SELAMAT DATANG

Selamat datang di blog saya, semoga anda diberkati, Tuhan Yesus mengasihi anda.
Jika membutuhkan pelayanan saya silahkan menghubungi email dave_kandar@yahoo.com; atau Hp. 0813-6409-5029.

Tentang saya

My photo
Pelayanan di Gereja Methodist Indonesia (GMI) Getsemani Binjai Sumatera Utara sebagai asistan gembala sidang dan gembala Pos Pelayanan di Brahrang (2004-2011). Gembala Sidang GMI Damai Sejahtera Jakarta Barat (2011-2013). Asistan gembala sidang di GMI Anugerah Batam (2013-2014). Gembala Sidang GMI Kana Marelan (2014-2015). Pimpinan Perguruan PKMI Methodist-10 TK-SD-SMP Belawan (2015-2018). Asistan Pimpinan Jemaat GMI Kanaan Medan (2018-2019). Pimpinan Perguruan PKMI 2 Kisaran Asahan (2019-2021). Gembala Sidang GMI Kanaan Medan (2021-2022). Pimpinan Perguruan PKMI Pangkalan Brandan dan Gembala Sidang GMI Pangkalan Brandan (2022- sekarang) Tinggal di Pangkalan Brandan Langkat dan melayani bersama istri Pdt. Delima Li En dan dikaruniai seorang anak Daud Kharis Delvidson Kandar.

Blog Archive

Sunday, June 21, 2015

“HORMATI ORANG TUA



KHOTBAH GMI GETSEMANI BINJAI
Minggu, 31 Mei 2015
Keluaran 20:12 “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.”

PENDAHULUAN
            Setiap budaya dan bangsa serta adat istiadat memiliki aturan dan konsep yang berbeda tentang menghormati orang tua. Maka ada cerita Malin Kundang yang durhaka terhadap orang tua. Ada cerita konsep kongusianisme  put hao bagi suku Tionghoa yang tidak menghormati orang tua.
Sebagai anak Tuhan dalam Alkitab jelas bahwa Keluaran 20 memaparkan tentang kesepuluh hukum Taurat yang diberikan Allah kepada Musa, dan hukum yang kelima adalah tentang orang tua:
“Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.”
Tuhan memerintahkan dengan jelas dalam bagian hukum yang kelima ini bahwa bangsa Israel harus menghormati ayah dan ibunya, apa arti menghormati ayah dan ibu dalam pengertian hukum ini?
Menghormati ayah dan ibu dapat dipahami bahwa ini adalah sebuah hukum moral/ aturan moral yang disampaikan Allah untuk umat Israel melalui Musa, hukum yang disampaikan oleh tangan Allah sendiri. Dan hukum yang kelima ini adalah hukum yang bersifat kewajiban yang abadi. Dalam bagian menghormati orang tua ini, bukan sekedar mengucapkan dengan bahasa tubuh atau bicara saja. Tetapi menghormati dengan ketaatan dengan penuh sukacita dan kerelaan. Bahkan dengan memperhatikan kebutuhan sandang, pangan dan papan yang mereka butuhkan. Dan ini wajar sepantasnya orang tua terima atas biaya dan perhatian serta pengorbanan yang mereka curahkan ketika mereka membesarkan anak anak mereka. Hal sederhana adalah memperhatikan kebutuhan mereka, mengunjungi mereka, memberikan dukungan, bahkan memberitakan mereka kabar sukacita keselamatan dari Tuhan Yesus jikalau mereka belum percaya.

HUKUM MENGHORMATI ORANG TUA YANG BESERTA JANJI JANJINYA.
            Berbeda dengan hukum hukum lain, dalam hukum kelima menghormati orang tua ini, ada janji yang jelas yang melekat langsung dalam hukum kelima ini, menghormati orang tua.  Yaitu perhatikan ayat 12. “…..Supaya lanjut umurmu ditanah yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu”. Bahkan dibandingkan dengan Ulangan 5:16 ada janji  selanjutnya. “….dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu”.
Paulus dalam Efesus  6-2-3 jelas mengulang perintah ini:
“Hormatilah ayahmu dan ibumu" adalah perintah pertama dari Allah dengan janji, yakni: "Supaya engkau berbahagia dan panjang umurmu di bumi.” (IBIS)
Luar biasa perintah ini, perintah menghormati orang tua dan janji yang diberikan Allah. 1) panjang umur; 2) ada kebahagiaan; 3)keadaan menjadi baik.

            CARA PANDANG YESUS DALAM MENGHORMATI AYAH DAN IBU
Seperti juga perintah perintah yang lain, Yesus memberikan ringkasan dalam perintah menghormati orang tua.  (Markus 7:10)
 “Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati.”
Mengutuki  (Kokalogeo, Ynani) ini memberikan arti sederhana adalah “Mengata-ngatai yang jahat”,  “Barang siapa mengata-ngatai yang jahat kepada ayah dan ibunya akan dihukum mati”.
(Bandingkan dengan Amsal 20:20)

CONTOH TINDAKAN YANG TIDAK MENGHORMATI ORANG TUA DALAM ALKITAB
            Markus 7:11-13
“Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapanya atau ibunya: Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban--yaitu persembahan kepada Allah--, maka kamu tidak membiarkannya lagi berbuat sesuatupun untuk bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan."
 Ini semacam alasan atau dalih orang orang Yahudi pada saat itu untuk lolos dari perintah menghormati orang tua, sederhananya mereka katakan bahwa :  tidak ada lagi apa apa yang dapat diberikan kepada orang tua, karena semuanya telah diberikan kepada Allah (dikurbankan). 
Ini semacam alasan untuk mereka lolos dari kewajiban menghormati orang tua. Dengan alasan bahwa semuanya sudah diberikan kepada Tuhan.  Semua di alokasikasikan untuk Tuhan, bahkan ketika orang tuanya membutuhkan pun si anak tidak bisa memberikan dengan dalih semua untuk Tuhan. 
            Dan Tuhan Yesus mengutuk penggunaan alasan  (Korban: Persembahan untuk Allah) sebagai alasan untuk menghindarkan kewajiban menolong orang tuanya.
Maka jelaslah bahwa bagi Tuhan menghormati orang tua itu begitu penting . Sedemikian pentingnya hingga perintah itu menjadi bagian dari sepuluh hukum Taurat.

MENGHORMATI ORANG TUA DALAM KONSEP SUKU TIONGHOA VS FIRMAN ALLAH.
            Suku Tionghoa memahami makna menghormati orang tua sangat dipengaruhi dalam konsep Konfusianisme. (Koghucu). Konsep menghormati oran tua hao adalah konsep yang sudah digariskan turun temurun dari generasi ke generasi selama ribuan tahun.
Mengutip dari China daily,  pada jaman dulu, di Tiongkok, orang orang yang tidak menghormati orang tua akan sangat dipandang rendah oleh masyarakat, bahkan jika dia pejabat maka dia akan sulit dipromosikan naik jabatan, jika dia seorang sarjana dan tidak menunjukkan baktinya kepada orang tua, maka ide idenya tidak akan didengar oleh orang banyak. Jika dia adalah pedagang, dan dia tidak menghormati orang tua, maka tidak akan ada yang mau membeli apapun dari dagangan dia. Dan jika dia adalah wanita yang tidak menghormati orang tuanya maka tidak akan ada yang mau menikahinya. Bahkan dalam beberapa dinasti, memberikan aturan bahwa jika tidak menghormati orang tua adalah digolongkan dalam suatu kejahatan.
            Bila dipandang sekilas, konsep menghormati orang tua yang sangat ditekankan dalam budaya Tionghoa selaras dengan penekanan dalam Firman Tuhan. Yaitu perintah yang sama “untuk berbakti kepada orang tua”.
            Perhatikan  beberapa ajaran Konfusianisme dalam hal menghormati orang tua.
  1. Menghormati orang tua dalam konfusianisme adalah salah satu dari enam etika pilar terpenting dalam hal menghormati sesama manusia.

2.      Confusius berkata : "Seorang pemuda harus berbakti pada orang tua ketika berada di rumah, menghormati saudaranya yang lebih tua ketika berada di luar rumah; menjaga tingkah laku jujur dalam perkataan; mencintai semua orang dan menjalin persahabatan dengan orang-orang yang baik."

  1. Confusius tentang bakti anak. Confucius menjawab, "Sekarang kewajiban seorang anak hanya memastikan bahwa orang tuanya mendapatkan cukup makanan. Namun, anjing dan kuda pun mendapat perhatian seperti itu. Jadi, jika seseorang hanya memberi perhatian tanpa diikuti rasa hormat, apalah bedanya antara memperhatikan orang tua dan memperhatikan anjing dan kuda?"

Sekilas jika diperhatikan pada 3 poin diatas ajaran Konfusianisme selaras dengan Keluaran 20:12 “Hal menghormati orang tua. Beda nya dimana?
Kebanyakan orang mengatakan bedanya adalah “ jika orang Tionghoa menghormati orang tua sampai kepada ketika mereka sudah meninggal, mereka menghormati bahkan menyembah menyembayangi, memelihara meja sembahayang, Sedangan firman Tuhan menekankan pada penghormatan ketika ada kesempatan waktu mereka masih hidup.”.
Ternyata konfusianisme menekankan hal yang sama : Ketika beliau ditanya bagaimana menghormati roh-roh leluhur yang sudah mati, beliau menjawab : “Saat kamu tidak bisa melayani manusia, bagaimana bisa kamu melayani roh roh mereka”.
            Oleh karena itu Firman Tuhan yang utama sebagai dasar pijakan hidup kita sangat menekankan penghormatan orang tua beserta janji-janjinya, sebenarnya selaras dengan ajaran orang Tionghoa, yang ditekankan adalah menghormati orang tua sewaktu hidup.
Dan tidaklah benar praduga kebanyakan orang yang menilai, bahwa orang
Tiong Hoa diwajibkan melayani/menghormati orang tua mereka melebihi
daripada Allah sebab Konfucius sendiri berkata: “Karena itu, seorang
yang mengasihi orang tuanya akan melayani mereka sama seperti juga
melayani Surga, dan melayani Surga sama seperti melayani orang tuanya
. (Band. “Saat kamu tidak bisa melayani manusia, bagaimana bisa kamu melayani roh roh mereka”, Konusianisme.)
Apakah cukup apabila kita sekedar mendukung dan membantu orang tua
kita dengan bantuan materi, tetapi selanjutnya kita tidak menghormati
mereka. Bukti kasih antara lain ialah memberikan waktu kepada orang
yang kita kasihi.
Seorang Ibu rela menyediakan waktu selama 24 jam untuk bayinya, begitu
sang Ibu mendengar bayinya menangis ia langsung bangun, tetapi
bagaimana dengan putera/i nya setelah mereka dewasa mereka tidak
punya waktu, walaupun sudah di undang dan di telpon ber-kali2 sekalipun
juga, mereka tetap tidak mau  datang berkujung, bahkan tidak ada untuk meluangkan
waktu telepon.
Percuma kita menangis meng-gerung2 selama “3 hari 3 malam” pada saat
ditinggal mati oleh ayah atau ibu kita, tetapi pada saat mereka masih
hidup, kita tidak pernah punya waktu untuk mereka.
Percuma kita sembahyang di depan meja abu leluhur dengan
memberikan berbagai macam sesajen mulai dari “Sam Seng” sampai dengan  “Ngo Seng”
yang komplit, tetapi pada saat mereka hidup, tidak pernah sekalipun
juga kita punya waktu untuk mengundang mereka makan.
Oleh sebab itulah tepatlah apa yang diucapkan oleh Konfucius:
“Mendukung dan membantu orang tua tanpa hormat, seperti juga anjing2
dan kuda2, sebab mereka juga melakukan hal yang sama untuk membantu
dan mendukung. Tanpa rasa hormat mendalam apa bedanya kita manusia
dengan hewan2 tersebut.”
Dan selaraslah apa yang Alkitab maksudkan dan perintahkan untuk menghormati orang tua. Jadi sebagai orang Tionghoa, hormati lah orang tuamu selagi hidup karena itu kesempatan bagi kamu untuk berbakti dengan NYATA. Tuhan Yesus memberkati. (DK)

No comments: