheran, ia memiliki definisi yang hampir sama. Ibadah sebagai “pelayanan Allah kepada jemaat” dan ibadah sebagai “pelayanan jemaat dihadapan Allah”

Dari kedua pengertian tersebut di atas kita melihat kesamaan bahwa Allahlah yang berkarya.. Ibadah itu suatu kemungkinan : “Pemberian Allah mengundang penyembahan manusia kepada Allah” .

2. Arti Mukjijat

Dari sekian banyak definisi “mukjijat” yang telah pernah dikemukan, maka salah satu definisi yang lebih disukai dan definisi yang paling lebih konsisten dengan doktrin Alkitab adalah “ Mukjijat adalah suatu aktifitas Allah yang kurang lazim dimana ia membangkitkan rasa terpesona dan ketakjuban manusia dan memberi kesaksian tentang diri-Nya sendiri (antara lain, Wqayne Grudem, Systematika Theology: An introductory Course in Doctrinal Theacings of the Whole Bible Leicester : InterVarsity, 1993 : bab 16)

Dari definisi tersebut di atas dapat di catat beberapa hal penting antara lain:
1. Definisi itu menjelaskan mukjijat sebagai bentuk pemeliharaan Allah atas ciptaannya dalam “bentuk yang tidak lazim”
2. Mukjijat itu dilakukan untuk membangkitkan ketakjuban, kekaguman orang sehingga dengan cara demikian menjadi kesaksian bagi Allah sendiri. Atau dengan kata lain Campur tangan Allah itu cukup mengejutkan, luar biasa dan tidak disangka-sangka sehingga menarik perhatian.

Jika kita menerima definisi tersebut di atas, maka pertanyaannya ialah, “hal-hal yang bagaimana yang dapat dianggap mukjijat? “

Isu-isu terhadap Mukjijat , Masihkah Mukjijat relevan dalam kehidupan masa kini?
Isu ini mulai memanas dalam tiga gelombang pembaharuan yang terjadi dalam abad ini (gerakan Pentakosta, Karismatik dan gelombang ketiga)

Pada satu sisi, paham penghentian (cessationism) menolak segala bentuk mukjijat dalam kehidupan masa kini., menurut pandangan ini semua bentuk-bentuk karunia rohani (ajaib) Roh Kudus yang disebut dalam Perjanjian Baru berhenti setelah zaman para Rasul, sebab karunia tersebut sudah tidak perlu lagi setelah Perjanjian Baru lengkap.
Sebaliknya pada sisi yang lain, kelompok karismatik memiliki kecenderungan atau kegilaan kepada hal-hal yang bersifat spektakuler sebagai tanda dari kehidupan spiritual yang dinamis.
Argumentasi-argumentasi kelompok Karismatik,

1. Perjanjian Baru bukanlah catatan mengenai apa yang terjadi pada suatu generasi, melainkan sebuah blue print mengenai apa yang harus terjadi dalam setiap generasi sampai Yesus datang “
2. Mukjijat sebagai sarana peneguhan bagi pemberitaan Injil
3. Teks Karismatik Ibrani 13:8, Markus 16, Yes. 53:5

Argumentasi kelompok protestan yang menolak Mukjijat

1. Mat.16:4, “kecuali tanda Yunus”

Dasar-dasar teologis tentang Mukjijat
1. Dalam Perjanjian Lama : Berbagai Mukjijat terjadi dalam PL (Tulah, perjalanan bangsa Israel, dalam pelayanan para Nabi : Elia dan Elisa,
2. Dalam Perjanjian Baru : pelayanan Tuhan Yesus dan para Rasul

Dalam Perjanjian Lama secara ekspilit dijelaskan tentang tujuan pemberian Mukjijat:
Untuk memperlihatkan bahwa Ia adalah Allah, tujuan pemberitaan, didorong oleh belas kasihan Allah.

No comments: