Khotbah, Minggu 24
Agustus 2014
GMI Jemaat Elim, Brayan
Ev. Delima Lien
(Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil
untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai
kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang
lain oleh kasih. Sebab seluruh hukumTaurat tercakup dalam satu firman ini,
yaitu: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!).
1. Pendahuluan
Sebagai orang Kristen atau pengikut
Kristus kita dituntut memiliki kehidupan yang berbeda dari orang-orang di luar
Tuhan, karena status kita adalah orang-orang percaya. Sedangkan
orang-orang di luar Tuhan tidak disebut sebagai orang percaya. Apakah
orang percaya hidupnya sama dengan orang
yang belum percaya. Tentu tidak. Karena itu kita harus
mempertanggungjawabkan 'status' istimewa ini. Akankah kita menjadi orang
Kristen yang biasa-biasa saja dan menjalani hidup ini semena-mena tanpa menyadari untuk apa kita
dipanggil sebagai orang percaya?
Rasul Paulus menegaskan bahwa kita ini adalah orang-orang yang merdeka, karena "...Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan." (Galatia 5:1). Tuhan Yesus telah mengorbankan nyawaNya di atas kayu salib demi menebus dosa-dosa kita. Melalui pengorbanNya kita diselamatkan, dilepaskan dari segala kutuk dosa dan bukan lagi menjadi hamba dosa, "Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran." (Roma 6:18). Apa arti merdeka? Merdeka berarti bebas dari perhambaan, penjajahan; terbebas dari tuntutan; tidak terikat atau tidak bergantung kepada orang atau pihak lain. Berarti tidak terbelenggu oleh segala sesuatu yang menghamba atau memperbudak. Dalam kata merdeka terkandung dua pengertian, yaitu merdeka secara de jure (hukum) dan merdeka secara de facto (nyata). Contohnya : adalah keberadaan negara kita ini yang secara de jure telah merdeka pada 17 Agustus 1945, tetapi secara de facto (kenyataannya) masyarakat Indonesia belum benar-benar merdeka, masih terjajah secara ekonomi sehingga jurang pemisah antara si kaya dan si miskin kian dalam, ketidakadilan di bidang hukum juga masih terjadi. Pada saat seseorang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, secara de jure ia sudah dimerdekakan dari dosa. Tapi secara de facto masih banyak orang percaya yang belum merdeka, masih saja terikat oleh berbagai macam keinginan daging.
Rasul Paulus menegaskan bahwa kita ini adalah orang-orang yang merdeka, karena "...Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan." (Galatia 5:1). Tuhan Yesus telah mengorbankan nyawaNya di atas kayu salib demi menebus dosa-dosa kita. Melalui pengorbanNya kita diselamatkan, dilepaskan dari segala kutuk dosa dan bukan lagi menjadi hamba dosa, "Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran." (Roma 6:18). Apa arti merdeka? Merdeka berarti bebas dari perhambaan, penjajahan; terbebas dari tuntutan; tidak terikat atau tidak bergantung kepada orang atau pihak lain. Berarti tidak terbelenggu oleh segala sesuatu yang menghamba atau memperbudak. Dalam kata merdeka terkandung dua pengertian, yaitu merdeka secara de jure (hukum) dan merdeka secara de facto (nyata). Contohnya : adalah keberadaan negara kita ini yang secara de jure telah merdeka pada 17 Agustus 1945, tetapi secara de facto (kenyataannya) masyarakat Indonesia belum benar-benar merdeka, masih terjajah secara ekonomi sehingga jurang pemisah antara si kaya dan si miskin kian dalam, ketidakadilan di bidang hukum juga masih terjadi. Pada saat seseorang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, secara de jure ia sudah dimerdekakan dari dosa. Tapi secara de facto masih banyak orang percaya yang belum merdeka, masih saja terikat oleh berbagai macam keinginan daging.
2.
Isi
Apakah itu merdeka? Konsep kemerdakaan dalam surat
Galatia ini berbeda dengan konsep yang berlaku didunia ini.
- Jangan kamu mempergunakan kemerdakaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa (ay 13a).
Kalau kita sungguh-sungguh merdeka kita tidak akan hidup
lagi dalam dosa. Kita dimerdekakan dari kehidupan dosa.
Merdeka artinya adalah mati bagi dosa dan dosa tidak
berkuasa lagi atas kita, kita merdeka tidak perlu lagi memberi respon terhadap
godaan-godaan yang membuat kita terjerumus kedalam dosa.
I
Pet 2:16 : Hiduplah
sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdakaan
itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai
hamba Allah.
Konsep kemerdekaan Kristen sering di salah artikan oleh
orang-orang misalnya mereka berkata : “Yang
penting ialah kita percaya kepada Yesus dan kita mengikuti kebaktian itu sudah
cukup”. Sepertinya hal percaya dan mengikuti kebaktian itu sudah memiliki SIM (
surat izin masuk ) surga, sehingga mempunyai hak untuk bersenang-senang di dunia
ini tanpa menghiraukan firman Tuhan.
- Kemerdekaan Kristen artinya adalah merdeka dari hukuman dan keterikatan dari dosa untuk hidup bagi Tuhan.
Kita merdeka dan tidak lagi diperhamba oleh keinginan
daging, bukan keinginan daging yang menguasai kita tetapi kita menguasai daging
kita.. Roh Kudus menguasai kita dan hanya roh kudus yang bekerja, dan itulah
orang yang sungguh-sungguh sudah merdeka.
Kita telah
di merdekakan dalam hal apa?
- Merdeka untuk saling melayani (13b).
Kita tidak hanya merdeka dari
kehidupan dosa tetapi kita juga merdeka untuk melayani Tuhan. Wujud dari
pelayanan itu dapat dilihat dari hubungan kita dengan sesama manusia mulai dari
istri- suami, anak, bapak-ibu, saudara, tetangga, jemaat dst. Mengerjakan yang
terbaik bagi sesama kita adalah kasih agape dan itu menjadi ciri dari iman yang
benar. Kasih agape meliputi kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan dan
kelemah-lembutan.
- Merdeka untuk saling mengasihi
Alkitab
menasihatkan agar kita yang telah dimerdekakan oleh Kristus, tidak
menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk berbuat dosa. Sebaliknya, hendaklah
kemerdekaan itu kita pakai untuk melayani sesama atas dasar kasih. Kemerdekaan
di dalam Kristus juga berarti adanya kebebasan untuk kita mengasihi sesama
tanpa membeda-bedakan. Bunda Teresa adalah contoh hamba Allah yang mempergunakan
kemerdekaannya di dalam Kristus dengan sangat baik. Ia bebas untuk mengasihi
sesamanya, yang menderita yang diabaikan oleh dunia ini, supaya sesamanya dapat
merasakan kasih Kristus.
3.
Merdeka
bukan membuang hukum Taurat.
Tetapi merdeka justru kita menggenapi hukum Taurat (ay14).
Jadi merdeka bukan berarti membuang hukum Taurat, kita diselamatkan oleh iman
karena anugerah, kita dimerdekakan untuk hidup sesuai dengan hukum Taurat
sebagai wujud kasih kita kepada Yesus Kristus. Yang keliru adalah kita hidup menurut
hukum Taurat untuk membujuk Allah agar memberikan kepada kita tempat di sorga.
Jadi hukum Taurat yang menyatakan kehendak Allah.
III. Kesimpulan/Aplikasi
Orang Kristen telah dipanggil dalam kemerdekaan itu oleh karena itu akibatnya adalah :
- Kita merdeka, artinya kita tidak lagi dikuasai dan dibelenggu oleh dosa.
- Kita merdeka, artinya kita diberi kesempatan untuk melayani Tuhan dan melayani sesama.
- Kita merdeka, artinya kita mengasihi hukum Taurat dan menjadikan hukum Taurat itu sebagai tuntunan yang menyatakan kehendak Tuhan dalam hidup kita.
Bapak/Ibu terkasih, melalui firman Tuhan ini, kita
sebagai umat Tuhan yang tinggal di bangsa yang merdeka, apakah kita sendiri
telah mengalami kebebasan yang sejati di dalam Kristus? Mari kita belajar untuk
hidup sebagai umat yang merdeka dan berilah diri kita untuk melayani sesama
supaya kondisi bangsa ini menjadi lebih baik. Tuhan Yesus Memberkati. (DL)
No comments:
Post a Comment