SELAMAT DATANG

Selamat datang di blog saya, semoga anda diberkati, Tuhan Yesus mengasihi anda.
Jika membutuhkan pelayanan saya silahkan menghubungi email dave_kandar@yahoo.com; atau Hp. 0813-6409-5029.

Tentang saya

My photo
Pelayanan di Gereja Methodist Indonesia (GMI) Getsemani Binjai Sumatera Utara sebagai asistan gembala sidang dan gembala Pos Pelayanan di Brahrang (2004-2011). Gembala Sidang GMI Damai Sejahtera Jakarta Barat (2011-2013). Asistan gembala sidang di GMI Anugerah Batam (2013-2014). Gembala Sidang GMI Kana Marelan (2014-2015). Pimpinan Perguruan PKMI Methodist-10 TK-SD-SMP Belawan (2015-2018). Asistan Pimpinan Jemaat GMI Kanaan Medan (2018-2019). Pimpinan Perguruan PKMI 2 Kisaran Asahan (2019-2021). Gembala Sidang GMI Kanaan Medan (2021-2022). Pimpinan Perguruan PKMI Pangkalan Brandan dan Gembala Sidang GMI Pangkalan Brandan (2022- sekarang) Tinggal di Pangkalan Brandan Langkat dan melayani bersama istri Pdt. Delima Li En dan dikaruniai seorang anak Daud Kharis Delvidson Kandar.

Blog Archive

Thursday, September 25, 2014

KUALITAS ORANG PERCAYA

Matius 7:24-27



Ada teman saya yang anak Tuhan berkata : enak jadi anak Tuhan, ga susah banget, ke gereja hanya tiap hari minggu, doa ga diatur waktunya (kalau lupa pagi siang kalau siang lupa malam), kalau salah minta ampun sama Tuhan diampuni, buat salah lagi minta ampun dan diampuni lagi. Tidak datang ibadah, paling di tanyain sama pendeta nya kemana? Kalau ada acara TV bagus hari Minggu, ga usah ibadah ga ada yang larang, paling paling minta ampu sama Tuhan.
Apakah sebenarnya ini pemahaman sebagai anak Tuhan dalam kehidupan imannya?
Apakah memang benar semudah dan seenak ini hidup anak anak Tuhan?

Saudara yang Tuhan Yesus kasihi, sebenarnya dalam teks yang kita baca tadi Tuhan Yesus ingin memberikan gambaran bahwa menjadi anak Tuhan itu mudah (gampang tapi tidak gampangan). Tapi menjalankan kehidupan sebagai anak Tuhan itu yang tidak mudah. Tergantung darimana dan bagaimana kita memahami nya.
Ibarat Yesus itu komandan sebuat batalyon atau pasukan, dan kita anak buahnya, dan misalkan Yesus memberikan kita komando atau perintah “Siapkahkah kamu jadi terang dan garam?” siap Tuhan! Kita jawab demikian, karna mungkin saat itu kita sedang dalam kehidupan yang aman tentram, coba pas kehidupan lagi susah dan sulit. Jawabannya siap Tuhan……TAPI (ada tapinya…).

------Kualitas anak anak Tuhan bukan kepada pemahaman yang singkat dan sederhana demikian, itu ibarat Tuhan Yesus dalam ayat yang kita baca adalah seperti orang yang mendirikan rumah diatas pasir.
Coba apa yang terjadi dalam ayat ini bagi orang yang mendirikan rumah diatas pasir: (baca ayat 26-27).
-Turun hujan (pencobaan dll)
-Banjir (pencobaan yang lebih berat)
-Angin (bonus pencobaan lagi)
-RUBUH (kalah telak)

Hidup anak Tuhan seharusnya tidak demikian…..
------Kualitas hidup anak anak Tuhan harus seperti orang yang mendirikan rumahnya diatas Batu (Baca ayat 24-25).
-Turun hujan (pencobaan dll)
-Banjir (pencobaan yang lebih berat)
-Angin (bonus pencobaan lagi)
-TIDAK RUBUH.

JADI Anak Tuhan yang berkualitas harus punya pondasi yang kuat…yang tidak mudah goyah dan akhirnya rubuh.

Apa saja pondasi yang kuat sebagai anak Tuhan

A.      DEKAT PADA TUHAN DALAM DOA; IBADAH; DAN PERSEKUTUAN
-DOA penting karna merupakan komunikasi dengan Tuhan, mengetahui kehendak Tuhan
Kualitas doa itu, tetap bisa berdoa walau ada tantangan, walau malas berdoa:
ada suatu kalimat berkata : “Disaat aku tidak mau berdoa, justru disaat itulah aku harus berdoa”.
-IBADAH penting,  karna ibadah adalah sebagai suatu sarana bertemu denganNYA.
Seorang tokoh Kristen (saya lupa namanya) mengatakan : “Lebih mudah kita menyesuaiakn waktu kita untuk acara acara lainnya, (Misalkan arisan dll, akhirnya lupa ke gereja), daripada menyesuaikan waktu kita untuk ibadah kepada Tuhan.




  1. BACA ALKITAB dan MERENUNGKANNYA. (Iblis saja hafal firman Tuhan)
Dimanakah anda menyimpan Alkitab dirumah, bagaimana kondisi Alkitab anda, dan bagaimana anda ketika membuka Alkitab, itu adalah suatu cara mengetahui apakah anda benar benar sering membaca dan merenungkan Alkitab atau tidak.
-          Alkitab bersih bukan  berarti pembersih tetapi anda malas (baca Alkitab)
-          Alkitab berdebu, berarti bukan anda pengoleksi buku keramat, tetapi anda malas (baca Alkitab)
-          Apalagi Alkitab lupa ditaruh dimana (nah ini bisa dua kemungkinan pas sering dibaca lupa taruh bisa jadi ketinggalan diangkot karna saking rajin baca….atau karna sudah lama tidak dibaca jadi lupa simpan dimana…)
-          Alkitab kusut dan banyak coretan…..
-          Cari kitab susah menemukan (bisa jadi ketinggalan kacamata, atau  memang ga pernah baca jadi gak tau….cari wahyu di PL)
-          Sekarang nyaman dulu hanya ada HOLY BIBLE skrg sudah  ada HOLY PHONE; HOLY TAB;dll…
Dengan kemudahan ini, apakah kita semakin rajin membaca Alkitab?.....

  1. BERSERAH TOTAL PADA TUHAN.
“Ketika kita angkat tangan, Tuhan pasti turun tangan”
(Ilustrasi sirkus berjalan diatas tali, seorang naik sepeda berjalan diatas tali, lalu orang itu minta seorang penonton untuk ikut naik, tidak ada yang mau, tiba tiba ada seorang anak kecil bersedia….penonton kaget…siapa anak itu?.........................ternyata anak itu adalah anak si bapak yang pemain sirkus itu..
Inilah penyerahan total, karna kita tau dan mengenal Bapa yang kita percayai, yaitu Allah yang maha kuasa dalam Yesus Kristus, maka kita mampu untuk berserah total kepada Tuhan.

                Biarlah sebagai anak Tuhan kita hidup dalam 3 hal untuk kita memiliki pondasi yang kuat.AMIN. (DK)



                                                           

Sunday, September 21, 2014

"Keakraban dengan Allah"


KEJADIAN 5 : 18-24



1.Pendahuluan

Setiap manusia pasti memiliki yang namanya sahabat karib/atau teman dekat. Sahabat karib adalah tempat dimana kita bisa bercerita dalam duka, dan akan menjadi orang pertama yang ikut bahagia ketika kita berada dalam suka. Kepercayaan, pengertian, itu tentu menjadi sebuah harapan besar dari seorang sahabat karib. Sebagai mahluk sosial, kita tentu harus hidup berteman dengan orang lain. Apakah hanya manusia yang bisa dijadikan sahabat dekat? Tentu tidak. Kita juga bisa bersahabat karib dengan Tuhan. Tuhan sejak semula merindukan manusia bisa menjadi sahabat karibnya. Kita bisa melihat bagaimana Adam dan Hawa bisa bercakap-cakap dengan Tuhan di taman Eden secara langsung. Sayangnya manusia jatuh dalam dosa dengan sangat cepat. Meski demikian, Tuhan tidak henti-hentinya menunggu kerelaan dari manusia, yang begitu Dia kasihi, untuk datang kepadaNya dan bergaul akrab denganNya. Hidup yang bergaul dengan Allah adalah hidup yang sangat berarti.  Bergaul dengan manusia terbatas adanya, mungkin dalam segi derajat, kedudukan, usia, waktu dan lain sebagainya.  Akan tetapi hubungan dengan Allah tidak dapat dihambat oleh keadaan ruang dan waktu.
II. Isi
Kita bisa melihat beberapa nama yang disebutkan langsung di dalam Alkitab yang punya keistimewaan bisa bersahabat karib, hidup bergaul dengan Tuhan.

1. Henokh.
Dalam kitab Kejadian dijelaskan bahwa Henokh berusia 65 tahun ketika mendapatkan seorang anak laki-laki bernama Metusalah. (Kejadian 5:21).   Ayat selanjutnya tertulis sebagai berikut: "Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi.." (ay 22a). Perhatikan bahwa Henokh dikatakan hidup bergaul dengan Allah selama 300 tahun lagi. Itu artinya ia sudah hidup bergaul dengan Allah sebelumnya, dan masih melanjutkan kedekataan itu sampai 300 tahun selanjutnya. Betapa luar biasanya sebuah hubungan keakraban yang di jalin dengan Allah yang tidak akan habis di makan waktu. Dari ayat ini terlihat bagaimana seorang Henokh mampu menjaga hubungannya dengan Sang Pencipta, hidup selaras dengan kehendak Tuhan dengan setia sampai begitu lama. Kesetiaannya teruji dalam  waktu yang begitu panjang. Kita yakin pada masa itu Henokh bukannya tidak mendapat cobaan dari berbagai keinginan duniawi yang bisa menariknya menjauh dari Allah, namun jelas Henokh tidaklah terpengaruh dengan itu. Pada akhirnya kita tahu apa yang terjadi pada Henokh. Begitu akrabnya ia dengan Tuhan, sampai-sampai ia tidak perlu mengalami kematian. Henokh diangkat langsung dari dunia yang berlumur dosa ini menuju Surga untuk seterusnya bersama-sama dengan Allah. "Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah." (ay 24). Dan penulis Ibrani menuliskan lagi mengenai Henokh. "Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah." (Ibrani 11:5). Perhatikan bahwa perilaku dan kesetiaan Henokh membuatnya menjadi sahabat karib dengan Tuhan.
2. Nuh pun disebutkan demikian: "Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah." (Kejadian 6:9).
 3.Dan selanjutnya Ayub: "seperti ketika aku mengalami masa remajaku, ketika Allah bergaul karib dengan aku di dalam kemahku" (Ayub 29:4).
4. Daud
        Nama Daud merupakan salah satu tokoh yang menjadi symbol suatu kedekatan hubungan antara manusia dengan Tuhannya. Apa rahasianya ?. Daud bergaul karib dengan Tuhan, berbagai gambaran Daud ungkapkan untuk menjelaskan kedekatannya dengan Tuhan, Daud menyebut Tuhan sebagai gembala yang memelihara hidupnya, yang menjaga hidup Daud. Dalam seluruh pengalaman perjalanan hidup Daud, dia sadar bahwa Allah yang tidak kompromi dengan dosa-dosanya. Tetapi Allah juga yang sedia mengampuni dosa-dosanya. Kekaribannya dengan Tuhan tidak hanya dia ungkapkan dalam puji-pujian dan mazmurnya dan mengingat seluruh perbuatan Tuhan. Tetapi bagaimana daud memahami dan mengenal Allah yang mau dan rela bergaul karib dengan manusia.
Dalam Mazmur 25:14 berfirman : Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya di beritahukan kepada mereka. Bagaimana Daud memahami bahwa Allah mau bergaul karib dengan manusia yang terbatas? Yang bisa kapan saja jatuh dalam dosa. Tentulah kekariban Tuhan punya standard khusus, yakni hanya kepada mereka yang takut akan Dia, yang menghargai kekudusan-Nya, yang menghargai perjanjian antara dirinya dengan Tuhan.   
Dan Daud, yang kita tahu begitu mengenal Allah dan memiliki hubungan yang sangat dekat lewat berbagai tulisannya maupun seperti yang disebutkan dalam Kisah Para Rasul: "Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku." (Kisah Para Rasul 13:22b).
Bagaimana langkah-langkah kita untuk dapat menjalin hubungan dengan Allah yaitu :
  1. Lahir baru (Yohanes 3 : 3-7, Titus 3 : 5, II Korintus 5 : 17).
  2. Mendengar suara Tuhan.
    Yohanes 10 : 4-5.  Peka terhadap suara Tuhan yaitu Gembala kita serta merenungkan setiap apa yang difirmankanNya (Mazmur 1 : 2).  Dan mau untuk hidup senantiasa diperbaharui  oleh Firman Tuhan (II Korintus 4:16, Ratapan 5 : 21).
  3. Membangun persekutuan lewat doa.  (I Tesalonika 5 : 17)
  4. Hidup di dalam penyembahan (Yohanes 4 : 23)

Bapak/Ibu terkasih. marilah kita merenungkan kepada siapakah kita lebih cenderung bergaul atau menjalin hubungan keakraban apakah kepada manusia, terkadang menjalin hubungan dengan manusia banyak mendapatkan kecewa tetapi  bergaul karib kepada Tuhan, kita senantiasa diperhatikan dan diberkati. Tuhan Memberkati kita semuanya. Amin.

Dikhotbahkan oleh : GI. Delima
di Kebaktian Umum GMI jemaat Persiapan KANA
Minggu, 21 September 2014
 

Sunday, September 7, 2014

"TENANG: ADA YESUS"

(Yohanes 2:1-11)

Hidup manusia pasti pernah mengalami suatu krisis, keadaan krisis adalah keadaan dimana keadaan tersebut sangat parah, keadaan tersebut sangat genting, keadaan tersebut sangat berbahaya, dan sangat suram seolah tidak ada jalan keluar lagi.
krisis kehidupan bisa bermacam-macam baik itu krisis ekonomi, krisis keluarga, krisis pekerjaan, krisis pendidikan anak anak, krisis sakit penyakit. Ketika krisis datang dalam hidup kita, bagaimana sikap kita?
Misalkan ketika kita mengalam sakit, dan keadaan menjadi sangat tambah krisis, kita pasti kuatir bingung, sedih , susah dll. Tetapi ketika kita menemukan obat yang mujarab untuk menyembuhkan sakit tersebut, maka kekuatiran, kebingungan, kesusahan kita akan lepas dan lenyap.
Begitu pula dalam keadaan krisis krisis yang lain, ketika kita menemukan cara atau jalan keluar dari krisis, maka hidup kita akan merasa aman dan tenteram bahkan damai.
Bukan saja dalam kehidupan pribadi, dalam pelayanan pun pasti pernah mengami krisis.
Krisis ada dua jenis dalam hidup ini, pertama krisis yang mendadak, misalkan bangkrut, sakit mendadak, kesulitan ekonomi mendadak. Dll, ada juga krisis yang di alami perlahan dan proses misalkan sakit yang menahun, keadaan pekerjaan yang naik turun, dll.
Krisis bukan if/ Jika; tetapi “when/ kapan”, karna krisis tidak bisa kita duga atau prediksi…..
Dalam bacaan Yohanes 2: 1-11,  inti kisah ini adalah tentang KRISIS KEKURANGAN ANGGUR PADA WAKTU PESTA PERNIKAHAN.
Kisahnya adalah, ketika itu Maria ibu Yesus dan Yesus diundang ke suatu pesta pernikahan di Kana, pesta pernikahan yang meriah, bahkan ada tafsiran mengatakan bahwa Ibu Yesus Maria, dan Yesus adalah kerabat dari yang empunya pesta, yang otomatis  mereka adalah “panitia” dari pesta itu juga, jadi sangat mungkin saat itu ketika anggur habis ibu Yesus mengetahui hal itu.
Dalam budaya pesta pernikahan saat jaman itu di daerah itu, anggur merupakan minuman penting dan utama, baik si kaya atau simiskin yang mengadakan pesta, pasti mereka menyediakan anggur sebagai minuman utama. Dan hal ini tidak aneh, karena daerah Palestina sekitarnya pada jaman itu adalah daerah ladang / perkebunan anggur. Jadi anggur sangat mudah di dapatkan dan tentunya menjadi minuman yang merakyat.
Yang aneh adalah ketika ada pesta, dipertengahan pesta sedang berlangsung, si tuan rumah mendadak kekurangan anggur. Kekurangan anggur bisa jadi mungkin salah perkiraan tamu yang hadir lebih banyak, atau hal hal lain. Tetapi intinya, kekurangan anggur adalah keadaan yang sangat memalukan bagi si empunya pesta, dan mungkin akan jadi pergunjingan atau gossip yang memalukan. (Sama hal nya jika kita mengadakan pesta, dan kita kekurangan makanan).
Dalam peristiwa ini, dikisahkan bahwa si empunya pesta, mengalami KRISIS, krisis kekurangan anggur.
Pada saat krisis kekurangan anggur itu ibu dari Maria, mengetahui hal itu, dan dia tau bahwa Yesus sanggup membantu keadaan ini, maka Maria mengatakan kepada Yesus. Tapi apa jawab Yesus, Yesus menjawab, belum tiba waktunya. 
Tetapi akhirnya kita tau bahwa Yesus menolong dengan membuat mujijat mengubah air menjadi anggur dan akhirnya pesta tersebut berjalan dengan lancar dan tanpa kekurangan anggur.

Ada 4 hal tindakan bagaimana kita mau dengan sungguh sungguh rindu Yesus campur tangan dalam kehidupan dan krisis hidup yang kita hadapi:


1.    MENGUNDANG YESUS
Nats ini menyatakan Yesus dan ibu nya Maria di undang menghadiri pesta pernikahan di Kana, Ingat bahwa sebuah undangan adalah sebuah kehormatan, dan Yesus dalam posisi terhormat saat itu, bahkan ada yang menafsirkan bahwa Yesus adalah kolega atau keluarga besar dari yang menikah.
Dulu, mempelai di Kana mengundang Yesus dengan sebuah kartu undangan mungkin dengan tulisan tangan, tetapi saaat ini kita mengundang Yesus dengan hati yang terbuka , membuka rumah tangga kita bagi Yesus. (Wahyu 3:20)

2.    MENYATAKAN PERSOALAN KITA DAN MEMOHON PERTOLONGANNYA.
Maria ibu Yesus tau persoalan yang dihadapi oleh tuan rumah atau yang empunya pesta. Yaitu kehabisan anggur. Dan Maria tahu hanya Yesus yang sanggup menolong, karna pada saat itu untuk mendapatkan anggur terbaik agak sulit jika mendadak, walau daerah itu adalah kebun anggur.
Mari perhatikan permintaan Maria kepada Yesus, Maria tidak mendikte Yesus atau memaksa Yesus untuk melakukan mujijat, tetapi Maria hanya berkata “Mereka kehabisan anggur”. SANGAT SEDERHANA, tidak memaksa Yesus tetapi yakin Yesus pasti menolong.
Bagaimana dengan hidup kita ketika kita mebutuhkan pertolongan Yesus? Seringkali bukan kehendak Yesus yang jadi tapi kita menginginkan kehendak kita yang jadi bukan? Seringkali bukan kita berserah kepada Yesus, dan percaya Yesus adalah Allah tetapi malah kita mengaggap Yesus adalah “pesuruh”, atau “Jin dalam lampu aladin kita”.
Lihat Maria, sederhana permintaannya tapi luar biasa tindakan Yesus.

3.    MEMBERIKAN KEBEBASAN BAGI YESUS BERTINDAK.
Waktu yang Allah lakukan untuk berperkara dan membuat mujijat dalam hidup kita memang berbeda dengan waktu yang kita pikirkan. Tetapi seringkali kita tidak sabar dan akhirnya kita menduakan hati, ini yang mebuat akhirnya kuasa Yesus tidak dapat kita terima dalam hidup kita.
Misalkan sakit, ekonomi sulit dan berharap kepada Yesus, tetapi karna waktu Tuhan belum tiba untuk menyatakan mujijat, kita akhirnya gak sabar dan akhirnya kita mencoba pertolongan lain.
Beri kepada Yesus kebebasan untuk bertindak dalam hidup kita, atau bahasa kitanya adalah “BERSERAH TOTAL”. Jangan akhirnya kita menduakan hati kita (Ikustrasi berdiri diatas dua perahu; jatuh). SETIA diperlukan dalam penantian mujijat dari Yesus.

4.    MELAKUKAN YANG DIPERINTAHKAN
Untuk kita menerima janji mujijat Yesus kita melakukan apa yang difirmankan Yesus. Yang kadang menurut logika tidak masuk akal dan aneh. (Contoh mujjat pada orang buta ; ludah Yesus berkuasa).
Pelayan dalam kisah ini melakukan perintah Yesus dengan mengisi tempayan dengan air, hal yang aneh pada jaman itu karna tempayan biasanya diisi air ketika tamu baru datang untuk mencuci kaki tamu yang datang. Tetapi di tengah pesta mengisi tempayan dengan air adalah hal yang aneh. Tapi pelayan itu mau melakukan atas pesan Maria tanpa bertanya tanya lagi.

Bagaimana dengan kita……….kita sering karna menganggap diri kita terlalu pinta r kita banyak bertanya terhadap tindakan Yesus dalam hidup kita…..

Krisis boleh terjadi dalam hidup kita, tapi mari melakukan 4 hal diatas agar Yesus ada dalam hidup kita, dan Yesus melakukan jauh lebih banyak dan lebih hebat dari segala krisis/ masalah dalam hidup kita. AMIN. (DK)

Dikhotbah di :
GMI Persiapan KANA-Marelan
Minggu, 7 September 2014