SELAMAT DATANG

Selamat datang di blog saya, semoga anda diberkati, Tuhan Yesus mengasihi anda.
Jika membutuhkan pelayanan saya silahkan menghubungi email dave_kandar@yahoo.com; atau Hp. 0813-6409-5029.

Tentang saya

My photo
Pelayanan di Gereja Methodist Indonesia (GMI) Getsemani Binjai Sumatera Utara sebagai asistan gembala sidang dan gembala Pos Pelayanan di Brahrang (2004-2011). Gembala Sidang GMI Damai Sejahtera Jakarta Barat (2011-2013). Asistan gembala sidang di GMI Anugerah Batam (2013-2014). Gembala Sidang GMI Kana Marelan (2014-2015). Pimpinan Perguruan PKMI Methodist-10 TK-SD-SMP Belawan (2015-2018). Asistan Pimpinan Jemaat GMI Kanaan Medan (2018-2019). Pimpinan Perguruan PKMI 2 Kisaran Asahan (2019-2021). Gembala Sidang GMI Kanaan Medan (2021-2022). Pimpinan Perguruan PKMI Pangkalan Brandan dan Gembala Sidang GMI Pangkalan Brandan (2022- sekarang) Tinggal di Pangkalan Brandan Langkat dan melayani bersama istri Pdt. Delima Li En dan dikaruniai seorang anak Daud Kharis Delvidson Kandar.

Blog Archive

Sunday, June 21, 2015

BERKAT DARI KETAATAN DAN KESETIAAN



2 Raja-Raja 18:1-12

PENDAHULUAN
            Siapakah raja Hizkia? Hizkia adalah raja Yehuda (Ayat 1), anak dari Raja Ahas, Hizkia menjadi raja pada usia 25 tahun, dan memerintah Yerusalem selama 29 tahun.
Arti nama Hizkia adalah Strength of Yehovah (Kekuatan dari Yehovah). 
Hizkia menjadi raja di tengah kondisi dimana ayahnya adalah orang yang tidak taat kepada Tuhan, ditengah kondisi bangsanya yang jauh daripada Tuhan, dan di tengah kondisi bangsa sekitar juga (Israel, yang dipimpin raja Hosea) yang juga jauh dari pada Tuhan. Namun Hizkia menjadi raja yang taat dan setia kepada Tuhan.
            Kondisi Hizkia yang taat dan setia kepada Tuhan di tengah lingkungan yang tidak taat dan setia kepada Tuhan banyak dialami oleh orang percaya dalam kehidupannya bukan?. Dan sepertinya kondisi ini akan sangat mengalami banyak tantangan dan kesulitan, demikian juga tentunya dengan Hizkia.
            Namun dalam kondisi demikian tidak membuat Hizkia menjadi goyah dalam ketaatan dan kesetiaannya sebagai raja yang taat dan setia kepada Tuhan.  Bahkan dalam kondisi yang dialaminya justru Hizkia mengadakan reformasi total dalam kehidupan pribadi, dan kehidupan bangsanya, bahkan karena tindakannya itu, Allah memberikan kepada Hizkia berkat berkat Nya.  
            Dalam pembelajaran kali ini, kita akan belajar dari pengalaman kehidupan Hizkia, dibalik ketaatan dan kesetiaannya, apa saja yang ia lakukan bagi pribadi dan bangsanya, dan apa berkat yang didapatnya, dan kita akan membandingkan dengan raja Hosea (Israel) yang jauh daripada Tuhan dalam kehidupannya.

A.    KETAATAN DAN KESETIAAN MEMBAWA KOMITMENT KEPADA REFORMASI ROHANI.
            Karena ketaatan dan kesetiaannya, Hizkia dalam kehidupan pribadi dan pemerintahan bangsanya mengadakan reformasi besar secara khusus dalam hal kerohanian. Apa saja yang dapat kita pelajari :

1.      Hizkia menekankan akan pertumbuhan kerohaniannya (ayat 3)
“Ia melakukan apa yang benar di mata Tuhan, tepat seperti yang dilakukan Daud bapa leluhurnya”.
            Hizkia menjaga kehidupan kudus di tengah lingkungan nya yang berdosa. Hizkia tidak ikut ayahnya yang tidak takut Tuhan, Hizkia tidak kompromi terhadap segala hal yang dilakukan dalam dosa termasuk kompromi terhadap keadaan bangsa nya Yehuda yang menyembah  berhala. 
Hizkia tidak mengulang kembali dosa yang dilakukan oleh ayahnya. Hizkia memutuskan hidup kudus, setia, dan beribadah kepada Allah. Jelas dalam ayat 3 dicatat  Ia melakukan apa yang  benar di mata Tuhan…”
Bahkan dibandingkan dalam ayat 5, dicatat bahwa  “Ia percaya kepada TUHAN , Allah Israel, dan di antara semua raja-raja Yehuda, baik yang sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia.”.
Ini mengindikasikan bahwa ketaatan Hizkia sangat popular dan sangat berpengaruh karena ayat 5 Hizkia dibandingkan dengan raja-raja Yehuda yang lain.



2.      Hizkia mengadakan reformasi rohani dalam pemerintahannya.(Ayat 4)
“Dialah yang menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan yang meremukkan tugu-tugu berhala dan yang menebang tiang-tiang berhala dan yang menghancurkan ular tembaga yang dibuat Musa, sebab sampai pada masa itu orang Israel memang masih membakar korban bagi ular itu yang namanya disebut Nehustan.”
            Jika kita membandingkan dengan 2 Tawarihk pasal 29-31, ada beberapa poin yang dicatat tentang reformasi yang dilakukan oleh Hizkia.
1) Pengudusan bait Allah;
2) Merayakan paskah;
3) Mengatur persembahan imam dan orang Lewi.
            Dicatat dalam ayat 4, beberapa reformasi rohani yang dilakukan Hizkia:
-          Menjauhkan bukit bukit pengorbanan dan meremukkan tugu tugu berhala. Yang dima,ksudkan disini adalah tempat penyembahan penyembahan  berhala yang menyimpang dari ajaran Tuhan.
-          Menghancurkan ular tembaga yang dibuat Musa, benda yang demikian bersejarah tetapi menjadi benda yang disembah sehingga harus dihancurkan Hizkia.

3.      Hizkia mempertahankan kesetiaannya (Ayat 6).
“Ia berpaut kepada Tuhan, tidak menyimpang daripada mengikuti Dia, dan ia berpegang pada perintah perintah Tuhan yang telah diperintahkan Nya kepada Musa”
            Kesetiaan apa yang Hizkia tekankan dalam kehidupannya? Ayat 6 dengan jelas menuliskan bahwa Hizkia ia senantiasa dekat kepada Tuhan (Berpaut), tidak menyimpang dari Tuhan, dan setia dalam memegang perintah Tuhan.

  1. DAMPAK DARI KETAATAN DAN KESETIAAN HIZKIA. (ayat 7-8)
 “Maka TUHAN menyertai dia; ke manapun juga ia pergi berperang, ia beruntung. Ia memberontak kepada raja Asyur dan tidak lagi takluk kepadanya. Dialah yang mengalahkan orang Filistin sampai ke Gaza dan memusnahkan daerahnya, baik menara-menara penjagaan maupun kota-kota yang berkubu.”
1.      Ada nya penyertaan Tuhan yan memberikan kemenangan
2.      Tidak ada kompromi, dan akhirnya membawa kemenangan
Pada saat itu, dalam sejarah Yehuda, kerajaan selatan dikuasai oleh Asyur, dan  diminta membayar upeti tahunan, dan Hizkia menolak membayar upeti. (Band. 2 Raj. 18:13-19; 37).

  1. DAMPAK DARI KETIDAK SETIAAN  DAN KETIDAK TAATAN (Ayat 9-12)
Raja Hosea di Israel berbeda dengan keadaan Hizkia,  Hosea dan seluruh wilayahnya ditaklukkan Asyur, bukan karena Asyur secara militer dan politik lebih kuat, lebih hebat dari Israel, tetapi karena kehidupan Israel dan rajanya tidak berlandaskan kepada hubungan yang benar dengan Allah. (Ayat 12).

            Dari raja Hizkia kita belajar bahwa ketaatan dan kesetiaan kepada Tuhan, akan mendatangkan berkat, walau pun dalam kondisi tantangan, dalam kondisi kesendirian  tetapi tetap berkomitmen, tidak terbawa arus (ayah dan bangsanya), dan akhirnya membuahkan hasil berkat berkat daripada Tuhan. Bagaimana dengan kita?.....(DK)

No comments: