SELAMAT DATANG

Selamat datang di blog saya, semoga anda diberkati, Tuhan Yesus mengasihi anda.
Jika membutuhkan pelayanan saya silahkan menghubungi email dave_kandar@yahoo.com; atau Hp. 0813-6409-5029.

Tentang saya

My photo
Pelayanan di Gereja Methodist Indonesia (GMI) Getsemani Binjai Sumatera Utara sebagai asistan gembala sidang dan gembala Pos Pelayanan di Brahrang (2004-2011). Gembala Sidang GMI Damai Sejahtera Jakarta Barat (2011-2013). Asistan gembala sidang di GMI Anugerah Batam (2013-2014). Gembala Sidang GMI Kana Marelan (2014-2015). Pimpinan Perguruan PKMI Methodist-10 TK-SD-SMP Belawan (2015-2018). Asistan Pimpinan Jemaat GMI Kanaan Medan (2018-2019). Pimpinan Perguruan PKMI 2 Kisaran Asahan (2019-2021). Gembala Sidang GMI Kanaan Medan (2021-2022). Pimpinan Perguruan PKMI Pangkalan Brandan dan Gembala Sidang GMI Pangkalan Brandan (2022- sekarang) Tinggal di Pangkalan Brandan Langkat dan melayani bersama istri Pdt. Delima Li En dan dikaruniai seorang anak Daud Kharis Delvidson Kandar.

Blog Archive

Sunday, September 21, 2014

"Keakraban dengan Allah"


KEJADIAN 5 : 18-24



1.Pendahuluan

Setiap manusia pasti memiliki yang namanya sahabat karib/atau teman dekat. Sahabat karib adalah tempat dimana kita bisa bercerita dalam duka, dan akan menjadi orang pertama yang ikut bahagia ketika kita berada dalam suka. Kepercayaan, pengertian, itu tentu menjadi sebuah harapan besar dari seorang sahabat karib. Sebagai mahluk sosial, kita tentu harus hidup berteman dengan orang lain. Apakah hanya manusia yang bisa dijadikan sahabat dekat? Tentu tidak. Kita juga bisa bersahabat karib dengan Tuhan. Tuhan sejak semula merindukan manusia bisa menjadi sahabat karibnya. Kita bisa melihat bagaimana Adam dan Hawa bisa bercakap-cakap dengan Tuhan di taman Eden secara langsung. Sayangnya manusia jatuh dalam dosa dengan sangat cepat. Meski demikian, Tuhan tidak henti-hentinya menunggu kerelaan dari manusia, yang begitu Dia kasihi, untuk datang kepadaNya dan bergaul akrab denganNya. Hidup yang bergaul dengan Allah adalah hidup yang sangat berarti.  Bergaul dengan manusia terbatas adanya, mungkin dalam segi derajat, kedudukan, usia, waktu dan lain sebagainya.  Akan tetapi hubungan dengan Allah tidak dapat dihambat oleh keadaan ruang dan waktu.
II. Isi
Kita bisa melihat beberapa nama yang disebutkan langsung di dalam Alkitab yang punya keistimewaan bisa bersahabat karib, hidup bergaul dengan Tuhan.

1. Henokh.
Dalam kitab Kejadian dijelaskan bahwa Henokh berusia 65 tahun ketika mendapatkan seorang anak laki-laki bernama Metusalah. (Kejadian 5:21).   Ayat selanjutnya tertulis sebagai berikut: "Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi.." (ay 22a). Perhatikan bahwa Henokh dikatakan hidup bergaul dengan Allah selama 300 tahun lagi. Itu artinya ia sudah hidup bergaul dengan Allah sebelumnya, dan masih melanjutkan kedekataan itu sampai 300 tahun selanjutnya. Betapa luar biasanya sebuah hubungan keakraban yang di jalin dengan Allah yang tidak akan habis di makan waktu. Dari ayat ini terlihat bagaimana seorang Henokh mampu menjaga hubungannya dengan Sang Pencipta, hidup selaras dengan kehendak Tuhan dengan setia sampai begitu lama. Kesetiaannya teruji dalam  waktu yang begitu panjang. Kita yakin pada masa itu Henokh bukannya tidak mendapat cobaan dari berbagai keinginan duniawi yang bisa menariknya menjauh dari Allah, namun jelas Henokh tidaklah terpengaruh dengan itu. Pada akhirnya kita tahu apa yang terjadi pada Henokh. Begitu akrabnya ia dengan Tuhan, sampai-sampai ia tidak perlu mengalami kematian. Henokh diangkat langsung dari dunia yang berlumur dosa ini menuju Surga untuk seterusnya bersama-sama dengan Allah. "Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah." (ay 24). Dan penulis Ibrani menuliskan lagi mengenai Henokh. "Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah." (Ibrani 11:5). Perhatikan bahwa perilaku dan kesetiaan Henokh membuatnya menjadi sahabat karib dengan Tuhan.
2. Nuh pun disebutkan demikian: "Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah." (Kejadian 6:9).
 3.Dan selanjutnya Ayub: "seperti ketika aku mengalami masa remajaku, ketika Allah bergaul karib dengan aku di dalam kemahku" (Ayub 29:4).
4. Daud
        Nama Daud merupakan salah satu tokoh yang menjadi symbol suatu kedekatan hubungan antara manusia dengan Tuhannya. Apa rahasianya ?. Daud bergaul karib dengan Tuhan, berbagai gambaran Daud ungkapkan untuk menjelaskan kedekatannya dengan Tuhan, Daud menyebut Tuhan sebagai gembala yang memelihara hidupnya, yang menjaga hidup Daud. Dalam seluruh pengalaman perjalanan hidup Daud, dia sadar bahwa Allah yang tidak kompromi dengan dosa-dosanya. Tetapi Allah juga yang sedia mengampuni dosa-dosanya. Kekaribannya dengan Tuhan tidak hanya dia ungkapkan dalam puji-pujian dan mazmurnya dan mengingat seluruh perbuatan Tuhan. Tetapi bagaimana daud memahami dan mengenal Allah yang mau dan rela bergaul karib dengan manusia.
Dalam Mazmur 25:14 berfirman : Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya di beritahukan kepada mereka. Bagaimana Daud memahami bahwa Allah mau bergaul karib dengan manusia yang terbatas? Yang bisa kapan saja jatuh dalam dosa. Tentulah kekariban Tuhan punya standard khusus, yakni hanya kepada mereka yang takut akan Dia, yang menghargai kekudusan-Nya, yang menghargai perjanjian antara dirinya dengan Tuhan.   
Dan Daud, yang kita tahu begitu mengenal Allah dan memiliki hubungan yang sangat dekat lewat berbagai tulisannya maupun seperti yang disebutkan dalam Kisah Para Rasul: "Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku." (Kisah Para Rasul 13:22b).
Bagaimana langkah-langkah kita untuk dapat menjalin hubungan dengan Allah yaitu :
  1. Lahir baru (Yohanes 3 : 3-7, Titus 3 : 5, II Korintus 5 : 17).
  2. Mendengar suara Tuhan.
    Yohanes 10 : 4-5.  Peka terhadap suara Tuhan yaitu Gembala kita serta merenungkan setiap apa yang difirmankanNya (Mazmur 1 : 2).  Dan mau untuk hidup senantiasa diperbaharui  oleh Firman Tuhan (II Korintus 4:16, Ratapan 5 : 21).
  3. Membangun persekutuan lewat doa.  (I Tesalonika 5 : 17)
  4. Hidup di dalam penyembahan (Yohanes 4 : 23)

Bapak/Ibu terkasih. marilah kita merenungkan kepada siapakah kita lebih cenderung bergaul atau menjalin hubungan keakraban apakah kepada manusia, terkadang menjalin hubungan dengan manusia banyak mendapatkan kecewa tetapi  bergaul karib kepada Tuhan, kita senantiasa diperhatikan dan diberkati. Tuhan Memberkati kita semuanya. Amin.

Dikhotbahkan oleh : GI. Delima
di Kebaktian Umum GMI jemaat Persiapan KANA
Minggu, 21 September 2014
 

No comments: