SELAMAT DATANG

Selamat datang di blog saya, semoga anda diberkati, Tuhan Yesus mengasihi anda.
Jika membutuhkan pelayanan saya silahkan menghubungi email dave_kandar@yahoo.com; atau Hp. 0813-6409-5029.

Tentang saya

My photo
Pelayanan di Gereja Methodist Indonesia (GMI) Getsemani Binjai Sumatera Utara sebagai asistan gembala sidang dan gembala Pos Pelayanan di Brahrang (2004-2011). Gembala Sidang GMI Damai Sejahtera Jakarta Barat (2011-2013). Asistan gembala sidang di GMI Anugerah Batam (2013-2014). Gembala Sidang GMI Kana Marelan (2014-2015). Pimpinan Perguruan PKMI Methodist-10 TK-SD-SMP Belawan (2015-2018). Asistan Pimpinan Jemaat GMI Kanaan Medan (2018-2019). Pimpinan Perguruan PKMI 2 Kisaran Asahan (2019-2021). Gembala Sidang GMI Kanaan Medan (2021-2022). Pimpinan Perguruan PKMI Pangkalan Brandan dan Gembala Sidang GMI Pangkalan Brandan (2022- sekarang) Tinggal di Pangkalan Brandan Langkat dan melayani bersama istri Pdt. Delima Li En dan dikaruniai seorang anak Daud Kharis Delvidson Kandar.

Blog Archive

Tuesday, April 22, 2014

Perenungan akan Kebenaran sejati

Fajar terbangun dari tidur lelap
Sebuah penantian akan kebenaran kembali berharap
Akankah suara kebenaran menjadi nyata
Ataukah hanya ilusi semata

Saat kebenaran telah di ragukan
Saat kebenaran dapat diperjual belikan
Saat kebenaran antara ada dan tiada
Saat kebenaran berkata dimanakah saya

Akan kah kebenaran menjadi nyata
ataukah sudah terbuang karena uang
Akankah impian tentang kebenaran terbangunkan
Ataukah sudah tersingkir karena nefotisme belaka

Sanubari bertanya dalam hati
Inikah kebenaran ketika sudah terkolusi
Iman bertanya dalam mimpi
Akankah sumber kebenaran terus terkontaminasi

Ketika si peneriak kebenaran tereduksi
Adakah engkau mau diam seribu bahasa
Ketika wakil kebenaran tidak memiliki hati
Akankah engkau tetap diam menanti

(Perenungan akan Kebenaran sejati By Dave)
Pasca Paskah 2014..

Ephoria kebangkitan

Paskah lewat dalam ingatan
Gegap gempita perayaan
membahana
Kuatir kini hanya ephoria sesaat
Kehilangan makna tanpa harapan
Yang ada hanyalah kebanggaan tanpa tujuan

Dulu murid bersuka karna kebangkitan
Saat ini apakah sama
Ataukah hanya sebuah festival
Yesus bangkit hanya sebuah historikal

Ephoria kebangkitan by Dave
(Inspirasi pasca paskah)

Inspirasi murid dalam duka dan suka

Bersembunyi, ketakutan, hilang harapan
Kuatir, susah sedih dirasa
Cemas, bingung, gundah gulana, merasuk jiwa
Guru, mengapa Engkau tega...

Tanpa daya Engkau tergantung di kayu salib
Tanpa harapan Engkau tersiksa seorang diri
Bahkan, mati meninggalkan perih dihati kami
Yang terperi menahan jeritan hati

Tiga hari Kau berdiam dalam keheningan
Tiga hari kubur batu saksi bisu keputus asaan
Tiga hari kami hilang arah dan harapan
Tiga hari kami menanti tanpa kejelasan

Sudahlah cukup duka kami
Sudahlah cukup hilang harapan kami
Sudahlah cukup ketakutan kami
Sudahlah cukup kesedihan kami

Kini, Kau nyatakan janjiMU
Kini, Kau buktikan ucapanMU
Kini, Kau bangkit karna kuasaMU
Kini, Kau berikan kami harapan baru

Paskah, 20 April 2014
(Inspirasi murid dalam duka dan suka)

Inspirasi realita iman kebangkitan

Kubur batu tidak dapat menahanNya
Tentra Romawi tidak sanggup menjagaNya
Kuasa maut dikalahkanNya
Harapan keji para Imam dan tua tua dilalukanNya

Hai maut dimanakah sengatmu
Hai kedengkian dunia malukah diriMu
Sesungguhnya kalian yang terlalu
Dan tidak tau malu

DIA yg kau puja Hosana
DIA juga yang kau teriakkan salibkan
DIA juga yg berkata "ampunilah mereka"
Sadarkah kalian akan realita iman

Kini batu sudah tersingkir
Kata kataNya sudah ditepati
DIA bangkit, sudah bangkit
Membawa harapan yang abadi

Dulu, kami berduka, kau bersuka
kau anggap DIA mati
Kini, kau berduka, kami bersuka
Nyatanya DIA bangkit

Paskah, 20 April 2014 by Dave
(Inspirasi realita iman kebangkitan)

Friday, April 18, 2014

Inspirasi kubur batu, esok menjadi kubur kosong

Ketika sejarah diputar balikkan kadang dilupakan,
Ketika iman dan histori menjadi sebuah dilema,
Ketika kenyataan dan penggores kenyataan akhirnya tersingkirkan,
Akhirnya semua menjadi abu abu dan kelabu dan menjadi bayangan,
Akhirnya lambat laun mulai hilang lenyap,
Inikah sebuah distorsi iman semu,
Engkau saat ini yang sedang terkubur,
Walau kenyataan adalah Engkau kebangkitan hidup,
Harap kami tidak mengulang peristiwa lampau,
Menyanjung Engkau, tetapi akhirnya menyandung Engkau.
Saat ini hanyalah harapan kami selalu,
biarlah iman kami kembali bangkit dan tidak semu,
Seiring kebangkitanMU,
Biarlah sejarah kembali membaharu,
Dan iman kami menjadi baru.
Bagi kami dan bagi Gereja-Mu,
(Inspirasi Kubur Batu, esok menjadi kubur kosong)
Sabtu, 19 April 2014. By Dave

Tuesday, April 15, 2014

“JANGAN BIARKAN ORANG MATI MEMPENGARUHI HIDUP ANDA



(Matius 28:11-15)

Mat 28:11  Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.
Mat 28:12  Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu
Mat 28:13  dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.
Mat 28:14  Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa."
Mat 28:15  Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.

Peristiwa  penderitaan, penyaliban, kematian, dan kebangkitan Kristus adalah peristiwa spektakuler dalam sejarah peradaban manusia. Mengapa demikian?
1.      Dari sekian banyak manusia yang dihukum salib pada jamannya, hanyalah Yesus satu satunya yang dicatat dalam sejarah dan ini merupakan suatu peristiwa terpenting.
2.      Karya Tuhan Yesus, harus di pahami secara lengkap. Karena penderitaan tanpa salib adalah sia sia,  karena nubuatan penderitaan tidak tergenapi dan  kematian tanpa kebangkitan adalah sia sia, karena iman Kristen adalah iman kebangkitan, bukan kematian. Tanpa kebangkitan Yesus, Ia hanyalah manusia sama dengan manusia lain yang dihukum salib pada masa itu.
Pada teks ini, dicatat bahwa Imam imam kepala dan tua tua menjadi galau, dan mereka mengambil keputusan untuk memperalat serdadu serdadu menyebarkan berita bohong bahwa murid murid Yesus mencuri jenazah Yesus. Mengapa mereka ketakutan?
Karena mereka, imam imam kepala dan para tua tua kuatir akan otoritas religious dan pamor serta keterkenalan mereka tersaingi oleh Yesus yang  bangkit.
Kebangkitan Yesus membuktikan kebenaran akan ucapanNya bahwa IA adalah Mesias Anak Allah. Dan ini juga membuktikan peristiwa keIllahianNya.
Seandai nya, kita berandai andai, Yesus mati dan tidak bangkit, tentunya kenyataan akan terbalik, imam imam kepala dan tua tua akan merasa menang dan diatas angin.  Karena keyakinan dan pemahaman mereka akan Yesus yang salah akan dibenarkan dengan pengandaian Yesus mati. Kematian Yesus juga akan menutupi kebobrokan, kebohongan, kekuatiran, dan kerusakan hidup moral kerohanian mereka.
Tetapi fakta berbicara lain, Yesus bangkit, kebangkitanNya meruntuhkan kegembiraan mereka, dan mengungkapkan segala hal tentang kerusakan hidup mereka. Imam imam kepala dan tua tua ketakutan,

Mari kita bandingkan dengan para murid:
KETIKA YESUS DI SALIB DAN MATI SAMPAI KEPADA KUBUR KOSONG
  1. Para murid bersembunyi. (Yohanes 20:19), mereka takut kepada orang Yahudi, Iman para murid adalah saya sebut IMAN KEMATIAN, IMAN TANPA HARAPAN.
  2. Thomas, salah satu murid, tidak percaya jikalau tidak ada bukti. IMAN BUKTI. (Bandingkan Ibrani 11:1)
  3. Iman murid yang sedang menuju Emaus. (Lukas 24:13-35). IMAN TAK BERPENGHARAPAN (Ayat 21-24)

KETIKA YESUS BANGKIT DAN  MENAMPAKKAN DIRI KEPADA PARA MURID BAHKAN SAMPAI KENAIKAN.

  1. Semangat dan keberanian para murid dipulihkan. (Lukas 24:33-35)
  2. Para murid diberikan mandat dan otoritas (Lukas 24: 45-49)
  3. Para murid bersukacita (Lukas 24:52)
  4. Para murid Setia (Lukas 24:53)

DALAM POSISI MANAKAH IMAN KITA?
-Para Imam iman dan tua tua
-Para murid

Monday, April 14, 2014

HOSANA BAGI SANG RAJA



Matius 21:1-11

Mat 21:1  Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
Mat 21:2  dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku.
Mat 21:3  Dan jikalau ada orang menegor kamu, katakanlah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya."
Mat 21:4  Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi:
Mat 21:5  "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."
Mat 21:6  Maka pergilah murid-murid itu dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka.
Mat 21:7  Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesuspun naik ke atasnya.
Mat 21:8  Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan.
Mat 21:9  Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"
Mat 21:10  Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: "Siapakah orang ini?"
Mat 21:11  Dan orang banyak itu menyahut: "Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea."

A.    PENDAHULUAN.
Sebagai orang percaya kita harus benar benar meneladani Tuhan Yesus baik dari perkataan dan perbuatan kita.  Karakter Yesus lah yang harus kita teladani, ketika banyak orang mencaci maki dan berusaha untuk menyalibkanNya, sedikitpun Ia tidak membalasNya, Yesus tidak membiarkan caci maki dan ancaman serta perbuata n orang jahat masuk ke dalam hatinya dan menguasai hatiNya, namun sebaliknya Ia mengasihi, mengampuni dan bahkan menyelamatkan manusia dari segala dosa dosanya.

Pelayanan dan kehidupan Yesus yang walaupun Ia adalah Anak Allah yang memiliki kuasa dan wewenang Illahi tidak serta merta Ia menggunakan kekuasanNya dan kedaulatanNya. Tetapi Ia tampil sederhana, kehadiranNya di dalam dunia membawa perubahan dan membawa damai sejahtera.
Bukan hanya itu, kesetiaan dan kepatuhanNya kepada Bapa yang mengutusNya itu juga yang patut kita teladani, mengapa ? karena kita hamba/ Anak Tuhan yang tentunya kita harus hidup dari buah pelayanan yang Yesus ajarkan. Menjadi hamba, merendahkan diri dan bersedia memberi diri secara total  dengan ketaatan dan mau diperbaharui senantiasa dalam Tuhan dan bersedia menghadapi tantangan  dalam bersaksi menyaksikan karya Kristus dalam hidup kita untuk semua orang.

B.     ISI
Dalam nats bacaan kita saat saat pra paskah dan saat saat passion memberikan kita pemahaman tentang beberapa hal yang saya bagi menjadi 3 hal (bagian):
  1. Persiapan kedatangan Yesus, (Ayat 1-3)
Mat 21:1  Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
Mat 21:2  dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku.
Mat 21:3  Dan jikalau ada orang menegor kamu, katakanlah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya."

Sebelum Yesus memasuki kota Yerusalem, terlihat bahwa Yesus  denga sengaja singgah di Betfage. (Betfage : suatu tempat di Palestina), hal ini mengindentifikasikan kepada kita bahwa Yesus bukan hanya lewat tetapi Yesus mengetahui ada yang harus dilakukan di Betfage.
Dalam bacaan kita, Yesus menyuruh 2 muridNya  untuk pergi ke kampung yang ada di depannya dan mengambil seekor keledai betina.  Dan ini memberikan penjelasan bahwa Yesus mengetahui keberadaan ciptaanNya, dia tahu bahwa di depan kampung sana ada keledai.
Dan Yesus mengantisipasi murid-murid yang dikirimnya apabila ada yang menegur dan ditanya ketika mengambil keledai itu yang notabenenya bukan miliknya, maka murid muridnya harus mengatakan “Tuhan memerlukanNya dan akan mengembalikannya”. Ini mengajarkan kejujuran dan keterbukaan bahwa apa yang dipinjam akan dikembalikan.
(Ini pemahaman sederhana dari ayat 1-3)

  1. Nubuatan dan penggenapan (ayat 4-5)
Dalam kitab Zakharia 9:9-10;
Zec 9:9  Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.
Zec 9:10  Ia akan melenyapkan kereta-kereta dari Efraim dan kuda-kuda dari Yerusalem; busur perang akan dilenyapkan, dan ia akan memberitakan damai kepada bangsa-bangsa. Wilayah kekuasaannya akan terbentang dari laut sampai ke laut dan dari sungai Efrat sampai ke ujung-ujung bumi.

Nabi Zakharia sudah menubuatkan bahwa Mesias akan datang dengan lemah lembut dan dengan mengendarai keledai, bukan dengan kuda yang selalu dipakai untuk berperang. Keledai dikenal dengan stamina dan kemampuannya yang kuat  dalam mengangkat beban berat, merupakan binatang tunggangan pilihan bagi kaum bangsawan di dunia Alkitab.
Keledai adalah lambang dalam PL sebagai gambaran binatang yang mudah dijinakkan dan sebagai symbol kemanusiaan dan kedamaian, sedangkan ada penafsir lain mengatakan bahwa symbol keledai adalah simbol bangsa Israel dan keledai yang terikat adalah simbol Israel yang terikat hukum Taurat. (Harafiah)
Maka ketika Yesus mengendarai keledai ini merupakan simbol kedatanganNya sebagai raja Damai. Yesus tidak datang dengan murka dan dendam tetapi IA datang dengan lemah lembut dan belas kasihan dan datang sebagai pembebas.
Makna kedatanganNya yang sederhana ini memberikan pemahaman bahwa orang yang kecil dan miskin boleh berbesar hati datang kepadaNya tidak dengan ketakutan.

  1. Yesus memasuki Yerusalem dan respon banyak orang (ayat 6-11)
Mat 21:6  Maka pergilah murid-murid itu dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka.
Mat 21:7  Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesuspun naik ke atasnya.
Mat 21:8  Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan. Mat 21:9  Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"
Mat 21:10  Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: "Siapakah orang ini?"
Mat 21:11  Dan orang banyak itu menyahut: "Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea."

Dalam ayat 6, murid murid Yesus pergi dan berbuat seperti yang ditugaskan kepada mereka, hal ini menunjukkan bahwa kedua murid tersebut pergi tanpa protes, mereka langsung mengerjakan tugasnya tanpa bersungut sungut dan tanpa kuatir karena Yesus menjamin perjalanan mereka. Ini penting sebagai teladan bagi kita dalam mengerjakan setiap tugas yang diperintahkan Yesus.

Respon orang banyak,( ayat 8-11)
  1. Mereka menghamparkan pakaiannya dijalan.
  2. Ada yang memotong ranting ranting dari pohon dan menyebarkan dijalan
  3. Mereka menyambut Yesus yang dianggap sebagai Mesias dan Raja yang akan menyelamatkan mereka dari penjajahan Romawi. Karena dalam diri mereka dengan pernyataan penghormatannya ini mengungkapkan harapan bahwa Yesus yang mereka sambut adalah Raja yang akan membebaskan dan memerintah Israel.
Dan ini adalah sebagai gambaran untuk penghormatan bagi Raja.
(Bandingkan 2 Raja Raja 9:13)
2Ki 9:13  Segeralah mereka masing-masing mengambil pakaiannya dan membentangkannya di hadapan kakinya begitu saja di atas tangga, kemudian mereka meniup sangkakala serta berseru: "Yehu raja!"

Bahkan dalam ayat 9, dikatakan oleh orang orang “Hosana bagi anak Daud, diberkatilah Dia yang  datang dalam nama Tuhan”.
Perkataan dan penyambutan ini memberikan berapa pemahaman.

  1. Penyambutan mereka terhadap kerajaanNya dengan mengatakan HOSANA, memberikan pemahaman bahwa : Kata Hosana dalam bahasa Ibrani berarti “Hosiana” Save now ; selamatkanlah sekarang.
Kata-kata dalam ay 9 itu diambil dari Maz 118:25-26. Maz 118:25 oleh NIV  diterjemahkan sebagai berikut: “O LORD, save us” (= Ya TUHAN, selamatkanlah kami).
Secara  hurufiah, terjemahannya  seharusnya adalah:  “O LORD save now” (= Ya TUHAN selamatkanlah sekarang).
Jadi dari artinya, terlihat bahwa kata ‘Hosanna’ ini sebe­tulnya merupakan suatu istilah dalam doa / permohonan. Tetapi akhirnya, kata ini menjadi suatu istilah yang menyatakan sukacita dan pujian kepada Tuhan, dan  karena itulah maka pada saat itu lalu diucapkan kepada Yesus.

HAL-HAL YANG PENTING DALAM CERITA INI:
a)   Apa yang Yesus lakukan di sini merupakan proklamasi besar-besaran bahwa Ia adalah Mesias / Raja (ay 4-5  bdk. Zakh 9:9 yang merupakan nubuat tentang Mesias / Raja).
Yesus berulangkali melarang murid-muridNya memberitakan bahwa Ia adalah  Mesias, karena saat itu belum waktunya. Tetapi sekarang, pada saat waktunya sudah tiba, Ia sendiri memberitakan hal itu secara besar-besaran. Dikatakan ‘secara besar-besaran’ karena Ia melakukan hal itu di Yerusalem, dan Ia melakukannya menjelang Paskah (Ini Paskah Perjanjian Lama, yaitu peringatan keluarnya Israel dari Mesir) dimana semua orang Yahudi pergi ke Yerusalem.
b)   Tindakan Yesus ini menyebabkan rakyat menyambut dengan antusias. Ini menyebabkan tokoh-tokoh Yahudi makin marah dan membenci Yesus dan merencanakan untuk membunuh Yesus. Hal ini pasti disadari oleh Yesus, tetapi Ia melakukannya dengan sengaja, supaya Rencana Allah ten­tang kematianNya di atas kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita bisa terlaksana. Jadi, sebetulnya bagian ini penting sekali, karena tanpa adanya hal ini, Rencana Allah tentang penebusan dosa manusia tidak akan terlaksana.
c)   Tindakan Yesus ini juga dimaksudkan untuk menunjukkan kesalahan konsep Yahudi tentang Mesias (Orang Yahudi beranggapan bahwa Mesias adalah seorang raja duniawi). Karena itulah maka Yesus masuk ke Yerusalem menggunakan seekor keledai, bukan seekor kuda atau jerapah (bandingkan dengan ajaran Theologia Kemakmuran yang mengharuskan orang kristen menjadi kaya sehingga bisa naik mobil mewah!).
Apa artinya naik keledai?
·     William Barclay mengatakan bahwa keledai bukanlah binatang tunggangan yang hina. Keledai juga dipakai oleh raja / pemimpin, tetapi dipakai dalam keadaan damai (Hak 5:10 & 10:4). Sedangkan kuda dipakai dalam keadaan perang. Jadi, Yesus menyatakan diri sebagai Mesias / Raja dengan menunggang keledai, menun­jukkan diriNya sebagai Raja damai.
·      Calvin: Yesus naik keledai, bukan kuda. Disamping itu keledainya keledai pinjaman. Lagi pula keledainya tidak punya pelana sehingga harus dialasi dengan pakaian. Ini semua menunjukkan kemiskinan dan kerendahan hati.
Saya lebih menyetujui penafsiran ini, karena lebih cocok dengan kontex (kata ‘lemah lembut’ dalam ay 5, dalam bahasa Yunaninya adalah PRAUS. Ini adalah kata yang sukar sekali diterjemahkan. Tetapi salah satu arti dari kata itu adalah ‘rendah hati’).
Dengan demikian, terlihat dengan jelas bahwa sekalipun Yesus di sini  menyatakan diri sebagai Mesias / Raja, tetapi Ia sekaligus menunjukkan bahwa diriNya bukanlah raja duniawi, dan kerajaanNya bukanlah kerajaan duniawi! Kita semua mempunyai seorang Raja yang bukan raja duniawi. Jadi, patutkah kalau kita hidup untuk dunia?

PERENUNGAN:
  1. KESETIAAN DALAM TUGAS BAPA.
-          Satu waktu Yesus dielu elukan sebagai Raja, kemudian hari orang yang sama meneriakkan “Salibkan dia, salibkan dia”. Ada dua pilihan dalam diri Yesus, melakukan kehendak Bapa mati diatas kayu salib? Ataukah berpaling dari kehendak Bapa?....
  1. SEBAGAI PRIBADI YANG RENDAH HATI.
-          Semua orang pada saat itu mendambakan Mesias yang datang adalah seorang raja yang mampu membebaskan mereka dari penjajahan Romawi.  Tetapi dalam teks yang kita baca jauh sekali berbeda dengan yang didambakan oleh orang orang, yang datang Yesus dalam kesederhanaan menunggang keledai.
  1. KEPATUHAN KEPADA ALLAH BAPA
-          Dalam menjalankan misiNya Yesus patuh kepada kehendak Allah Bapa.
Ilustrasi untuk menggambarkan kepatuhan:
Pada suatu hari ada seorang raja yang pulang tengah malam dari sebuah tugas penting. Cuaca pada saat itu sangat dingin, sehingga kota tersebut sangat dingin sekali. Ketika Raja itu melewati pintu gerbang kota, ada seorang penjaga yang sedang dalam posisi tertidur dan mukanya ditutup topi. Biasanya jika Raja lewat penjaga yang menjaga gerbang akan mengatakan “Hormat kepada paduka” sambil membuka topi, tetapi si penjaga ini tetap tertidur dan Raja menyuruh panglima menghukum penjaga tersebut. Ketika panglima membuka topinya ternyata penjaga itu sudah mati. Dia mati dalam tugasnya, walaupuan cuaca dingin dan dalam kondisi sakit, tapi ia patuh akan tugasnya. Dan akhirnya sang Raja mengambil topinya dan menggantikan dengan mahkota Raja.
Walaupun mahkota itu dipakai kan hanya sebentar, karena penjaga yang mati itu patuh akan tugas maka dia mendapat kehormatan dari kepatuhannya.
                     
Oleh karena itu mari kita meneladani Yesus dengan patuh dan tidak gentar menghadapi penolakan dan tekanan dunia ini, karena Allah menyertai kita dan akan menyiapkan mahkota kehidupan bagi kita. Amin.