VISI DAN MISI DALAM PELAYANAN
Disajikan penulisan ini untuk:
Semua yang terbeban dalam pelayanan di Methodist BRAHRANG
TUHAN berfirman kepadanya: "Apakah yang di tanganmu itu?" Jawab Musa: "Tongkat."
Firman TUHAN: "Lemparkanlah itu ke tanah." Dan ketika dilemparkannya ke tanah, maka tongkat
itu menjadi ular, sehingga Musa lari meninggalkannya.
(Keluaran 4:2-3)
Kata Yesus kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" "Tujuh," jawab mereka, "dan ada lagi beberapa ikan kecil."
(Matius 15:34)
"Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.
Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.
Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
(Matius 25:14-28)
Ketika Tuhan bertanya kepada Musa, “Hai Musa apa yang ada di tanganmu?” Musa lalu menjawab “tongkat”, lalu tongkat di tangan Musa berubah jadi ular dan tongkat inilah yang membuat Firaun menjadi yakin akan Allah Israel dan tongkat inilah yang berubah jadi ular dan mengalahkan tongkat-tongkat para ahli Sihir Mesir.
Hanya dengan sebuah tongkat menjadi modal Musa untuk meyakinkan Firaun agar melepaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir. Bukan karena tongkat Musa, tetapi Allah memakai dan memberikan kuasa untuk tongkat yang Musa miliki. Kuasa Allah yang melalui tongkat Musa, yang mampu membelah Laut Merah, yang mampu membuat batu mengeluarkan air.
Tongkat hanyalah sebuah tongkat biasa yang hanya dimiliki oleh seorang Musa yang hanya manusia biasa, tetapi jikalau Allah mau memakai Musa, untuk menjalankan tugas Allah membebaskan bangsa Mesir, maka tongkat tersebut menjadi sangat berguna, tergantung ditangan siapa tongkat itu dipegang, yaitu ditangan Musa yang mempunyai otoritas Illahi.
Hal yang sama terjadi, ketika orang banyak berbondong-bondong mengikuti Yesus, Yesus melihat mereka dan berbelas kasihan karena mereka semua belum makan, dan Yesus ingin supaya mereka mendapatkan makanan. Lalu Yesus bertanya kepada murid-muridnya, apakah yang murid-muridnya punyai, murid-muridnya menjawab, “ada tujuh roti dan beberapa ikan-ikan kecil”, lalu Yesus mengambi 7 roti dan ikan ikan kecil itu, lalu mengucapkan berkat dan Roti dan ikan yang hanya beberapa itu sanggup memberi makan orang banyak. Dan bahkan dari tujuh roti itu tersisa 7 bakul penuh, suatu keajaiban bukan??.
Ini terjadi bukan karena murid-muridnya, bukan karena roti dan ikannya, tetapi semua keajaiban ini terjadi karena pada tangan siapa yang mengucapkan berkat, yaitu Tuhan Yesus. 7 roti dan beberapa ikan kecil menjadi makanan yang cukup untuk semua orang, tercatat dalam Alkitab yang makan adalah empat ribu laki-laki dan belum termasuk wanita dan anak-anak. Sungguh ajaib. Tuhan Yesus memakai apa yang ada pada murid-muridnya, yang sungguh mustahil bagi manusia tetapi tidak mustahil bagi Allah.
Lain lagi dengan kisah yang diumpamakan oleh Yesus tentang seorang tuan yang mempercayakan kepada 3 hambanya, hamba yang satu dipercayakan 5 talenta, hamba yang satu 2 talenta, hamba yang satu lagi diberikan 1 talenta, ketika tuannya datang, hamba yang dipercayakan 5 talenta berhasil melipatgandakan talenta tersebut menjadi 2 kali lipat, begitu pula hamba yang dipercayakan 2 talenta, mampu melipat gandakan 2 talenta tersebut menjadi 2 kali lipat. Tetapi lain lagi dengan hamba yang dipercayakan 1 talenta, dia malah menyimpan nya di tanah, dan mengembalikan tanpa berlipat ganda, dan inilah kegagalan hamba yang ketiga, tidak mampu melipatgandakan apa yang dipercayakan oleh tuannya. Kepada kedua hamba yang telah berhasil tuannya mengatakan, “baik sekali perbuatanmu, dan engkau telah setia terhadap perkara-perkara kecil, masuklah ke dalam kebahagiaan tuanmu.”
Apa yang dapat kita pelajari dari ketiga peristiwa dalam Alkitab diatas, seperti Tuhan berkata kepada Musa, “apa yang ada di tanganmu”, hanyalah sebuah tongkat yang tidak berarti. Tetapi mampu untuk membuat Firaun bertekuk lutut
Lalu seperti pertanyaan Yesus kepada murid-muridnya, berapa roti yang kamu punya, hanya 7 roti dan beberapa ikan kecil, tetapi sanggup untuk member makan banyak orang.
Atau seperti ketiga hamba yang dipercayakan talenta oleh tuannya, belajar dari kedua hamba yang berhasil, mereka mampu melipatgandakan apa yang dieprcayakan tuannya.
Dari ketiga peristiwa diatas, sekarang kembali apa yang dipunyai Pos Pelayanan Methodist Brahrang, mungkin sangat sederhana sekali, dengan ibadah yang sederhana, dengan perlengkapan dan fasilitas sederhana, tetapi jika Tuhan berkata kepada kita semua, khususnya jemaat Pos Pelayanan Methodist Brahrang, apa yang engkau punya, janganlah engkau takut tidak dapat ber buat lebih bagi pelayanan, karena dari apapun yang kita punyai walaupun sederhana, tetapi jika Tuhan Allah mau memakai itu, maka apa yang kita punyai akan berguna, bahkan membawa keajaiban bagi kita semua, dan umumnya bagi Brahrang.
Tetapi kesederhanaan dan fasilitas yang serba adanya ini, bukan karena kita berpikir Tuhan telah memberkatinya dengan seperti ini sehingga kita tenang-tenang saja, dan akhir nya jadi “stagnan”,
tetapi perlahan-lahan kita juga harus belajar dari ketiga hamba yang dipercayakan talenta oleh tuannya,maksudnya adalah apa yang kita punyai Tuhan sudah percayakan kepada kita, mampukah kita untuk melipatgandakannya, secara intern adalah, mampukah kita membuat fasilitas, prasarana dan sarana yang kita miliki dapat berlipat ganda, karena semua itu kepercayaan yang Tuhan berikan kepada kita. Sehingga pelayanan kita menjadi lebih berkembang, dan sampai Tuhan berkata “Baik sekali perbuatan hai engkau Pos Pelayanan Brahrang, engkau telah setia terhadap perkara-perkara kecil, maka sekarang masuklah ke kebahagiaan tuanmu”.
Atau untuk hal yang ekstern, Tuhan berkata “Berapa jumlah jemaat yang kamu punyai hai Pos Pelayanan Methodist Brahrang?” ketika engkau menjawab sekian, Tuhan sudah mempercayakan yang sekian itu pada kita, pertanyaannya mampukah kita melipatgandakannya menjadi berkalikali lipat, sehingga kita menjadi hamba yang setia??.
Jadi renungkanlah, dan camkanlah,dan akhir kata bangkitlah, bersama-sama, dengan apa yang telah Tuhan percayakan, dan kembangkanlah itu bersama-sama, karena Tuhan sudah mempercayakan bukan kepada satu atau dua individu saja, tetapi kepada semua yang merasa terbeban untuk pengembangan Pos Pelayanan Methodist di Brahrang. (I Korintus 15:58)
Tuhan Yesus memberkati!!
Oleh: Ev. David Kandar, S.Th
(Penghujung September 2008, Pk. 22.40 Wib)
Disajikan penulisan ini untuk:
Semua yang terbeban dalam pelayanan di Methodist BRAHRANG
TUHAN berfirman kepadanya: "Apakah yang di tanganmu itu?" Jawab Musa: "Tongkat."
Firman TUHAN: "Lemparkanlah itu ke tanah." Dan ketika dilemparkannya ke tanah, maka tongkat
itu menjadi ular, sehingga Musa lari meninggalkannya.
(Keluaran 4:2-3)
Kata Yesus kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" "Tujuh," jawab mereka, "dan ada lagi beberapa ikan kecil."
(Matius 15:34)
"Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.
Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.
Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
(Matius 25:14-28)
Ketika Tuhan bertanya kepada Musa, “Hai Musa apa yang ada di tanganmu?” Musa lalu menjawab “tongkat”, lalu tongkat di tangan Musa berubah jadi ular dan tongkat inilah yang membuat Firaun menjadi yakin akan Allah Israel dan tongkat inilah yang berubah jadi ular dan mengalahkan tongkat-tongkat para ahli Sihir Mesir.
Hanya dengan sebuah tongkat menjadi modal Musa untuk meyakinkan Firaun agar melepaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir. Bukan karena tongkat Musa, tetapi Allah memakai dan memberikan kuasa untuk tongkat yang Musa miliki. Kuasa Allah yang melalui tongkat Musa, yang mampu membelah Laut Merah, yang mampu membuat batu mengeluarkan air.
Tongkat hanyalah sebuah tongkat biasa yang hanya dimiliki oleh seorang Musa yang hanya manusia biasa, tetapi jikalau Allah mau memakai Musa, untuk menjalankan tugas Allah membebaskan bangsa Mesir, maka tongkat tersebut menjadi sangat berguna, tergantung ditangan siapa tongkat itu dipegang, yaitu ditangan Musa yang mempunyai otoritas Illahi.
Hal yang sama terjadi, ketika orang banyak berbondong-bondong mengikuti Yesus, Yesus melihat mereka dan berbelas kasihan karena mereka semua belum makan, dan Yesus ingin supaya mereka mendapatkan makanan. Lalu Yesus bertanya kepada murid-muridnya, apakah yang murid-muridnya punyai, murid-muridnya menjawab, “ada tujuh roti dan beberapa ikan-ikan kecil”, lalu Yesus mengambi 7 roti dan ikan ikan kecil itu, lalu mengucapkan berkat dan Roti dan ikan yang hanya beberapa itu sanggup memberi makan orang banyak. Dan bahkan dari tujuh roti itu tersisa 7 bakul penuh, suatu keajaiban bukan??.
Ini terjadi bukan karena murid-muridnya, bukan karena roti dan ikannya, tetapi semua keajaiban ini terjadi karena pada tangan siapa yang mengucapkan berkat, yaitu Tuhan Yesus. 7 roti dan beberapa ikan kecil menjadi makanan yang cukup untuk semua orang, tercatat dalam Alkitab yang makan adalah empat ribu laki-laki dan belum termasuk wanita dan anak-anak. Sungguh ajaib. Tuhan Yesus memakai apa yang ada pada murid-muridnya, yang sungguh mustahil bagi manusia tetapi tidak mustahil bagi Allah.
Lain lagi dengan kisah yang diumpamakan oleh Yesus tentang seorang tuan yang mempercayakan kepada 3 hambanya, hamba yang satu dipercayakan 5 talenta, hamba yang satu 2 talenta, hamba yang satu lagi diberikan 1 talenta, ketika tuannya datang, hamba yang dipercayakan 5 talenta berhasil melipatgandakan talenta tersebut menjadi 2 kali lipat, begitu pula hamba yang dipercayakan 2 talenta, mampu melipat gandakan 2 talenta tersebut menjadi 2 kali lipat. Tetapi lain lagi dengan hamba yang dipercayakan 1 talenta, dia malah menyimpan nya di tanah, dan mengembalikan tanpa berlipat ganda, dan inilah kegagalan hamba yang ketiga, tidak mampu melipatgandakan apa yang dipercayakan oleh tuannya. Kepada kedua hamba yang telah berhasil tuannya mengatakan, “baik sekali perbuatanmu, dan engkau telah setia terhadap perkara-perkara kecil, masuklah ke dalam kebahagiaan tuanmu.”
Apa yang dapat kita pelajari dari ketiga peristiwa dalam Alkitab diatas, seperti Tuhan berkata kepada Musa, “apa yang ada di tanganmu”, hanyalah sebuah tongkat yang tidak berarti. Tetapi mampu untuk membuat Firaun bertekuk lutut
Lalu seperti pertanyaan Yesus kepada murid-muridnya, berapa roti yang kamu punya, hanya 7 roti dan beberapa ikan kecil, tetapi sanggup untuk member makan banyak orang.
Atau seperti ketiga hamba yang dipercayakan talenta oleh tuannya, belajar dari kedua hamba yang berhasil, mereka mampu melipatgandakan apa yang dieprcayakan tuannya.
Dari ketiga peristiwa diatas, sekarang kembali apa yang dipunyai Pos Pelayanan Methodist Brahrang, mungkin sangat sederhana sekali, dengan ibadah yang sederhana, dengan perlengkapan dan fasilitas sederhana, tetapi jika Tuhan berkata kepada kita semua, khususnya jemaat Pos Pelayanan Methodist Brahrang, apa yang engkau punya, janganlah engkau takut tidak dapat ber buat lebih bagi pelayanan, karena dari apapun yang kita punyai walaupun sederhana, tetapi jika Tuhan Allah mau memakai itu, maka apa yang kita punyai akan berguna, bahkan membawa keajaiban bagi kita semua, dan umumnya bagi Brahrang.
Tetapi kesederhanaan dan fasilitas yang serba adanya ini, bukan karena kita berpikir Tuhan telah memberkatinya dengan seperti ini sehingga kita tenang-tenang saja, dan akhir nya jadi “stagnan”,
tetapi perlahan-lahan kita juga harus belajar dari ketiga hamba yang dipercayakan talenta oleh tuannya,maksudnya adalah apa yang kita punyai Tuhan sudah percayakan kepada kita, mampukah kita untuk melipatgandakannya, secara intern adalah, mampukah kita membuat fasilitas, prasarana dan sarana yang kita miliki dapat berlipat ganda, karena semua itu kepercayaan yang Tuhan berikan kepada kita. Sehingga pelayanan kita menjadi lebih berkembang, dan sampai Tuhan berkata “Baik sekali perbuatan hai engkau Pos Pelayanan Brahrang, engkau telah setia terhadap perkara-perkara kecil, maka sekarang masuklah ke kebahagiaan tuanmu”.
Atau untuk hal yang ekstern, Tuhan berkata “Berapa jumlah jemaat yang kamu punyai hai Pos Pelayanan Methodist Brahrang?” ketika engkau menjawab sekian, Tuhan sudah mempercayakan yang sekian itu pada kita, pertanyaannya mampukah kita melipatgandakannya menjadi berkalikali lipat, sehingga kita menjadi hamba yang setia??.
Jadi renungkanlah, dan camkanlah,dan akhir kata bangkitlah, bersama-sama, dengan apa yang telah Tuhan percayakan, dan kembangkanlah itu bersama-sama, karena Tuhan sudah mempercayakan bukan kepada satu atau dua individu saja, tetapi kepada semua yang merasa terbeban untuk pengembangan Pos Pelayanan Methodist di Brahrang. (I Korintus 15:58)
Tuhan Yesus memberkati!!
Oleh: Ev. David Kandar, S.Th
(Penghujung September 2008, Pk. 22.40 Wib)
No comments:
Post a Comment