Pelayanan di bangun atas dasar cinta akan Tuhan
Oleh : David Kandar. S.Th
Mazmur 84:2-3 dan 11
"Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya TUHAN semesta alam!
Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN,
Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada
seribu hari di tempat lain;
lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik."
“Tidak pernah sekali pun aku meragukan panggilan Tuhan dalam hidupku ini.
Tidak pernah sekalipun dibenakku ada pemikiran bahwa nanti aku akan meninggalkan panggilan pelayanan ini”
-Author-
Banyak orang membangun pelayanan atas dasar “aku ingin melayani saja” tanpa tujuan dan dasar yang jelas. Tapi seharusnya pelayanan dibangun atas dasar cinta akan Tuhan. Karena Tuhan tahu hati pelayanan yang dilandasi dengan cinta.
Mungkin kita satu-satunya orang yang memberikan “kado”. Tetapi kita memberikan “kado” dengan di dalamnya ada tulisan “with love”. Masalahnya bukan terletak pada kadonya, tetapi tulisan “with love” tersebut. Sebagian orang beranggapan bahwa kado adalah hanya sebuah kado. Tetapi bagi yang lain, kado yang sangat special itu yang akan selalu dikenang, karena di dalamnya mengandung sejuta perhatian. Sejuta perhatian yang diwakili dengan kata “with love”. Kado seperti inilah yang dipersembahkan kepada Tuhan. Kado yang didalamnya tertera “with love”.
Banyak orang mengandalkan pelayanan hanya “just pelayanan” tanpa tujuan dan dasar yang jelas, atau lebih parah lagi hanya ikut-ikutan, tetapi bukan dengan cinta. Mereka mempunyai kado yang diberikan tetapi tanpa tertera “with love” sebagai ungkapan yang bisa selalu dikenang dan sebagai suatu ungkapan ketulusan “with love”.
Siapa yang dengan ketulusan dapat mempersembahkan sesuatu untuk Tuhan, mempersembahkan pelayanan untuk Tuhan? Banyak orang mempersembahkan sesuatu, bahkan pelayanan untuk Tuhan dengan menggerutu. Banyak orang mempersembahkan hidupnya dengan setengah hati. Mengapa? karena mereka tidak mendasari hidupnya berdasarkan “with love”.
“With love” dapat ada karena pertama-tama adalah berasal dari “His Love” (Kasih-cintaNYa). CintaNya kepada kita yang membuat kita mempunyai “with love” untuk melayaniNya, mempersembahkan hidup kita bagi DIA, tanpa “His Love” mustahil ada “with love” dalam diri kita, dalam pelayanan kita.
Dalam Lukas 7:37-38
Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa,
Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang
Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.
Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu
Membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan
rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak
wangi itu.
Dikisahkan Tuhan Yesus diundang makan oleh seorang Farisi. Tiba-tiba masuklah seorang wanita berdosa ke dalam ruangan itu sambil menangis di kaki Yesus. Ia membasuh kaki Yesus dengan air matanya, kemudian menyekanya dengan rambutnya. Dan ternyata Tuhan tidak memandangnya sebagai tindakan emosional belaka. Meskipun apa yang wanita itu lakukan juga melibatkan banyak emosi di dalamnya.
Tuhan justru memuji dia dan berkata kepada Simon : Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: "Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. (Lukas 7:44)
Apa yang dibuat wanita itu akan dikenang sepanjang masa. Tanpa disadari , memang apa yang wanita itu lakukan dicatat oleh para penulis Injil. Saya percaya wanita ini melakukan karena Roh Kudus menginspirasikannya. Dengan kata-kata “Apa yang diperbuatnya akan dikenang sepanjang masa”. Sejak hari itu juga pelacur itu menjadi anak-Nya.
Di mana letak perbedaannya? Apa beda hubungan Yesus dengan Simon dan Yesus dengan wanita itu? kedua-duanya berkomitmen kepada Yesus, dua-duanya mengenal Yesus, dua-duanya anak Yesus, dua-duanya anak Tuhan.
Tetapi yang satu tidak hanya mengasihi Tuhan tetapi cinta kepada Tuhan, hubungannya dengan Yesus diwarnai dengan cinta yang sangat mendalam. Cinta itulah yang dimiliki wanita itu. Cinta itulah yang seharusnya dimiliki dalam pelayanan.
Cinta yang dibangun membuat pelayanan lebih nyata. Cinta yang membuat Daud berkata “My Soul follows haed after thee!” Suatu cinta yang mempunyai keintiman kepada Tuhan, pencarian yang sungguh-sungguh terhadap Tuhan. Suatu kedekatan yang sulit dijabarkan dengan kata-kata. Dalam pelayanan dimanapun dan kapan pun ingat “Lord, How I love You?” “Lord I need You”
My Heavenly Father, only You I praise
I know I’m not alone again
My heavenly Father, thanks for Your love and care
I feel the peace and feel the warmth in Your hand
I’m not alone again, not alone again
Father is with me wherever I’ll be
I love You, Father….I love You Father….
I love You Father… My King
-Panggilan pelayanan adalah anugerah Tuhan Yesus Kristus, Daud Kharis Ministry adalah bagian dari impian, visi dan misi panggilan pelayanan hambaNya, bagi Tuhan dan bagi GerejaNya. -Blog ini hanyalah catatan kecil dan langkah iman dari sebuah impian besar yang Tuhan tanamkan bagi masa depan dan pelayanan hambaNya. -Semoga blog ini menjadi berkat tersendiri bagi anda. Tuhan Yesus memberkati.
SELAMAT DATANG
Selamat datang di blog saya, semoga anda diberkati, Tuhan Yesus mengasihi anda.
Jika membutuhkan pelayanan saya silahkan menghubungi email dave_kandar@yahoo.com; atau Hp. 0813-6409-5029.
Jika membutuhkan pelayanan saya silahkan menghubungi email dave_kandar@yahoo.com; atau Hp. 0813-6409-5029.
Tentang saya
- David Kandar 甘大卫
- Pelayanan di Gereja Methodist Indonesia (GMI) Getsemani Binjai Sumatera Utara sebagai asistan gembala sidang dan gembala Pos Pelayanan di Brahrang (2004-2011). Gembala Sidang GMI Damai Sejahtera Jakarta Barat (2011-2013). Asistan gembala sidang di GMI Anugerah Batam (2013-2014). Gembala Sidang GMI Kana Marelan (2014-2015). Pimpinan Perguruan PKMI Methodist-10 TK-SD-SMP Belawan (2015-2018). Asistan Pimpinan Jemaat GMI Kanaan Medan (2018-2019). Pimpinan Perguruan PKMI 2 Kisaran Asahan (2019-2021). Gembala Sidang GMI Kanaan Medan (2021-2022). Pimpinan Perguruan PKMI Pangkalan Brandan dan Gembala Sidang GMI Pangkalan Brandan (2022- sekarang) Tinggal di Pangkalan Brandan Langkat dan melayani bersama istri Pdt. Delima Li En dan dikaruniai seorang anak Daud Kharis Delvidson Kandar.
No comments:
Post a Comment