Shalom bapak, ibu, saudara, saudari yang menjadi tema atau topik perenungan kita saat ini ini adalah “Bukan hamba manusia” dan fokus perenungan kita pada pagi ini adalah terdapat pada I Korintus 7:23
“Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar, Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia”
Di sini Paulus mau menggingatkan kepada kita bahwa sejak manusia jatuh ke dalam dosa, manusia sudah menjadi milik iblis. Tetapi karena Allah sangat mengasihi manusia, sehingga melalui anak-Nya yang tunggal IA telah menebus kita dari cengkeraman iblis.
Kita telah ditebus dengan darah yang mahal, yaitu darah KRISTUS. Sekarang kita sudah bebas dan sudah menjadi milik TUHAN, kita sudah terbebas dari cengkeraman maut dan belenggu dosa. Karena itu janganlah mau menjadi hamba manusia.
Apa yang dimaksud menjadi hamba manusia? Hamba manusia adalah kita masih diperhamba dalam perbuatan-perbuatan yang bersifat kedagingan atau masih hidup dalam keinginan dan tabiat manusia. Apa saja yang termasuk tabiat atau keingin daging. Galatia 5:19-21 menuliskan bahwa keinginan keinginan daging adalah
“Perbuatan daging telah nyata, yaitu: Percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya”.
“Terhadap semua hal itu kuperingatkan kamu seperti yang telah kuperbuat dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah”
Jadi sekarang mari kita bersama merenungkan apa nasihat Paulus mengenai tema perenungan kita pagi ini tentang “Jangan menjadi hamba manusia”
Pertama: Kita perhatikan pada bagian I Korintus 7:17-19, Dalam bagian ini Paulus ingin menjelaskan masalah tentang sunat dan hidup mentaati hukum-hukum Allah, Mengapa jangan meniadakan tanda sunat.
Dalam Kejadian 17:11 dijelaskan bahwa sunat adalah tanda perjanjian antara Allah dan manusia. Manusia harus memegang perjanjian itu. Jadi kalau waktu jemaat di Korintus dipanggil Allah dalam keadaan sudah bersunat, janganlah sunat itu menjadi penghalang bagi jemaat Korintus dalam meresponi panggilan Allah. Karena sunat itu adalah tanda Perjanjian!
Tetapi dalam bagian lain Paulus mengatakan kepada orang Korintus juga “Jangan mau bersunat? Mengapa demikian, karena keselamatan kita tidak tergantung pada sunat tersebut lagi. Keselamatan kita ada dalam kasih karunia Allah dalam Tuhan Yesus dan diselamatkan oleh karena iman kepadaNya. (Efesus 2:8)
Kristus sudah mati untuk kita terlepas dari dosa, kalau jemaat di Korintus masih melaksanakan sunat sebagai tanda keselamatan, ITU ADALAH SALAH!
Dalam bagian lain Paulus menjelaskan tentang sunat Galatia 5:6, sangat jelas mengatakan bahwa: “Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak emmpunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih” Bahkan Galatia 6:15 menuliskan “Sebab bersunat atau tidak, tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang berarti!
Menurut Paulus yang terpenting adalah mentaati hukum-hukum Allah dengan melakukan dan mentaati hukum-hukum Allah kita menyatakan diri kita bukan lagi menjadi hamba manusia. Sunat atau tidak bersunat tidak mempengaruhi keselamatan jemaat di Korintus.
Kedua, perhatikan dalam ayat 17
Paulus katakan “Selanjutnya….”berarti kata selanjutnya melanjutkan kelanjutan dari penjelasan ayat sebelumnya, yaitu tentang masalah perkawinan dan perceraian, dalam hal ini nasihat Paulus jangan ada lagi percabulan, perzinahan dan mementingkan diri sendiri dalam perkawinan, apalagi sampai terjadi perceraian.kalau kita masih hidup dalam keadaan dalam keberdosaan seperti hal-hal tadi yaitu percabulan, perzinahan dan mementingkan diri sendiri dalam perkawinan, apalagi sampai terjadi perceraian. Berarti kita masih menjadi hamba manusia yang diperbudak dalam tabiat kedagingan.
Ketiga, Perhatikan I Korintus 7:20-22,
Paulus di dalam ayat ini menjelaskan tentang status dalam jemaat, ayat 20 mengatakan ”Baiklah tiap-tiap orang tinggal dalam keadaan seperti waktu ia dipanggil Allah” artinya Setelah seseorang menjadi Kristen, baiknya ia tetap tinggal di dalam keadaan seperti waktu ia dipanggil Allah, kalau sewaktu dipanggil Allah adalah hamba, maka setelah dipanggil Allah status mereka tetap hamba , tetapi bukan menjadi hamba manusia lagi melainkan hamba Tuhan.
Hidup kita harus mencerminkan bahwa kita adalah milik Tuhan dan sudah menjadi hamba NYA.
Bagaimana caranya agar hidup kita mencerminkan bahwa kita milik Tuhan?
Melayani dia dengan segenap tubuh kita I Korintus 6:20 ayat ini sejajar dengan I Korintus 7:23, ”Sekarang kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar” karena tu muliakanlah Allah dengan tubuhmu” Karena kamu telah ditebus denga mahal, maka janganlah menjadi hamba manusia.
Bagaimana status kita waktu dipanggil Allah?
status kita waktu dipanggil Allah?
adalah hamba manusia dan hamba diri sendiri, bahkan hamba dosa. Kita sering hanya mementingkan diri sendiri.
Tetapi saat ini kita, saya dan semua yang hadiri disini telah dibebaskan dari status sebagai hamba manusia, hamba dosa, tabiat atau karákter kita sekarang bukan lagi karákter manusia berdosa, tetapi meneladani karákter Kristus Yesus yang telah menebus kita. Oleh karena itu kalau kita sudah bukan lagi hamba manusia, kalau kita sudah ditebus dengan darah yang malah oleh Yesus Kristus, bahkan sudah meneladani karákter Yesus Kristus, maka pergunakanlah kesempatan mu dalam statusmu yang baru saat ini, pergunakan lah hidupmu untuk kemuliaan Tuhan salah satunya adalah melayani Tuhan, semua yang sudah dibebaskan Tuhan dari perhambaan manusia HARUS MELAYANI, dalam hal ini tidak ada tawar menawar, kalau kita tidak mau melayani berarti kita masih menjadi hamba manusia.
Bagaimana keadaan hidup kita saat ini?
Mungkin dulu kita pernah melakukan bahwan diperhamba oleh dosa perzinahan, keegoisan, saling berselisih satu dnegan yang lain, bahkan saling iri hati!!!Atau dulu kita menjalankan usaha yang tidak berkenan kepada Allah, atau kita pernah datang kepada paranormal, dukun untuk mengejar kesuksesan dalam pekerjaan, jabatan.
Hari ini Firman Tuhan mengingatkan kepada kita
“Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar, Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia”
Bagaimana respon kita, tanggapan kita? Maukah kita mengakui bahwa kita bukan lagi hamba manusia, bahwa sekarang kita sudah menjadi milik Kristus?? Lakukanlah apa yang Kristus kehendaki
Kiranya Tuhan Yesus menolong dan membimbing serta mengarahkan hidup kita, Amin!
*Khotbah GMI Getsemani Binjai, 1 Juli 2007 Pk.07.30 Wib
“Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar, Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia”
Di sini Paulus mau menggingatkan kepada kita bahwa sejak manusia jatuh ke dalam dosa, manusia sudah menjadi milik iblis. Tetapi karena Allah sangat mengasihi manusia, sehingga melalui anak-Nya yang tunggal IA telah menebus kita dari cengkeraman iblis.
Kita telah ditebus dengan darah yang mahal, yaitu darah KRISTUS. Sekarang kita sudah bebas dan sudah menjadi milik TUHAN, kita sudah terbebas dari cengkeraman maut dan belenggu dosa. Karena itu janganlah mau menjadi hamba manusia.
Apa yang dimaksud menjadi hamba manusia? Hamba manusia adalah kita masih diperhamba dalam perbuatan-perbuatan yang bersifat kedagingan atau masih hidup dalam keinginan dan tabiat manusia. Apa saja yang termasuk tabiat atau keingin daging. Galatia 5:19-21 menuliskan bahwa keinginan keinginan daging adalah
“Perbuatan daging telah nyata, yaitu: Percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya”.
“Terhadap semua hal itu kuperingatkan kamu seperti yang telah kuperbuat dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah”
Jadi sekarang mari kita bersama merenungkan apa nasihat Paulus mengenai tema perenungan kita pagi ini tentang “Jangan menjadi hamba manusia”
Pertama: Kita perhatikan pada bagian I Korintus 7:17-19, Dalam bagian ini Paulus ingin menjelaskan masalah tentang sunat dan hidup mentaati hukum-hukum Allah, Mengapa jangan meniadakan tanda sunat.
Dalam Kejadian 17:11 dijelaskan bahwa sunat adalah tanda perjanjian antara Allah dan manusia. Manusia harus memegang perjanjian itu. Jadi kalau waktu jemaat di Korintus dipanggil Allah dalam keadaan sudah bersunat, janganlah sunat itu menjadi penghalang bagi jemaat Korintus dalam meresponi panggilan Allah. Karena sunat itu adalah tanda Perjanjian!
Tetapi dalam bagian lain Paulus mengatakan kepada orang Korintus juga “Jangan mau bersunat? Mengapa demikian, karena keselamatan kita tidak tergantung pada sunat tersebut lagi. Keselamatan kita ada dalam kasih karunia Allah dalam Tuhan Yesus dan diselamatkan oleh karena iman kepadaNya. (Efesus 2:8)
Kristus sudah mati untuk kita terlepas dari dosa, kalau jemaat di Korintus masih melaksanakan sunat sebagai tanda keselamatan, ITU ADALAH SALAH!
Dalam bagian lain Paulus menjelaskan tentang sunat Galatia 5:6, sangat jelas mengatakan bahwa: “Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak emmpunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih” Bahkan Galatia 6:15 menuliskan “Sebab bersunat atau tidak, tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang berarti!
Menurut Paulus yang terpenting adalah mentaati hukum-hukum Allah dengan melakukan dan mentaati hukum-hukum Allah kita menyatakan diri kita bukan lagi menjadi hamba manusia. Sunat atau tidak bersunat tidak mempengaruhi keselamatan jemaat di Korintus.
Kedua, perhatikan dalam ayat 17
Paulus katakan “Selanjutnya….”berarti kata selanjutnya melanjutkan kelanjutan dari penjelasan ayat sebelumnya, yaitu tentang masalah perkawinan dan perceraian, dalam hal ini nasihat Paulus jangan ada lagi percabulan, perzinahan dan mementingkan diri sendiri dalam perkawinan, apalagi sampai terjadi perceraian.kalau kita masih hidup dalam keadaan dalam keberdosaan seperti hal-hal tadi yaitu percabulan, perzinahan dan mementingkan diri sendiri dalam perkawinan, apalagi sampai terjadi perceraian. Berarti kita masih menjadi hamba manusia yang diperbudak dalam tabiat kedagingan.
Ketiga, Perhatikan I Korintus 7:20-22,
Paulus di dalam ayat ini menjelaskan tentang status dalam jemaat, ayat 20 mengatakan ”Baiklah tiap-tiap orang tinggal dalam keadaan seperti waktu ia dipanggil Allah” artinya Setelah seseorang menjadi Kristen, baiknya ia tetap tinggal di dalam keadaan seperti waktu ia dipanggil Allah, kalau sewaktu dipanggil Allah adalah hamba, maka setelah dipanggil Allah status mereka tetap hamba , tetapi bukan menjadi hamba manusia lagi melainkan hamba Tuhan.
Hidup kita harus mencerminkan bahwa kita adalah milik Tuhan dan sudah menjadi hamba NYA.
Bagaimana caranya agar hidup kita mencerminkan bahwa kita milik Tuhan?
Melayani dia dengan segenap tubuh kita I Korintus 6:20 ayat ini sejajar dengan I Korintus 7:23, ”Sekarang kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar” karena tu muliakanlah Allah dengan tubuhmu” Karena kamu telah ditebus denga mahal, maka janganlah menjadi hamba manusia.
Bagaimana status kita waktu dipanggil Allah?
status kita waktu dipanggil Allah?
adalah hamba manusia dan hamba diri sendiri, bahkan hamba dosa. Kita sering hanya mementingkan diri sendiri.
Tetapi saat ini kita, saya dan semua yang hadiri disini telah dibebaskan dari status sebagai hamba manusia, hamba dosa, tabiat atau karákter kita sekarang bukan lagi karákter manusia berdosa, tetapi meneladani karákter Kristus Yesus yang telah menebus kita. Oleh karena itu kalau kita sudah bukan lagi hamba manusia, kalau kita sudah ditebus dengan darah yang malah oleh Yesus Kristus, bahkan sudah meneladani karákter Yesus Kristus, maka pergunakanlah kesempatan mu dalam statusmu yang baru saat ini, pergunakan lah hidupmu untuk kemuliaan Tuhan salah satunya adalah melayani Tuhan, semua yang sudah dibebaskan Tuhan dari perhambaan manusia HARUS MELAYANI, dalam hal ini tidak ada tawar menawar, kalau kita tidak mau melayani berarti kita masih menjadi hamba manusia.
Bagaimana keadaan hidup kita saat ini?
Mungkin dulu kita pernah melakukan bahwan diperhamba oleh dosa perzinahan, keegoisan, saling berselisih satu dnegan yang lain, bahkan saling iri hati!!!Atau dulu kita menjalankan usaha yang tidak berkenan kepada Allah, atau kita pernah datang kepada paranormal, dukun untuk mengejar kesuksesan dalam pekerjaan, jabatan.
Hari ini Firman Tuhan mengingatkan kepada kita
“Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar, Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia”
Bagaimana respon kita, tanggapan kita? Maukah kita mengakui bahwa kita bukan lagi hamba manusia, bahwa sekarang kita sudah menjadi milik Kristus?? Lakukanlah apa yang Kristus kehendaki
Kiranya Tuhan Yesus menolong dan membimbing serta mengarahkan hidup kita, Amin!
*Khotbah GMI Getsemani Binjai, 1 Juli 2007 Pk.07.30 Wib
No comments:
Post a Comment