Khotbah GMI Getsemani
11 Januari 2009
Oleh; GI. David kandar, S.Th
diterjemahkan penyampaiannya dalam Bahasa Mandarin oleh : Sdr. Fu Ta Cang
“PERGI”
“Karena itu pergilah, jadikan semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam Nama Bapa, dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Ku perintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
(Matius 28:19-20)
Saudara/ i yang Tuhan Yesus kasihi, Matius 28 :19-20 adalah ayat yang dikenal sebagai Amanat Agung dari Yesus Kristus, mengapa dikatakan demikian, karena kalimat di atas adalah pesan terakhir kepada murid-muridNya sebelum kenaikanNya ke Surga.
Amanat atau pesan ini, bukan saja hanya kepada murid-murid Yesus saat itu, tetapi kepada kita yang mengaku diri sebagai murid-murid Tuhan Yesus, anak Tuhan yang telah memiliki jaminan keselamatan kekal dari Yesus Kristus. Juga amanat ini ditujukan bagi gereja-gereja yang mengakui bahwa Tuhan Yesus adalah kepala gerejaNya.
Saudara/i banyak hal dikerjakan gereja pada saat ini, atau dikerjakan orang percaya pada zaman ini, yaitu, datang kebaktian atau acara-acara gereja secara teratur, memberikan persembahan secara sukarela kepada gereja, mendukung program-program yang dijalankan oleh gereja (seperti Gereja kita 7 in 1), ikut ibadah (ok), ikut persekutuan (rajin), ikut pembinaan (tidak pernah absen), ikut pelayanan (sudah), satu hari satu kebaikan (malah saya lebih dari satu kebaikan), satu minggu satu jam doa syafaat (saya bahkan 3 jam bahkan lebih), dan yang terakhir 1 tahun satu jiwa buat Tuhan (ini susah, satu pun tidak dapat, karena takut, gengsi, masa bodo). Dan akhirnya karena yang ke 7 tidak bisa dilakukan beralasan mentaati hukum ke sebelas “Jangan berbuat ulah”. Memang kelihatannya semua yang dilakukan diatas baik karena dari 7 program gereja kita, enam sudah dilaksanakan, tetapi kalau jemaat bisa buat yang lebih baik, mengapa tidak dilakukan?
Bagaimana jemaat yang lebih baik itu:
1. Setiap jemaat, adalah setiap orang yang sudah mengenal Kristus harus membuat Kristus lebih dikenal.
2. Jemaat yang sudah bertumbuh harus menolong sesamanya dalam pertumbuhan kerohanian
Bagaimana caranya?
Membuat Kristus lebih dikenal, caranya mengabarkannya. Perhatikan Matius 28:19-20:
Dalam Matius 28:19, dimulai dengan kata
Pergi,
berarti suatu kalimat perintah, pergilah, adalah suatu penekanan dari kata pergi “therefore go”, kata pergi ini berbicara tentang kuantitas/ jumlah, pencaharian akan jiwa-jiwa terhilang, atau dengan kata lain Going travelling/ Misi/ Mission. Berkeliling mencari jiwa yang belum terjangkau (unreach people). Contoh atau teladan yang paling jelas dari kata pergi ini adalah dari Tuhan Yesus sendiri ketika Ia ada di dunia ini, mengerjakan tugas Bapa, Ia pergi menyusuri Galilea, menyembuhkan (healing), memulihkan, dan menjangkau setiap jiwa yang terhilang, yang terkurung oleh budaya Yahudi dengan hukum yang mematikan,(dunia ini banyak orang terhilang karena belum percaya Tuhan Yesus dan masih terkurung oleh budaya/ adat istiadat, (contoh; orang/ suku Tionghua).
Kalimat selanjutnya,
jadikan semua bangsa...
Maksud di sini berbicara tentang tujuan misi itu sendiri, tujuan dari kata “pergi” itu, yaitu memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa. Hal ini memberikan penjelasan bahwa penekanan tujuan dari misi tidak ada batasan sosial, budaya, adat istiadat.
Banyak zaman sekarang pekabaran Injil dibatasi oleh adat istiadat, kelas sosial
(Ilustrasi: Peristiwa mahatma Gandhi).....
Memang benar dalam konteks misi ada satu tujuan atau Visi, tetapi dalam konteks penerimaan tidak. Maksudnya, dalam pekabaran Injil boleh kita mempunyai misi dan visi ke suatu tempat, daerah. Tetapi dalam konteks penerimaan bagi jiwa yang sudah di dapatkan tidak ada batasan.
(jangan sampai peristiwa Mahatma Gandi terjadi)..
Murid, disini menjelaskan tentang kuantitas dan kualitas (jumlah dan mutu), Murid/ memuridkan memberikan suatu defini orang yang hidupnya mencerminkan pengajaran dari Yesus Kristus, murid berarti mempertahankan dan melanjutkan pengajaran gurunya, dan dari segi pengajaran berbicara tentang kualitas, tetapi dari segi memuridkan, memberikan definisi tentang kuantitas/ jumlah (istilah pelipat gandaan...........(Ilustrasi: MLM)
Baptislah mereka......
Banyak orang belum memahami arti baptis. Baptisan sebagai suatu arti dimana saudara diminta berdiri dan mengaku percaya bahwa Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Sebagai suatu janji atau komitmen di hadapatn Tuhan dan sesama jemaat yang harus dipertanggung jawabkan di dalam kehidupan kita ketika kita sudah masuk di dalam komunitas ke Kristenan.
Mengajar/ Teaching. – Didaskalos.
Dalam dunia sekarang ini, pengajaran dianggap tidak perlu, dan dalam dunia sekarang ini, banyak orang menghindar dari ajaran-ajaran yang sejati, (II Tim. 4).
Di sinagoge Yesus mengadakan: Kegiatan Mengajar.
Didaskalos – mengajar, seorang guru, dalam agama Yahudi adalah seorang yang memiliki wewenang untuk menafsirkan kitab Torah. Jadi tidak sembarangan orang atau tokoh agama diperbolehkan untuk menafsirkan dan mengajar Torah.
Didaskalos berhubungan dengan kata Grammateis, artinya “Scribes”, atau seorang yang
bertanggungjawab mengajarkan kebenaran dan keselamatan kepada umat.
Menurut Gerhardsson, B., dalam bukunya The Mighty Acts of Jesus according to Matthew,
menulis bahwa Yesus di sinagoge sedang melakukan “Block Teaching”. Dan mata kuliah atau
bahan yang diajarkan Yesus adalah “Exposition of Torah”.
Jadi apa yang dilakukan oleh Yesus ini begitu penting dan urgen, karena dalam jaman itu dimata
Yesus, sinagoge bukan lagi melambangkan kehadiran Allah, tetapi: lambang dari “Isolasi tokoh agama (Tokoh agama dihormati dan lebih didengar lebih dari pada menghormati dan taat
kepada Tuhan)”, kemunafikan, kepalsuan, dan kesesatan.” Itulah sebabnya kalau kita membaca
seluruh kitab Injil ini sinagoge bukanlah tempat orang-orang berdosa dan kafir untuk mencari
Tuhan walaupun disitu ada banyak ahli-ahli Taurat yang tahu banyak tentang Allah dan Torat.
Mereka tidak ingin ke sana karena hidup ahli Taurat dan orang Farisi itu penuh dengan diskriminasi,
cari keuntungan, kemunafikan, kepalsuan, politik, dan kesesatan. Tidak ada daya tarik sama sekali.
Di sinagoge itu kebenaran diputarbalikkan, kebenaran menjadi dosa, dan dosa menjadi kebenaran.
Karena itu, setelah kita bisa pergi mendapatkan jiwa-jiwa terhilang, menjadikan atau memuridkan.maka
kita harus pula dapat megajar mereka sebagai pertanggung jawaban iman kita pada Tuhan Yesus.
Maka oleh karena itu perintah-atau amanat agung ini harus kita laksanakan sebagai gereja dan sebagai umat
percaya untuk wujud pertanggung jawaban kita sebagai murid-murid Tuhan Yesus untuk pergi
memberitakan Injil (Ingat iklan Coca Cola “Always Coca Cola” dimana saja dan kapan saja), dan setelah
itu pertanggung jawabkan dengan memuridkan mereka, mengajar mereka, AMIN
-Panggilan pelayanan adalah anugerah Tuhan Yesus Kristus, Daud Kharis Ministry adalah bagian dari impian, visi dan misi panggilan pelayanan hambaNya, bagi Tuhan dan bagi GerejaNya. -Blog ini hanyalah catatan kecil dan langkah iman dari sebuah impian besar yang Tuhan tanamkan bagi masa depan dan pelayanan hambaNya. -Semoga blog ini menjadi berkat tersendiri bagi anda. Tuhan Yesus memberkati.
SELAMAT DATANG
Selamat datang di blog saya, semoga anda diberkati, Tuhan Yesus mengasihi anda.
Jika membutuhkan pelayanan saya silahkan menghubungi email dave_kandar@yahoo.com; atau Hp. 0813-6409-5029.
Jika membutuhkan pelayanan saya silahkan menghubungi email dave_kandar@yahoo.com; atau Hp. 0813-6409-5029.
Tentang saya
- David Kandar 甘大卫
- Pelayanan di Gereja Methodist Indonesia (GMI) Getsemani Binjai Sumatera Utara sebagai asistan gembala sidang dan gembala Pos Pelayanan di Brahrang (2004-2011). Gembala Sidang GMI Damai Sejahtera Jakarta Barat (2011-2013). Asistan gembala sidang di GMI Anugerah Batam (2013-2014). Gembala Sidang GMI Kana Marelan (2014-2015). Pimpinan Perguruan PKMI Methodist-10 TK-SD-SMP Belawan (2015-2018). Asistan Pimpinan Jemaat GMI Kanaan Medan (2018-2019). Pimpinan Perguruan PKMI 2 Kisaran Asahan (2019-2021). Gembala Sidang GMI Kanaan Medan (2021-2022). Pimpinan Perguruan PKMI Pangkalan Brandan dan Gembala Sidang GMI Pangkalan Brandan (2022- sekarang) Tinggal di Pangkalan Brandan Langkat dan melayani bersama istri Pdt. Delima Li En dan dikaruniai seorang anak Daud Kharis Delvidson Kandar.
No comments:
Post a Comment