Fajar terbangun dari tidur lelap
Sebuah penantian akan kebenaran kembali berharap
Akankah suara kebenaran menjadi nyata
Ataukah hanya ilusi semata
Saat kebenaran telah di ragukan
Saat kebenaran dapat diperjual belikan
Saat kebenaran antara ada dan tiada
Saat kebenaran berkata dimanakah saya
Akan kah kebenaran menjadi nyata
ataukah sudah terbuang karena uang
Akankah impian tentang kebenaran terbangunkan
Ataukah sudah tersingkir karena nefotisme belaka
Sanubari bertanya dalam hati
Inikah kebenaran ketika sudah terkolusi
Iman bertanya dalam mimpi
Akankah sumber kebenaran terus terkontaminasi
Ketika si peneriak kebenaran tereduksi
Adakah engkau mau diam seribu bahasa
Ketika wakil kebenaran tidak memiliki hati
Akankah engkau tetap diam menanti
(Perenungan akan Kebenaran sejati By Dave)
Pasca Paskah 2014..
-Panggilan pelayanan adalah anugerah Tuhan Yesus Kristus, Daud Kharis Ministry adalah bagian dari impian, visi dan misi panggilan pelayanan hambaNya, bagi Tuhan dan bagi GerejaNya. -Blog ini hanyalah catatan kecil dan langkah iman dari sebuah impian besar yang Tuhan tanamkan bagi masa depan dan pelayanan hambaNya. -Semoga blog ini menjadi berkat tersendiri bagi anda. Tuhan Yesus memberkati.
SELAMAT DATANG
Selamat datang di blog saya, semoga anda diberkati, Tuhan Yesus mengasihi anda.
Jika membutuhkan pelayanan saya silahkan menghubungi email dave_kandar@yahoo.com; atau Hp. 0813-6409-5029.
Jika membutuhkan pelayanan saya silahkan menghubungi email dave_kandar@yahoo.com; atau Hp. 0813-6409-5029.
Tentang saya
- David Kandar 甘大卫
- Pelayanan di Gereja Methodist Indonesia (GMI) Getsemani Binjai Sumatera Utara sebagai asistan gembala sidang dan gembala Pos Pelayanan di Brahrang (2004-2011). Gembala Sidang GMI Damai Sejahtera Jakarta Barat (2011-2013). Asistan gembala sidang di GMI Anugerah Batam (2013-2014). Gembala Sidang GMI Kana Marelan (2014-2015). Pimpinan Perguruan PKMI Methodist-10 TK-SD-SMP Belawan (2015-2018). Asistan Pimpinan Jemaat GMI Kanaan Medan (2018-2019). Pimpinan Perguruan PKMI 2 Kisaran Asahan (2019-2021). Gembala Sidang GMI Kanaan Medan (2021-2022). Pimpinan Perguruan PKMI Pangkalan Brandan dan Gembala Sidang GMI Pangkalan Brandan (2022- sekarang) Tinggal di Pangkalan Brandan Langkat dan melayani bersama istri Pdt. Delima Li En dan dikaruniai seorang anak Daud Kharis Delvidson Kandar.
Tuesday, April 22, 2014
Ephoria kebangkitan
Paskah lewat dalam ingatan
Gegap gempita perayaan
membahana
Kuatir kini hanya ephoria sesaat
Kehilangan makna tanpa harapan
Yang ada hanyalah kebanggaan tanpa tujuan
Dulu murid bersuka karna kebangkitan
Saat ini apakah sama
Ataukah hanya sebuah festival
Yesus bangkit hanya sebuah historikal
Ephoria kebangkitan by Dave
(Inspirasi pasca paskah)
Gegap gempita perayaan
membahana
Kuatir kini hanya ephoria sesaat
Kehilangan makna tanpa harapan
Yang ada hanyalah kebanggaan tanpa tujuan
Dulu murid bersuka karna kebangkitan
Saat ini apakah sama
Ataukah hanya sebuah festival
Yesus bangkit hanya sebuah historikal
Ephoria kebangkitan by Dave
(Inspirasi pasca paskah)
Inspirasi murid dalam duka dan suka
Bersembunyi, ketakutan, hilang harapan
Kuatir, susah sedih dirasa
Cemas, bingung, gundah gulana, merasuk jiwa
Guru, mengapa Engkau tega...
Tanpa daya Engkau tergantung di kayu salib
Tanpa harapan Engkau tersiksa seorang diri
Bahkan, mati meninggalkan perih dihati kami
Yang terperi menahan jeritan hati
Tiga hari Kau berdiam dalam keheningan
Tiga hari kubur batu saksi bisu keputus asaan
Tiga hari kami hilang arah dan harapan
Tiga hari kami menanti tanpa kejelasan
Sudahlah cukup duka kami
Sudahlah cukup hilang harapan kami
Sudahlah cukup ketakutan kami
Sudahlah cukup kesedihan kami
Kini, Kau nyatakan janjiMU
Kini, Kau buktikan ucapanMU
Kini, Kau bangkit karna kuasaMU
Kini, Kau berikan kami harapan baru
Paskah, 20 April 2014
(Inspirasi murid dalam duka dan suka)
Kuatir, susah sedih dirasa
Cemas, bingung, gundah gulana, merasuk jiwa
Guru, mengapa Engkau tega...
Tanpa daya Engkau tergantung di kayu salib
Tanpa harapan Engkau tersiksa seorang diri
Bahkan, mati meninggalkan perih dihati kami
Yang terperi menahan jeritan hati
Tiga hari Kau berdiam dalam keheningan
Tiga hari kubur batu saksi bisu keputus asaan
Tiga hari kami hilang arah dan harapan
Tiga hari kami menanti tanpa kejelasan
Sudahlah cukup duka kami
Sudahlah cukup hilang harapan kami
Sudahlah cukup ketakutan kami
Sudahlah cukup kesedihan kami
Kini, Kau nyatakan janjiMU
Kini, Kau buktikan ucapanMU
Kini, Kau bangkit karna kuasaMU
Kini, Kau berikan kami harapan baru
Paskah, 20 April 2014
(Inspirasi murid dalam duka dan suka)
Inspirasi realita iman kebangkitan
Kubur batu tidak dapat menahanNya
Tentra Romawi tidak sanggup menjagaNya
Kuasa maut dikalahkanNya
Harapan keji para Imam dan tua tua dilalukanNya
Hai maut dimanakah sengatmu
Hai kedengkian dunia malukah diriMu
Sesungguhnya kalian yang terlalu
Dan tidak tau malu
DIA yg kau puja Hosana
DIA juga yang kau teriakkan salibkan
DIA juga yg berkata "ampunilah mereka"
Sadarkah kalian akan realita iman
Kini batu sudah tersingkir
Kata kataNya sudah ditepati
DIA bangkit, sudah bangkit
Membawa harapan yang abadi
Dulu, kami berduka, kau bersuka
kau anggap DIA mati
Kini, kau berduka, kami bersuka
Nyatanya DIA bangkit
Paskah, 20 April 2014 by Dave
(Inspirasi realita iman kebangkitan)
Tentra Romawi tidak sanggup menjagaNya
Kuasa maut dikalahkanNya
Harapan keji para Imam dan tua tua dilalukanNya
Hai maut dimanakah sengatmu
Hai kedengkian dunia malukah diriMu
Sesungguhnya kalian yang terlalu
Dan tidak tau malu
DIA yg kau puja Hosana
DIA juga yang kau teriakkan salibkan
DIA juga yg berkata "ampunilah mereka"
Sadarkah kalian akan realita iman
Kini batu sudah tersingkir
Kata kataNya sudah ditepati
DIA bangkit, sudah bangkit
Membawa harapan yang abadi
Dulu, kami berduka, kau bersuka
kau anggap DIA mati
Kini, kau berduka, kami bersuka
Nyatanya DIA bangkit
Paskah, 20 April 2014 by Dave
(Inspirasi realita iman kebangkitan)
Friday, April 18, 2014
Inspirasi kubur batu, esok menjadi kubur kosong
Ketika sejarah diputar balikkan kadang dilupakan,
Ketika iman dan histori menjadi sebuah dilema,
Ketika kenyataan dan penggores kenyataan akhirnya tersingkirkan,
Akhirnya semua menjadi abu abu dan kelabu dan menjadi bayangan,
Akhirnya lambat laun mulai hilang lenyap,
Ketika iman dan histori menjadi sebuah dilema,
Ketika kenyataan dan penggores kenyataan akhirnya tersingkirkan,
Akhirnya semua menjadi abu abu dan kelabu dan menjadi bayangan,
Akhirnya lambat laun mulai hilang lenyap,
Inikah sebuah distorsi iman semu,
Engkau saat ini yang sedang terkubur,
Walau kenyataan adalah Engkau kebangkitan hidup,
Harap kami tidak mengulang peristiwa lampau,
Menyanjung Engkau, tetapi akhirnya menyandung Engkau.
Saat ini hanyalah harapan kami selalu,
biarlah iman kami kembali bangkit dan tidak semu,
Seiring kebangkitanMU,
Biarlah sejarah kembali membaharu,
Dan iman kami menjadi baru.
Bagi kami dan bagi Gereja-Mu,
(Inspirasi Kubur Batu, esok menjadi kubur kosong)
Sabtu, 19 April 2014. By Dave
Engkau saat ini yang sedang terkubur,
Walau kenyataan adalah Engkau kebangkitan hidup,
Harap kami tidak mengulang peristiwa lampau,
Menyanjung Engkau, tetapi akhirnya menyandung Engkau.
Saat ini hanyalah harapan kami selalu,
biarlah iman kami kembali bangkit dan tidak semu,
Seiring kebangkitanMU,
Biarlah sejarah kembali membaharu,
Dan iman kami menjadi baru.
Bagi kami dan bagi Gereja-Mu,
(Inspirasi Kubur Batu, esok menjadi kubur kosong)
Sabtu, 19 April 2014. By Dave
Tuesday, April 15, 2014
“JANGAN BIARKAN ORANG MATI MEMPENGARUHI HIDUP ANDA
(Matius
28:11-15)
Mat
28:11 Ketika
mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan
memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.
Mat
28:12 Dan
sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan
sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu
Mat
28:13 dan
berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam
dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.
Mat 28:14 Dan apabila hal ini kedengaran
oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh
kesulitan apa-apa."
Mat
28:15 Mereka
menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan
ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
Peristiwa penderitaan, penyaliban, kematian, dan
kebangkitan Kristus adalah peristiwa spektakuler dalam sejarah peradaban
manusia. Mengapa demikian?
1.
Dari sekian banyak manusia yang dihukum salib pada jamannya, hanyalah Yesus
satu satunya yang dicatat dalam sejarah dan ini merupakan suatu peristiwa
terpenting.
2.
Karya Tuhan Yesus, harus di pahami secara lengkap. Karena penderitaan
tanpa salib adalah sia sia, karena nubuatan
penderitaan tidak tergenapi dan kematian
tanpa kebangkitan adalah sia sia, karena iman Kristen adalah iman kebangkitan,
bukan kematian. Tanpa kebangkitan Yesus, Ia hanyalah manusia sama dengan
manusia lain yang dihukum salib pada masa itu.
Pada teks ini, dicatat bahwa Imam imam kepala dan
tua tua menjadi galau, dan mereka mengambil keputusan untuk memperalat serdadu
serdadu menyebarkan berita bohong bahwa murid murid Yesus mencuri jenazah
Yesus. Mengapa mereka ketakutan?
Karena mereka, imam imam kepala dan para tua tua
kuatir akan otoritas religious dan pamor serta keterkenalan mereka tersaingi
oleh Yesus yang bangkit.
Kebangkitan Yesus membuktikan kebenaran akan
ucapanNya bahwa IA adalah Mesias Anak Allah. Dan ini juga membuktikan peristiwa
keIllahianNya.
Seandai nya, kita berandai andai, Yesus mati dan
tidak bangkit, tentunya kenyataan akan terbalik, imam imam kepala dan tua tua
akan merasa menang dan diatas angin. Karena keyakinan dan pemahaman mereka akan
Yesus yang salah akan dibenarkan dengan pengandaian Yesus mati. Kematian Yesus
juga akan menutupi kebobrokan, kebohongan, kekuatiran, dan kerusakan hidup
moral kerohanian mereka.
Tetapi fakta berbicara lain, Yesus bangkit,
kebangkitanNya meruntuhkan kegembiraan mereka, dan mengungkapkan segala hal
tentang kerusakan hidup mereka. Imam imam kepala dan tua tua ketakutan,
Mari kita bandingkan dengan para murid:
KETIKA YESUS DI SALIB DAN MATI SAMPAI KEPADA KUBUR KOSONG
- Para murid bersembunyi. (Yohanes 20:19), mereka takut kepada orang Yahudi, Iman para murid adalah saya sebut IMAN KEMATIAN, IMAN TANPA HARAPAN.
- Thomas, salah satu murid, tidak percaya jikalau tidak ada bukti. IMAN BUKTI. (Bandingkan Ibrani 11:1)
- Iman murid yang sedang menuju Emaus. (Lukas 24:13-35). IMAN TAK BERPENGHARAPAN (Ayat 21-24)
KETIKA YESUS BANGKIT DAN
MENAMPAKKAN DIRI KEPADA PARA MURID BAHKAN SAMPAI KENAIKAN.
- Semangat dan keberanian para murid dipulihkan. (Lukas 24:33-35)
- Para murid diberikan mandat dan otoritas (Lukas 24: 45-49)
- Para murid bersukacita (Lukas 24:52)
- Para murid Setia (Lukas 24:53)
DALAM POSISI MANAKAH IMAN KITA?
-Para Imam iman dan tua tua
-Para murid
Monday, April 14, 2014
HOSANA BAGI SANG RAJA
Matius
21:1-11
Mat
21:1
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di
Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
Mat 21:2
dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ
kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada
dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku.
Mat 21:3
Dan jikalau ada orang menegor kamu, katakanlah: Tuhan memerlukannya. Ia
akan segera mengembalikannya."
Mat 21:4
Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi:
Mat 21:5
"Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia
lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang
muda."
Mat 21:6
Maka pergilah murid-murid itu dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus
kepada mereka.
Mat 21:7
Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya
dengan pakaian mereka dan Yesuspun naik ke atasnya.
Mat 21:8
Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di
jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan
menyebarkannya di jalan.
Mat 21:9
Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya
dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia
yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!"
Mat 21:10 Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah
seluruh kota itu dan orang berkata: "Siapakah orang ini?"
Mat 21:11 Dan orang banyak itu menyahut: "Inilah
nabi Yesus dari Nazaret di Galilea."
A.
PENDAHULUAN.
Sebagai orang percaya kita harus
benar benar meneladani Tuhan Yesus baik dari perkataan dan perbuatan kita. Karakter Yesus lah yang harus kita teladani,
ketika banyak orang mencaci maki dan berusaha untuk menyalibkanNya, sedikitpun
Ia tidak membalasNya, Yesus tidak membiarkan caci maki dan ancaman serta
perbuata n orang jahat masuk ke dalam hatinya dan menguasai hatiNya, namun
sebaliknya Ia mengasihi, mengampuni dan bahkan menyelamatkan manusia dari
segala dosa dosanya.
Pelayanan dan kehidupan Yesus yang
walaupun Ia adalah Anak Allah yang memiliki kuasa dan wewenang Illahi tidak
serta merta Ia menggunakan kekuasanNya dan kedaulatanNya. Tetapi Ia tampil
sederhana, kehadiranNya di dalam dunia membawa perubahan dan membawa damai
sejahtera.
Bukan hanya itu, kesetiaan dan
kepatuhanNya kepada Bapa yang mengutusNya itu juga yang patut kita teladani,
mengapa ? karena kita hamba/ Anak Tuhan yang tentunya kita harus hidup dari
buah pelayanan yang Yesus ajarkan. Menjadi hamba, merendahkan diri dan bersedia
memberi diri secara total dengan
ketaatan dan mau diperbaharui senantiasa dalam Tuhan dan bersedia menghadapi
tantangan dalam bersaksi menyaksikan
karya Kristus dalam hidup kita untuk semua orang.
B. ISI
Dalam nats bacaan kita saat saat
pra paskah dan saat saat passion memberikan kita pemahaman tentang beberapa hal
yang saya bagi menjadi 3 hal (bagian):
- Persiapan kedatangan Yesus, (Ayat 1-3)
Mat
21:1
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di
Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya
Mat 21:2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang
di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina
tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah
keduanya kepada-Ku.
Mat 21:3 Dan jikalau ada orang menegor kamu,
katakanlah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya."
Sebelum
Yesus memasuki kota Yerusalem, terlihat bahwa Yesus denga sengaja singgah di Betfage. (Betfage :
suatu tempat di Palestina), hal ini mengindentifikasikan kepada kita bahwa
Yesus bukan hanya lewat tetapi Yesus mengetahui ada yang harus dilakukan di
Betfage.
Dalam
bacaan kita, Yesus menyuruh 2 muridNya
untuk pergi ke kampung yang ada di depannya dan mengambil seekor keledai
betina. Dan ini memberikan penjelasan
bahwa Yesus mengetahui keberadaan ciptaanNya, dia tahu bahwa di depan kampung
sana ada keledai.
Dan
Yesus mengantisipasi murid-murid yang dikirimnya apabila ada yang menegur dan
ditanya ketika mengambil keledai itu yang notabenenya bukan miliknya, maka
murid muridnya harus mengatakan “Tuhan memerlukanNya dan akan
mengembalikannya”. Ini mengajarkan kejujuran dan keterbukaan bahwa apa yang
dipinjam akan dikembalikan.
(Ini pemahaman
sederhana dari ayat 1-3)
- Nubuatan dan penggenapan (ayat 4-5)
Dalam
kitab Zakharia 9:9-10;
Zec
9:9
Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah,
hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah
lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.
Zec 9:10
Ia akan melenyapkan kereta-kereta dari Efraim dan kuda-kuda dari
Yerusalem; busur perang akan dilenyapkan, dan ia akan memberitakan damai kepada
bangsa-bangsa. Wilayah kekuasaannya akan terbentang dari laut sampai ke laut
dan dari sungai Efrat sampai ke ujung-ujung bumi.
Nabi
Zakharia sudah menubuatkan bahwa Mesias akan datang dengan lemah lembut dan
dengan mengendarai keledai, bukan dengan kuda yang selalu dipakai untuk
berperang. Keledai dikenal dengan stamina dan kemampuannya yang kuat dalam mengangkat beban berat, merupakan
binatang tunggangan pilihan bagi kaum bangsawan di dunia Alkitab.
Keledai
adalah lambang dalam PL sebagai gambaran binatang yang mudah dijinakkan dan
sebagai symbol kemanusiaan dan kedamaian, sedangkan ada penafsir lain
mengatakan bahwa symbol keledai adalah simbol bangsa Israel dan keledai yang
terikat adalah simbol Israel yang terikat hukum Taurat. (Harafiah)
Maka
ketika Yesus mengendarai keledai ini merupakan simbol kedatanganNya sebagai
raja Damai. Yesus tidak datang dengan murka dan dendam tetapi IA datang dengan
lemah lembut dan belas kasihan dan datang sebagai pembebas.
Makna
kedatanganNya yang sederhana ini memberikan pemahaman bahwa orang yang kecil
dan miskin boleh berbesar hati datang kepadaNya tidak dengan ketakutan.
- Yesus memasuki Yerusalem dan respon banyak orang (ayat 6-11)
Mat 21:6 Maka pergilah murid-murid itu dan berbuat
seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka.
Mat 21:7 Mereka membawa keledai betina itu bersama
anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan Yesuspun naik ke atasnya.
Mat
21:8
Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di
jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan
menyebarkannya di jalan. Mat 21:9 Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus
dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya: "Hosana bagi Anak
Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang
mahatinggi!"
Mat
21:10
Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang
berkata: "Siapakah orang ini?"
Mat
21:11
Dan orang banyak itu menyahut: "Inilah nabi Yesus dari Nazaret di
Galilea."
Dalam
ayat 6, murid murid Yesus pergi dan berbuat seperti yang ditugaskan kepada
mereka, hal ini menunjukkan bahwa kedua murid tersebut pergi tanpa protes,
mereka langsung mengerjakan tugasnya tanpa bersungut sungut dan tanpa kuatir
karena Yesus menjamin perjalanan mereka. Ini penting sebagai teladan bagi kita
dalam mengerjakan setiap tugas yang diperintahkan Yesus.
Respon
orang banyak,( ayat 8-11)
- Mereka menghamparkan pakaiannya dijalan.
- Ada yang memotong ranting ranting dari pohon dan menyebarkan dijalan
- Mereka menyambut Yesus yang dianggap sebagai Mesias dan Raja yang akan menyelamatkan mereka dari penjajahan Romawi. Karena dalam diri mereka dengan pernyataan penghormatannya ini mengungkapkan harapan bahwa Yesus yang mereka sambut adalah Raja yang akan membebaskan dan memerintah Israel.
Dan ini adalah
sebagai gambaran untuk penghormatan bagi Raja.
(Bandingkan 2
Raja Raja 9:13)
2Ki 9:13
Segeralah mereka masing-masing mengambil pakaiannya dan membentangkannya
di hadapan kakinya begitu saja di atas tangga, kemudian mereka meniup
sangkakala serta berseru: "Yehu raja!"
Bahkan
dalam ayat 9, dikatakan oleh orang orang “Hosana bagi anak Daud, diberkatilah
Dia yang datang dalam nama Tuhan”.
Perkataan
dan penyambutan ini memberikan berapa pemahaman.
- Penyambutan mereka terhadap kerajaanNya dengan mengatakan HOSANA, memberikan pemahaman bahwa : Kata Hosana dalam bahasa Ibrani berarti “Hosiana” Save now ; selamatkanlah sekarang.
Kata-kata dalam ay 9 itu diambil dari
Maz 118:25-26. Maz 118:25 oleh NIV diterjemahkan sebagai
berikut: “O LORD, save us” (= Ya TUHAN, selamatkanlah kami).
Secara hurufiah,
terjemahannya seharusnya adalah: “O LORD save now” (= Ya
TUHAN selamatkanlah sekarang).
Jadi dari artinya,
terlihat bahwa kata ‘Hosanna’ ini sebetulnya merupakan suatu istilah dalam doa
/ permohonan. Tetapi akhirnya, kata ini menjadi suatu istilah yang menyatakan
sukacita dan pujian kepada Tuhan, dan karena itulah maka pada saat itu
lalu diucapkan kepada Yesus.
HAL-HAL YANG PENTING DALAM CERITA INI:
a) Apa yang
Yesus lakukan di sini merupakan proklamasi besar-besaran bahwa Ia adalah Mesias
/ Raja (ay 4-5 bdk. Zakh 9:9 yang merupakan nubuat tentang
Mesias / Raja).
Yesus berulangkali
melarang murid-muridNya memberitakan bahwa Ia adalah Mesias, karena saat
itu belum waktunya. Tetapi sekarang, pada saat waktunya sudah tiba, Ia sendiri
memberitakan hal itu secara besar-besaran. Dikatakan ‘secara besar-besaran’
karena Ia melakukan hal itu di Yerusalem, dan Ia melakukannya menjelang Paskah
(Ini Paskah Perjanjian Lama, yaitu peringatan keluarnya Israel dari Mesir)
dimana semua orang Yahudi pergi ke Yerusalem.
b) Tindakan
Yesus ini menyebabkan rakyat menyambut dengan antusias. Ini menyebabkan
tokoh-tokoh Yahudi makin marah dan membenci Yesus dan merencanakan untuk
membunuh Yesus. Hal ini pasti disadari oleh Yesus, tetapi Ia melakukannya
dengan sengaja, supaya Rencana Allah tentang kematianNya di atas kayu salib
untuk menebus dosa-dosa kita bisa terlaksana. Jadi, sebetulnya bagian ini
penting sekali, karena tanpa adanya hal ini, Rencana Allah tentang penebusan
dosa manusia tidak akan terlaksana.
c) Tindakan
Yesus ini juga dimaksudkan untuk menunjukkan kesalahan konsep Yahudi tentang
Mesias (Orang Yahudi beranggapan bahwa Mesias adalah seorang raja duniawi).
Karena itulah maka Yesus masuk ke Yerusalem menggunakan seekor keledai, bukan
seekor kuda atau jerapah (bandingkan dengan ajaran Theologia Kemakmuran yang
mengharuskan orang kristen menjadi kaya sehingga bisa naik mobil mewah!).
Apa artinya naik keledai?
· William Barclay mengatakan bahwa keledai bukanlah binatang
tunggangan yang hina. Keledai juga dipakai oleh raja / pemimpin, tetapi dipakai
dalam keadaan damai (Hak 5:10 & 10:4). Sedangkan kuda dipakai dalam
keadaan perang. Jadi, Yesus menyatakan diri sebagai Mesias / Raja dengan menunggang
keledai, menunjukkan diriNya sebagai Raja damai.
· Calvin: Yesus naik keledai, bukan kuda. Disamping itu
keledainya keledai pinjaman. Lagi pula keledainya tidak punya pelana sehingga
harus dialasi dengan pakaian. Ini semua menunjukkan kemiskinan dan kerendahan
hati.
Saya lebih menyetujui
penafsiran ini, karena lebih cocok dengan kontex (kata ‘lemah lembut’ dalam
ay 5, dalam bahasa Yunaninya adalah PRAUS. Ini adalah kata yang sukar
sekali diterjemahkan. Tetapi salah satu arti dari kata itu adalah ‘rendah
hati’).
Dengan demikian,
terlihat dengan jelas bahwa sekalipun Yesus di sini menyatakan diri
sebagai Mesias / Raja, tetapi Ia sekaligus menunjukkan bahwa diriNya bukanlah
raja duniawi, dan kerajaanNya bukanlah kerajaan duniawi! Kita semua mempunyai seorang
Raja yang bukan raja duniawi. Jadi, patutkah kalau kita hidup untuk dunia?
PERENUNGAN:
- KESETIAAN DALAM TUGAS BAPA.
-
Satu waktu Yesus dielu elukan
sebagai Raja, kemudian hari orang yang sama meneriakkan “Salibkan dia, salibkan
dia”. Ada dua pilihan dalam diri Yesus, melakukan kehendak Bapa mati diatas
kayu salib? Ataukah berpaling dari kehendak Bapa?....
- SEBAGAI PRIBADI YANG RENDAH HATI.
-
Semua orang pada saat itu
mendambakan Mesias yang datang adalah seorang raja yang mampu membebaskan
mereka dari penjajahan Romawi. Tetapi
dalam teks yang kita baca jauh sekali berbeda dengan yang didambakan oleh orang
orang, yang datang Yesus dalam kesederhanaan menunggang keledai.
- KEPATUHAN KEPADA ALLAH BAPA
-
Dalam menjalankan misiNya Yesus
patuh kepada kehendak Allah Bapa.
Ilustrasi
untuk menggambarkan kepatuhan:
Pada suatu
hari ada seorang raja yang pulang tengah malam dari sebuah tugas penting. Cuaca
pada saat itu sangat dingin, sehingga kota tersebut sangat dingin sekali.
Ketika Raja itu melewati pintu gerbang kota, ada seorang penjaga yang sedang
dalam posisi tertidur dan mukanya ditutup topi. Biasanya jika Raja lewat
penjaga yang menjaga gerbang akan mengatakan “Hormat kepada paduka” sambil
membuka topi, tetapi si penjaga ini tetap tertidur dan Raja menyuruh panglima
menghukum penjaga tersebut. Ketika panglima membuka topinya ternyata penjaga
itu sudah mati. Dia mati dalam tugasnya, walaupuan cuaca dingin dan dalam
kondisi sakit, tapi ia patuh akan tugasnya. Dan akhirnya sang Raja mengambil
topinya dan menggantikan dengan mahkota Raja.
Walaupun
mahkota itu dipakai kan hanya sebentar, karena penjaga yang mati itu patuh akan
tugas maka dia mendapat kehormatan dari kepatuhannya.
Oleh karena itu mari kita meneladani Yesus dengan patuh dan
tidak gentar menghadapi penolakan dan tekanan dunia ini, karena Allah menyertai
kita dan akan menyiapkan mahkota kehidupan bagi kita. Amin.
Subscribe to:
Posts (Atom)