-Panggilan pelayanan adalah anugerah Tuhan Yesus Kristus, Daud Kharis Ministry adalah bagian dari impian, visi dan misi panggilan pelayanan hambaNya, bagi Tuhan dan bagi GerejaNya. -Blog ini hanyalah catatan kecil dan langkah iman dari sebuah impian besar yang Tuhan tanamkan bagi masa depan dan pelayanan hambaNya. -Semoga blog ini menjadi berkat tersendiri bagi anda. Tuhan Yesus memberkati.
SELAMAT DATANG
Selamat datang di blog saya, semoga anda diberkati, Tuhan Yesus mengasihi anda.
Jika membutuhkan pelayanan saya silahkan menghubungi email dave_kandar@yahoo.com; atau Hp. 0813-6409-5029.
Jika membutuhkan pelayanan saya silahkan menghubungi email dave_kandar@yahoo.com; atau Hp. 0813-6409-5029.
Tentang saya
- David Kandar 甘大卫
- Pelayanan di Gereja Methodist Indonesia (GMI) Getsemani Binjai Sumatera Utara sebagai asistan gembala sidang dan gembala Pos Pelayanan di Brahrang (2004-2011). Gembala Sidang GMI Damai Sejahtera Jakarta Barat (2011-2013). Asistan gembala sidang di GMI Anugerah Batam (2013-2014). Gembala Sidang GMI Kana Marelan (2014-2015). Pimpinan Perguruan PKMI Methodist-10 TK-SD-SMP Belawan (2015-2018). Asistan Pimpinan Jemaat GMI Kanaan Medan (2018-2019). Pimpinan Perguruan PKMI 2 Kisaran Asahan (2019-2021). Gembala Sidang GMI Kanaan Medan (2021-2022). Pimpinan Perguruan PKMI Pangkalan Brandan dan Gembala Sidang GMI Pangkalan Brandan (2022- sekarang) Tinggal di Pangkalan Brandan Langkat dan melayani bersama istri Pdt. Delima Li En dan dikaruniai seorang anak Daud Kharis Delvidson Kandar.
Wednesday, December 17, 2008
Wednesday, December 3, 2008
Ujilah Dirimu Sendiri
2 Korintus 13:1-10
Oleh : Ev. David Kandar, S.Th
Di Khotbahkan di Gereja Methodist Indonesia jemaat Getsemani Binjai
Minggu, 30 Nopember 2008
Di terjemahkan dalam penyampaiannya melalui bahasa Mandarin oleh: Sdr. Kurniawan Leo
Saudara/i yang Tuhan Yesus kasihi,
Seperti yang sudah dijelaskan dalam khotbah-khotbah sebelumnya, bahwa surat Paulus ini ditujukan kepada jemaat di Korintus yang meragukan tentang kerasulan Paulus adalah dari Yesus Kristus.
Dalam Pasal 13:1-10 yang kita baca tadi adalah nasehat terakhir dari penutup Surat Paulus yang kedua yang dituliskannya. Bagian pasal 13 ini adalah puncak penjelasan Paulus yang tegas kepada jemaat di Korintus tentang tuduhan-tuduhan mengenai kerasulannya, sampai Paulus dengan tegas mengatakan kepada jemaat di Korintus,
“Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.” (2 Korintus 13:5).
Saudara/i, saat ini Saudara/i yang Tuhan Yesus kasihi,
Di dalam Alkitab, beberapa kali Paulus dengan tegas mengatakan bahwa Gereja adalah sebagai suatu persekutuan umat Percaya, yang percaya kepada janji keselamatan melalui Tuhan Yesus Kristus, yang Kristus adalah Kepalanya dari seluruh umat.
Dan di dalam gereja, setiap jemaat diberikan talenta atu karunia yang berbeda untuk saling memperlengkapi demi untuk menjalankan tugas ke dalam (Intern) gereja yaitu beribadah kepada Allah dan saling memperhatikan dan mengingatkan sebagai suatu persekutuan dan saudara dalam Kristus Yesus, dan juga tugas keluar yaitu untuk menjalankan amanat agung dari Yesus Kristus, menjadikan semua bangsa percaya dan menjadi murid Kristus Yesus.
Tetapi sangat disesalkan, dalam kurun waktu sekarang ini, banyak gereja seolah-olah melupakan konsep gereja yang sebenarnya seperti yang diungkapkan dan dijelaskan oleh Paulus. Gereja saat ini, tidak lagi dengan serius mengerjakan tugas dan kewajibannya pelayanannya, dan bahkan jemaat ke gereja hanya seperti Handphone yang kehabisan baterai (Bagaimana handphone yang kehabisan baterai, yang pasti harus di cash atau diisi baterainya bukan?, begitu juga jemaat zaman sekarang, datang ke gereja hanya seminggu sekali, dan itu pun datang beribadah malah tidak tenang beribadah karena memikirkan bisnis dan pekerjaannya), atau saya bisa katakan lagi orang hanya ke gereja semusim umur jagung, (mau tau maksudnya? Saya mau tanya dahulu, berapa lamanya jagung kalau ditanam (3 bulan bulan bukan??) begitu juga orang ke gereja hanya pada bulan Oktober, Nopember dan Desember, karena hanya mau Natal nya saja) Atau sekarang ada istilah Jemaat ke Gereja hanya untuk Ber-NaPas, (Mau tau artinya: Na-Pas (Natal-Paskah), habis itu jemaat itu tidak pernah datang ke gereja lagi.
Akhirnya gereja dan jemaat di dalamnya menjadi gereja yang ”suam-suam kuku” seperti Gereja Jemaat di Laodikia yang dituliskan di dalam Kitab Wahyu, dan Tuhan mengatakan apa: “Jika engkau suam-suam kuku, maka aku akan memuntahkan engkau”.(Wahyu 3: 15-16)....................................................................................................................................................................
Saudara/i setiap masalah yang ada dalam gereja bukan hanya dialami oleh gereja-gereja masa kini tetapi oleh gereja di Korintus juga mengalami masalah dan tantangan dalam pelayanan, pergumulan gereja di Korintus pada zaman Paulus juga, gereja di Korintus terpengaruhi oleh beberapa orang yang meragukan tentang keabsahan Paulus sebagai rasul Kristus Yesus, dan dalam suratnya juga Paulus sudah beberapa kali membela tentang Kerasulannya.
Apakah ada gereja seperti demikian dalam zaman ini? Ada,
contohnya banyak majeli, banyak jemaat yang hanya menganggap hamba Tuhan bukan sebagai hamba Tuhan, tetapi hanya sebagai orang upahan, untuk menjalankan tugas pelayanannnya, orang upahan dari Allah masih bagus karena upahnya besar di Surga, tetapi parahnya banyak jemaat menganggap yang karena kekayaaannya, yang karena pangkat dan jabatannya menganggap hamba Tuhan hanya sebagai upahannya, sehingga dengan seenaknya mengatur hamba Tuhan dalam pelayanannya. (Bukan disini).
Dan inilah yang dibela oleh Paulus, yang merupakan ketegasannya dalam membela kerasulannya
Ketegasan pertama ada tertulis dalam ayat 1, “baru dengan dua atau tiga orang saksi...” (Ayat 1). Ini merupakan suatu bukti bahwa memang jemaat di Korintus masih tidak bisa memahami tentang kerasulan Paulus, (dua atau tiga orang saksi menunjuk kepada Hukum Musa dalam Perjanjian Lama).
Sampai akhirnya Paulus harus mengatakan “baru dengan dua atau tiga orang saksi.perkara ini dianggap sah” (perkara yang dimaksud adalah keraguan akan kerasulan Paulus)
yang menunjukkan kepada ketidak percayaan jemaat di Korintus, ketiga saksi yang dimaksud di sini adalah ketiga kali kunjungan Paulus baik melalui dirnya atau melalui surat yang dikirimnya. Atau ada tafsiran mengatakan ketiga orang saksi yang dimaksudkan oleh Paulus adalah Stefanus, Fortunatus, dan Akhaikus. Sehingga dengan Paulus mengatakan “baru dengan dua atau tiga orang saksi..”, Paulus mengharapkan jemaat di Korintus dapat percaya bahwa Paulus adalah Rasul Kristus.
Ketegasan kedua dituliskan Paulus dalam ayat 2 “....sekarang pada waktu aku berjauhan dengan kamu tepat seperti pada waktu kedatanganku kedua kalinya--bahwa aku tidak akan menyayangkan mereka pada waktu aku datang lagi. “
Maksudnya adalah dalam ketegasan Paulus ini, Paulus yang sudah mengunjungi jemaat Korintus tiga kali, Paulus berharap apabila ada waktu kesekian kalinya nanti Paulus mengunjungi kembali jemaat di Korintus, jemaat di Korintus menyadari kesalahannya, dan percaya bahwa Paulus adalah rasul dari Kristus Yesus.
Kalimat “ ....tidak menyayangkan lagi” , maksudnya adalah apabila mereka dalam kunjungan Paulus nanti, masih tidak percaya maka Paulus akan bertindak tegas....bahkan akan menghukum mereka atau mendisiplinkan mereka. (bertindak keras menurut Kuasa yang dianugerahkan Tuhan kepada ku (ayat 10)
Mengapa Paulus harus tegas kepada jemaat di Korintus, karena Jemaat di Korintus ingin suatu bukti tentang bahwa Kristus berkata-kata dengan perantaraan Paulus. (Ayat 3)
Ketegasan ketiga yang dituliskan Paulus dalam ayat 5, “Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.”
Maksudnya disini adalah , jemaat di Korintus, jika masih meragukan kerasulan Paulus, jangan senantiasa terus meragukan, tetapi kembali Paulus meminta untuk jemaat di Korintus mengguji diri jemaat Korintus sendiri tentang imannya dalam Yesus. Mengapa menguji diri sendiri, karena dengan jemaat Korintus mempunyai iman dalam Yesus, maka Paulus mengharapkan jemaat di Korintus akan menemukan bahwa Paulus benar, di utus oleh Tuhan Yesus, dan tidak mereka tolak.
Dan akhir dari semua nasihatnya dan pembelaan Paulus, Paulus akhiri dengan kalimat penutup yang penting, “Itulah sebabnya sekali ini aku menulis kepada kamu ketika aku berjauhan dengan kamu, supaya bila aku berada di tengah-tengah kamu, aku tidak terpaksa bertindak keras menurut kuasa yang dianugerahkan Tuhan kepadaku untuk membangun dan bukan untuk meruntuhkan.” (ayat 10)
Ini penjelasan sekaligus permintaan maaf Paulus, mengenai semua pembelaannya dalam ayat ayat sebelumnya atas kata-kata keras yang ia gunakan.
Penjelasan yang di tulis “menurut Kuasa yang dianugerahkan Tuhan kepada ku”, yaitu kuasa yang diberikan Yesus untuk mendisiplinkan gereja (oleh karena itu Paulus bertindak keras), yang sebenarnya Paulus lebih senang datang dan menjelaskan dengan lemah lembut, jika jemaat Korintus tidak keras kepala.
Karena tujuan Paulus adalah “untuk membangun, dan bukan meruntuhkan.”
Saudara/i , banyak gereja saat ini pula sering meragukan konsep dan pemikiran hamba Tuhannya, tetapi sesungguhnya jikalau hamba Tuhan itu benar-benar dalam melayani, tujuan hamba Tuhan adalah untuk membangun setiap jemaat yang diberikan Tuhan kepadanya untuk digembalakannya. Tetapi kembali, yang diperlukan dalam pemahaman disini adalah “Kesatuan hati” untuk melayani, seperti sebatang sapu lidi, jika sebatang sapu lidi dipatahkan akan sangat mudah, tetapi jika satu ikat sapu lidi, jika dipatahkan akan sulit. Demikian juga Persekutuan/ gereja, jika di dalam gereja ada kelompok-kelompok, ada pertentangan, melayani tanpa “Hati”, yang intinya tidak ada kesatuan, baik jemaat dengan jemaat atau jemaat dan hamba Tuhan, maka pekerjaan pelayanan apapun dalam gereja tidak akan maksimal, ataupun jika berhasil, itu semua tidak akan berkenan kepada Tuhan.
Doa saya, masing-masing dari kita menguji diri kita seperti Paulus katakan dalam ayat 5, apakah saat ini kita masih memegang teguh iman kita kepada Yesus Kristus, ataukah iman kita sudah luntur, sehingga dalam pelayanan dalam ibadah yang ada hanyalah egoisme pribadi, kepentingan pribadi, ujilah terus dirimu dalam imanmu kepada Yesus Kristus. Sehingga pelayanan kita, ibadah kita layak dihadapan Tuhan. Sehingga segala tantangan yang ada dalam ibadah dan pelayanan, kita bisa kuat bertahan dan berhasil. Amin
Oleh : Ev. David Kandar, S.Th
Di Khotbahkan di Gereja Methodist Indonesia jemaat Getsemani Binjai
Minggu, 30 Nopember 2008
Di terjemahkan dalam penyampaiannya melalui bahasa Mandarin oleh: Sdr. Kurniawan Leo
Saudara/i yang Tuhan Yesus kasihi,
Seperti yang sudah dijelaskan dalam khotbah-khotbah sebelumnya, bahwa surat Paulus ini ditujukan kepada jemaat di Korintus yang meragukan tentang kerasulan Paulus adalah dari Yesus Kristus.
Dalam Pasal 13:1-10 yang kita baca tadi adalah nasehat terakhir dari penutup Surat Paulus yang kedua yang dituliskannya. Bagian pasal 13 ini adalah puncak penjelasan Paulus yang tegas kepada jemaat di Korintus tentang tuduhan-tuduhan mengenai kerasulannya, sampai Paulus dengan tegas mengatakan kepada jemaat di Korintus,
“Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.” (2 Korintus 13:5).
Saudara/i, saat ini Saudara/i yang Tuhan Yesus kasihi,
Di dalam Alkitab, beberapa kali Paulus dengan tegas mengatakan bahwa Gereja adalah sebagai suatu persekutuan umat Percaya, yang percaya kepada janji keselamatan melalui Tuhan Yesus Kristus, yang Kristus adalah Kepalanya dari seluruh umat.
Dan di dalam gereja, setiap jemaat diberikan talenta atu karunia yang berbeda untuk saling memperlengkapi demi untuk menjalankan tugas ke dalam (Intern) gereja yaitu beribadah kepada Allah dan saling memperhatikan dan mengingatkan sebagai suatu persekutuan dan saudara dalam Kristus Yesus, dan juga tugas keluar yaitu untuk menjalankan amanat agung dari Yesus Kristus, menjadikan semua bangsa percaya dan menjadi murid Kristus Yesus.
Tetapi sangat disesalkan, dalam kurun waktu sekarang ini, banyak gereja seolah-olah melupakan konsep gereja yang sebenarnya seperti yang diungkapkan dan dijelaskan oleh Paulus. Gereja saat ini, tidak lagi dengan serius mengerjakan tugas dan kewajibannya pelayanannya, dan bahkan jemaat ke gereja hanya seperti Handphone yang kehabisan baterai (Bagaimana handphone yang kehabisan baterai, yang pasti harus di cash atau diisi baterainya bukan?, begitu juga jemaat zaman sekarang, datang ke gereja hanya seminggu sekali, dan itu pun datang beribadah malah tidak tenang beribadah karena memikirkan bisnis dan pekerjaannya), atau saya bisa katakan lagi orang hanya ke gereja semusim umur jagung, (mau tau maksudnya? Saya mau tanya dahulu, berapa lamanya jagung kalau ditanam (3 bulan bulan bukan??) begitu juga orang ke gereja hanya pada bulan Oktober, Nopember dan Desember, karena hanya mau Natal nya saja) Atau sekarang ada istilah Jemaat ke Gereja hanya untuk Ber-NaPas, (Mau tau artinya: Na-Pas (Natal-Paskah), habis itu jemaat itu tidak pernah datang ke gereja lagi.
Akhirnya gereja dan jemaat di dalamnya menjadi gereja yang ”suam-suam kuku” seperti Gereja Jemaat di Laodikia yang dituliskan di dalam Kitab Wahyu, dan Tuhan mengatakan apa: “Jika engkau suam-suam kuku, maka aku akan memuntahkan engkau”.(Wahyu 3: 15-16)....................................................................................................................................................................
Saudara/i setiap masalah yang ada dalam gereja bukan hanya dialami oleh gereja-gereja masa kini tetapi oleh gereja di Korintus juga mengalami masalah dan tantangan dalam pelayanan, pergumulan gereja di Korintus pada zaman Paulus juga, gereja di Korintus terpengaruhi oleh beberapa orang yang meragukan tentang keabsahan Paulus sebagai rasul Kristus Yesus, dan dalam suratnya juga Paulus sudah beberapa kali membela tentang Kerasulannya.
Apakah ada gereja seperti demikian dalam zaman ini? Ada,
contohnya banyak majeli, banyak jemaat yang hanya menganggap hamba Tuhan bukan sebagai hamba Tuhan, tetapi hanya sebagai orang upahan, untuk menjalankan tugas pelayanannnya, orang upahan dari Allah masih bagus karena upahnya besar di Surga, tetapi parahnya banyak jemaat menganggap yang karena kekayaaannya, yang karena pangkat dan jabatannya menganggap hamba Tuhan hanya sebagai upahannya, sehingga dengan seenaknya mengatur hamba Tuhan dalam pelayanannya. (Bukan disini).
Dan inilah yang dibela oleh Paulus, yang merupakan ketegasannya dalam membela kerasulannya
Ketegasan pertama ada tertulis dalam ayat 1, “baru dengan dua atau tiga orang saksi...” (Ayat 1). Ini merupakan suatu bukti bahwa memang jemaat di Korintus masih tidak bisa memahami tentang kerasulan Paulus, (dua atau tiga orang saksi menunjuk kepada Hukum Musa dalam Perjanjian Lama).
Sampai akhirnya Paulus harus mengatakan “baru dengan dua atau tiga orang saksi.perkara ini dianggap sah” (perkara yang dimaksud adalah keraguan akan kerasulan Paulus)
yang menunjukkan kepada ketidak percayaan jemaat di Korintus, ketiga saksi yang dimaksud di sini adalah ketiga kali kunjungan Paulus baik melalui dirnya atau melalui surat yang dikirimnya. Atau ada tafsiran mengatakan ketiga orang saksi yang dimaksudkan oleh Paulus adalah Stefanus, Fortunatus, dan Akhaikus. Sehingga dengan Paulus mengatakan “baru dengan dua atau tiga orang saksi..”, Paulus mengharapkan jemaat di Korintus dapat percaya bahwa Paulus adalah Rasul Kristus.
Ketegasan kedua dituliskan Paulus dalam ayat 2 “....sekarang pada waktu aku berjauhan dengan kamu tepat seperti pada waktu kedatanganku kedua kalinya--bahwa aku tidak akan menyayangkan mereka pada waktu aku datang lagi. “
Maksudnya adalah dalam ketegasan Paulus ini, Paulus yang sudah mengunjungi jemaat Korintus tiga kali, Paulus berharap apabila ada waktu kesekian kalinya nanti Paulus mengunjungi kembali jemaat di Korintus, jemaat di Korintus menyadari kesalahannya, dan percaya bahwa Paulus adalah rasul dari Kristus Yesus.
Kalimat “ ....tidak menyayangkan lagi” , maksudnya adalah apabila mereka dalam kunjungan Paulus nanti, masih tidak percaya maka Paulus akan bertindak tegas....bahkan akan menghukum mereka atau mendisiplinkan mereka. (bertindak keras menurut Kuasa yang dianugerahkan Tuhan kepada ku (ayat 10)
Mengapa Paulus harus tegas kepada jemaat di Korintus, karena Jemaat di Korintus ingin suatu bukti tentang bahwa Kristus berkata-kata dengan perantaraan Paulus. (Ayat 3)
Ketegasan ketiga yang dituliskan Paulus dalam ayat 5, “Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.”
Maksudnya disini adalah , jemaat di Korintus, jika masih meragukan kerasulan Paulus, jangan senantiasa terus meragukan, tetapi kembali Paulus meminta untuk jemaat di Korintus mengguji diri jemaat Korintus sendiri tentang imannya dalam Yesus. Mengapa menguji diri sendiri, karena dengan jemaat Korintus mempunyai iman dalam Yesus, maka Paulus mengharapkan jemaat di Korintus akan menemukan bahwa Paulus benar, di utus oleh Tuhan Yesus, dan tidak mereka tolak.
Dan akhir dari semua nasihatnya dan pembelaan Paulus, Paulus akhiri dengan kalimat penutup yang penting, “Itulah sebabnya sekali ini aku menulis kepada kamu ketika aku berjauhan dengan kamu, supaya bila aku berada di tengah-tengah kamu, aku tidak terpaksa bertindak keras menurut kuasa yang dianugerahkan Tuhan kepadaku untuk membangun dan bukan untuk meruntuhkan.” (ayat 10)
Ini penjelasan sekaligus permintaan maaf Paulus, mengenai semua pembelaannya dalam ayat ayat sebelumnya atas kata-kata keras yang ia gunakan.
Penjelasan yang di tulis “menurut Kuasa yang dianugerahkan Tuhan kepada ku”, yaitu kuasa yang diberikan Yesus untuk mendisiplinkan gereja (oleh karena itu Paulus bertindak keras), yang sebenarnya Paulus lebih senang datang dan menjelaskan dengan lemah lembut, jika jemaat Korintus tidak keras kepala.
Karena tujuan Paulus adalah “untuk membangun, dan bukan meruntuhkan.”
Saudara/i , banyak gereja saat ini pula sering meragukan konsep dan pemikiran hamba Tuhannya, tetapi sesungguhnya jikalau hamba Tuhan itu benar-benar dalam melayani, tujuan hamba Tuhan adalah untuk membangun setiap jemaat yang diberikan Tuhan kepadanya untuk digembalakannya. Tetapi kembali, yang diperlukan dalam pemahaman disini adalah “Kesatuan hati” untuk melayani, seperti sebatang sapu lidi, jika sebatang sapu lidi dipatahkan akan sangat mudah, tetapi jika satu ikat sapu lidi, jika dipatahkan akan sulit. Demikian juga Persekutuan/ gereja, jika di dalam gereja ada kelompok-kelompok, ada pertentangan, melayani tanpa “Hati”, yang intinya tidak ada kesatuan, baik jemaat dengan jemaat atau jemaat dan hamba Tuhan, maka pekerjaan pelayanan apapun dalam gereja tidak akan maksimal, ataupun jika berhasil, itu semua tidak akan berkenan kepada Tuhan.
Doa saya, masing-masing dari kita menguji diri kita seperti Paulus katakan dalam ayat 5, apakah saat ini kita masih memegang teguh iman kita kepada Yesus Kristus, ataukah iman kita sudah luntur, sehingga dalam pelayanan dalam ibadah yang ada hanyalah egoisme pribadi, kepentingan pribadi, ujilah terus dirimu dalam imanmu kepada Yesus Kristus. Sehingga pelayanan kita, ibadah kita layak dihadapan Tuhan. Sehingga segala tantangan yang ada dalam ibadah dan pelayanan, kita bisa kuat bertahan dan berhasil. Amin
Subscribe to:
Posts (Atom)